THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 15 Oktober 2010

FINAL FANTASY VI

Developer    : Squaresoft
Platform    : SNES, Playstation One, GameBoy Advance
Release Date   
: SNES = JP: 2 april ’94, US: 11 oct ‘94
PSOne = JP: 11 maret ’99, US: 30 sept ‘99
GBA = JP: 30 nov ’06, US: 5 feb ‘07
Genre    : RPG
Media    : Cartridge, CD-Rom
Creator    : Hironobu Sakaguchi, Yoshinari Kitase, Hiroyuki Ito
Char (& logo) Designer    : Yoshitaka Amano dan Tetsuya Nomura
Composer    : Nobuo Uematsu

THE BEGINNING

Final Fantasy VI merupakan seri terakhir Final Fantasy utama yang memakai grafik 2D sebelum Square lebih banyak beralih kedalam grafik 3D. Banyak fans FF yang memuja seri ini karena kedalaman ceritanya, karakter playable terbanyak dari semua seri FF (14 orang), gameplay yang hebat, sampai musik yang sangat memorable. Walaupun saya pribadi, sebagai gamer yang mengenal seri FF dari seri modernnya (VII), saya bisa mengerti perasaan para fans FF tersebut setelah memainkan seri ini pada port di PSOne nya dulu. FF VI juga dianggap sebagai golden egg nya Squaresoft bersama Chrono Trigger yang juga merupakan karya Square.

Setelah melihat credit pembuka yang berisi staf-staf legendaris dari Hironobu Sakaguchi, Yoshitaka Amano, Nobuo Uematsu, Tetsuya Nomura, Yoshinari Kitase, sampai Tetsuya Takahasi barulah saya percaya kalau FF VI ini memang merupakan ujung tombak FF klasik yang membuat jurang pembeda dengan FF modern.

Sebelum Squaresoft membuat game kedalam console Sony, lokalisasi game merupakan hal yang sulit dan memakan banyak biaya. Belum lagi perusahaan yang dikontrak untuk menerjemahkan dari bahasa jepang ke bahasa inggris sering merubah, menghilangkan, atau salah menterjemahkan isi konten game tersebut. Ini ditambah dari kebijakan Nintendo sendiri yang menginginkan kalau game-game pada mesinnya harus bebas dari bahasa-bahasa kasar/prokem. nudity, dan mungkin elemen-elemen lain yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Contohnya adalah kasus nama spell Holy yang dirubah menjadi Pearl atau grafik dibawah ini yang mempunyai gambaran nudity harus terkena sensor untuk versi amerikanya. Contoh paling besar adalah judul FF VI yang harus berubah menjadi FF III dikarenakan Square baru 3 kali merilis seri FF ke negri paman sam tersebut (dari FF IV). Khusus remake versi PSOne nya, judul FF VI tetap tidak berubah dan ada tambahan FMV untuk event-event tertentu yang tidak terdapat pada versi SNES atau GBA.

Sebenarnya FF VI pernah dibuat versi demo 3D nya untuk Nintendo 64 yang dinamakan Final Fantasy SGI demo, yang merupakan prototype FF VII. Namun karena keterbatasan ruang pada cartridge N64 Square membatalkannya dan memindahkan proyek tersebut pada console Sony yaitu PSOne yang memakai CD-Rom sebagai medianya.

FF VI merupakan FF yang mendapat banyak pujian dari berbagai media game di seluruh dunia. Dan menikmati kesuksesan dalam penjualannya. Sampai tahun 2003, seri ini telah terjual sebanyak 3, 4 juta kopi dalam berbagai versi (SNES, PSOne, GBA).

GAMEPLAY

Seperti seri FF sebelumnya dan juga sesudahnya, FF VI memakai 4 mode dasar, yaitu mode battle, peta dunia, kota, dan dungeon. Pada peta dunia anda bisa bebas untuk menjelajahinya dengan berjalan kaki, memakai chocobo, sampai pesawat terbang. Musuh disini dijumpai dengan mode random encounter, dan anda bisa juga mengambil side-quest pada kota-kota yang ada untuk membuka event-event tersembunyi dalam game.



• Combat
FF VI memakai sistem ATB yang sudah ada sejak FF IV. Anda bisa membawa maksimal 4 buah karakter dalam satu party.

Setiap karakter mempunyai kemampuan yang unik yang dapat digunakan pada setiap battle. Misalnya Locke mempunyai kemampuan mencuri item dari musuh, atau Celes yang mempunyai kemampuan untuk menghisap magic musuh sampai giliran mereka selanjutnya. Setiap karakter juga mempunyai serangan specialnya yang dinamai Desperation Attack yang dipicu ketika HP karakter sedang kritis. Setelah mengalahkan musuh, setiap karakter akan mendapat experience point untuk menaikkan statusnya.

• Kustomisasi

Pada FF VI terdapat sistem Relic yang memungkinkan setiap karakter memakai senjata, armor, sampai magic yang berbeda-beda. Tentunya relic ini berbeda-beda efeknya pada setiap karakter. Walaupun pada awalnya hanya 2 karakter yang bisa memakai magic, nanti semua karakter bisa mempelajari magic khas masing-masing dan tentunya men-summon para Esper.

STORY

FF VI awalnya mengambil setting pada dunia yang tidak mempunyai nama. Sejalan bergulirnya cerita, geografi dunia tersebut berubah dan terbagi menjadi 2 kontinen besar yang disebut World of Balance. Tidak seperti FF sebelumnya yang mengambil tema klasik / medieval, pada FF VI memakai setting steampunk seperti pada abad ke-19, yang ditunjukkan adanya rel kereta api dan gua pertambangan pada awal game ini.

Cerita bermula 1000 tahun sebelum event pada FF VI terjadi. 3 dewa yang menjadi sumber dari semua magic yang ada di dunia ternyata sedang melakukan peperangan satu sama lain. Peperangan ini menimbulkan energi magic pada dunia yang apabila manusia disentuhnya akan berubah menjadi Esper. Para dewa lalu memanfaatkan Esper tersebut untuk peperangan mereka sendiri yang disebut War of the Magi. Mereka lalu sadar bahwa peperangan tersebut hanya membuat malu nama mereka sendiri. 3 dewa yang dikenal sebagai The Warring Triad merasa harus mengembalikan dunia menjadi sedia kala. Mereka lalu memberikan kembali hak hidup bebas pada para Esper dan mengubah diri mereka sendiri menjadi patung. Permintaan 3 dewa tersebut pada para Esper hanya satu: bahwa para Esper harus menyembunyikan kekuatan mereka agar tidak digunakan oleh pihak yang salah. Setelah perang selesai, terjadi perbedaan gaya hidup dan pemikiran antara manusia dan Esper. Para Esper yang tersisa lalu pindah menuju daerah terpencil, membawa patung dewa bersama mereka, dan menutup rapat-rapat pintu menuju dunia mereka…

Seiring berlalunya waktu, War of the Magi dianggap hanyalah legenda biasa dan manusia terus membangun komunitasnya dengan berdasarkan pada teknologi. Pada saat ini, teknologi paling hebat dimiliki oleh Empire, negara yang kejam dan diktaktor dipimpin oleh Emperor Gestahl beserta 3 jendral tertingginya; Kefka, Leo, dan Celes Chere. Kira-kira 18 tahun sebelum event pada FF VI terjadi, dinding pembatas antara dunia Esper dan dunia manusia melemah sehingga seorang manusia wanita tidak sengaja memasuki dunia Esper. Walaupun kebanyakan para Esper tidak mempercayai manusia wanita tersebut ada satu Esper bernama Maduin yang percaya kalau mereka sebaiknya mencoba terlebih dahulu sebelum menjatuhkan penilaian. Setelah tinggal di dunia Esper, manusia wanita tersebut mempunyai anak bernama Terra hasil pernikahannya dengan Maduin.

Digerakkan oleh nafsu ingin memperoleh kekuatan besar yang dipunyai oleh para Esper dan mengetahui dinding pembatas dunia Esper melemah, Emperor Gestahl melancarkan serangan pada dunia Esper. Tetua Esper lalu melepaskan magic yang mengembalikan Emperor Gestahl ke dunia manusia dan juga menutup gerbang pada dunia Esper. Sayangnya banyak Esper telah tertangkap oleh Gestahl termasuk Maduin dan Terra yang masih bayi, sedangkan ibu Terra sendiri meninggal karena serangan tersebut…

Dari sinilah event pada FF VI dimulai ketika Emperor Gestahl mengadakan percobaan yang menggabungkan Magic dengan mesin dan menghasilkan Magitek Armor. Kefka sendiri ikut menjadi percobaan dan kejiwaannya terganggu. Setelah Terra cukup dewasa, Empire menghasilkan alat yang bisa mengontrol pikiran dan dinamakan Slave Crown. Anda awalnya akan mengendalikan Terra yang menjadi bawahan Empire dan berniat membuka kembali gerbang menuju dunia Esper, lalu mendapat perlawanan dari pihak pemberontak bernama Returners. So the journey begins…

MUSIC

Musik dalam FF VI digarap oleh sang veteran Nobuo Uematsu. Uematsu banyak memasukkan tema-tema latin bergaya opera pada musik-musik FF VI. Karena keterbatasan chip-suara pada SNES, banyak musik tersebut yang tidak memakai vocal. Barulah pada remake di PSOne nya Uematsu bisa memasukkan vocal seperti pada lagu “Aria” yang dibawakan oleh Svetla Krasteva.

0 komentar: