Sabtu, 16 Oktober 2010
FF XIV
Platform : Playstation 3, PC
Rilis Date : TBA 2010
Genre : MMORPG
Media : Blue-Ray, DVD
Sutradara : Nobuaki Komoto
Char Desainer : Akihiko Yoshida
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
Music Composer : Nobuo Uematsu
THE BEGINNING
Awalnya SE mengenalkan FF XIV dengan kode nama “Rapture” pada bulan agustus tahun 2005. Namun SE tidak menyebutkan bahwa game yang berupa MMORPG itu merupakan sequel FF XI atau game dengan judul FF. Pada tahun 2006-2007, producer FF XI -Hiromichi Tanaka- mengatakan game tersebut sedang dibuat untuk X360 dan PC dan nantinya akan di port ke PS3. 2 tahun kemudian pada event E3 2009, khususnya pada konferensi pers Sony, diumumkan bahwa game tersebut adalah FF XIV -eksklusif untuk PS3 dan PC. Namun Hiromichi mengatakan, adanya kemungkinan untuk dibuat pada X360 juga, tapi SE dan Microsoft belum sepakat dalam beberapa hal sehingga FF XIV tidak memungkinkan untuk di port pada X360 saat ini. FF XIV akan dijadwalkan rilis pada awal tahun 2010 mendatang, secara worldwide.
GAMEPLAY
FF XIV akan mempunyai gameplay yang mirip dengan FF XI, namun tanpa sistem leveling. Sistem tersebut diganti oleh Armory System, yang merupakan gabungan job sistem dan pemakaian senjata. Disini player bisa membuat senjata apapun, dan nantinya senjata tersebut yang akan menentukan job apa yang akan diterima atau dipakai player. Secara dasar, job pada FF XIV dibagi kedalam 4 bagian yaitu, Disciples of War (hebat dalam pertempuran senjata), Disciples of Magic (memakai magic), Disciples of the Land (pengumpul material), Disciples of the Hand (pembuat barang yang berkecimpung pada sintesis dan industri).
Mengenai ras, masih sama dengan FF XI namun dengan perubahan desain dan nama. Ada Hyuran yang mirip manusia, Elezen yang mirip suku Elf, Lalafell yang mirip hobits namun dengan kecerdasan dan kecepatan yang tinggi, Roegadyn yang merupakan suku raksaksa, dan terakhir Miko’te humanoid berbentuk kucing. Dan dari kabar terbaru, SE akan mencoba memperbolehkan user mentransfer nama-nama pemain dari FF XI agar bisa dipakai dalam FF XIV ini.
STORY
Eorzea adalah negri yang selalu mengalami perang saudara, sampai ketika 15 tahun kemudian, sebuah kerajaan misterius bernama Garlean dari timur berniat menyerang ibukota Eorzea –Ala Mhigo. Seluruh negri berniat bersatu untuk melawan Garlean, namun ternyata serangan yang ditunggu-tunggu tersebut tidak pernah terjadi. Hal tersebut mengakibatkan kedamaian pada Eorzea, namun menyisakan banyak tentara dan prajurit bayaran yang tidak mempunyai pekerjaan. Akhirnya mereka bergabung pada satu guild dan memakai satu nama: petualang.
Diposting oleh real nightmare di 00.12 0 komentar
FINAL FANTASY XIII VERSUS
Platform : Playstation 3
Genre : Action RPG
Game Desainer : Tetsuya Nomura, Takeshi Nozue, Shinji Hashimoto
Char Desainer : Tetsuya Nomura
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
Music Composer : Yoko Shimomura
Media : Blu-Ray Disc
Rilis Date : TBA 2010
THE BEGINNING
Game kedua pada proyek Fabula Nova Crystallis. Pengembangan FF versus XIII dimulai sejak tahun 2003. Tadinya FF versus XIII ditujukan untuk konsol Playstaion 2 (PS2), namun menurut Tetsuya Nomura sebagai game creator, PS2 tidak mempunyai kekuatan hardware yang cukup untuk mem-visualisasikan Versus, sama dengan kasus yang dialami FF XIII pada awal pengembangannya juga. Sehingga Nomura harus membuat proyek ini dari awal lagi ketika PS3 diumumkan oleh Sony tahun 2005.
Menurut Nomura, Versus akan dibuat berlawanan arah dengan FF sebelumnya. Seperti arti Versus sendiri yang berasal dari bahasa latin dan mempunyai arti “perubahan”, Versus akan diberikan nuansa yang gelap, dewasa, dan juga merupakan FF pertama yang menampilkan kekerasan dengan banyak cipratan darah. Sehingga wajar saja, ESRB (sistem rating di amerika) langsung memberikan rating “M” yang berarti Mature atau dewasa untuk Versus. Dan Versus pun menjadi FF pertama yang mendapatkan rating dewasa untuk pertama kalinya dalam sejarah FF. Walaupun Versus nantinya akan sangat berbeda dibandingkan FF-FF sebelumnya, Versus tetap akan memasukkan elemen-elemen tradisional yang selalu ada pada seri FF.
Sejak FF XIII diumumkan menjadi multi-platform pada tahun 2008, tim Versus ditarik sementara untuk membantu tim yang mengerjakan FF XIII. Namun SE cepat-cepat meralat bahwa tim Versus tetap mengerjakan Versus dan dalam jalur yang benar untuk menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Sampai saat ini, FF versus XIII masih diberitakan dibuat eksklusif pada konsol PS3. Kenapa tidak menyusul FF XIII yang ikut dibuat pada Xbox 360? menurut Nomura, dengan fokus pada satu konsol saja akan membuat pekerjaannya lebih mudah dan bisa menuangkan ide yang lebih banyak dibandingkan membuat game tersebut pada 2 konsol sekaligus yang berbeda kemampuan. Pernyataan Nomura tersebut setidaknya membuat tenang sementara para fans FF pada konsol PS yang sangat menantikan FF versus XIII ini dan sudah terlanjur kecewa karena keputusan SE membuat FF XIII menjadi multi-platform.
GAMEPLAY
Tidak seperti saudaranya (FF XIII), Versus sampai saat ini belum diberikan info yang pasti mengenai gameplaynya. Namun menurut Nomura, Versus akan mempunyai gameplay action-RPG seperti Kingdom Hearts, game buatan Nomura sebelumnya yang sangat sukses. Dan untuk lebih menambahkan elemen aksi, nantinya akan ditambahkan elemen shooter seperti FF VII Dirge of Cerberus, namun tentunya dengan eksekusi yang lebih baik. Tujuan Nomura adalah mencapai tingkat aksi yang sama persis dengan aksi yang ada pada movie Advent Children. Lalu mengenai world map, sepertinya Versus akan mengambil pendekatan yang sama dengan FF XIII. Urusan transportasi, dalam beberapa screenshot diperlihatkan karakter utama Versus sedang menaiki mobil sedan hitam yang desainnya tidak jauh berbeda dengan desain pada dunia nyata. Mengenai info lain seperti summon, mini game, dll masih belum diberikan oleh SE.
THE STORY
Versus akan mengambil setting dunia yang tidak jauh berbeda dengan dunia nyata. Gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil pada jalan raya, pejalan kaki, dll. Nomura mengambil salah satu karya terbaik Shakesphere yaitu Hamlet sebagai tema utama dalam Versus. Cerita berpusat pada salah satu kerajaan yang tidak bernama dan pangerannya yang bernama Noctis Lucis Caelum sebagai pewarisnya. Kerajaan Noctis adalah negara yang mempunyai kristal terakhir dan menyimpan sesuatu kekuatan mistis, sehingga menjadi target perebutan oleh banyak negara lain. Akibat hal tersebut, kerajaan Noctis mengisolasi diri mereka dari dunia dan tidak membuka hubungan dengan negara manapun…
CHARACTERS
Noctis Lucis Caelum
Dia adalah tokoh utama Versus. Noctis berasal dari bahasa latin yang berarti “Light of the Night Sky" atau “cahaya dari langit malam”, sedangkan Noct adalah nama panggilan dari Noctis. Noctis adalah keturunan terakhir dari kerajaan yang menjadi penjaga kristal, dan dia tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir penyusup yang memasuki kerajaannya untuk mencuri kristal. Pada suatu trailer diperlihatkan kalau Noctis bisa memakai bermacam-macam senjata dari pedang sampai tombak dengan jumlah yang banyak sekaligus. Kemampuan ini tentunya disebabkan oleh kekuatan kristal juga. Ketika Noctis sedang menggunakan kemampuannya, warna mata dan rambutnya akan berubah. Nomura juga memberitahukan kalau kepribadian Noctis akan sangat berbeda dengan tokoh-tokoh utama FF sebelumnya. Dalam suatu trailer, diperlihatkan Noctis yang sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita ternyata memiliki sifat pemalu dan sangat berusaha menutupinya.
Stella Nox Fleuret
SE dan Famitsu telah mengkonfirmasi kalau Stella adalah musuh Noctis, walaupun mereka berdua sebenarnya tidak ingin bermusuhan satu sama lain. Stella adalah gadis yang sangat sosial dan tidak segan untuk membicarakan apapun dengan lawan bicaranya. Bahkan dalam suatu trailer, Stella dengan sengaja memberitahukan informasi rahasia mengenai kemampuannya kepada Noctis. Dalam pertemuan pertamanya dengan Noctis, Stella mengundangnya untuk berkunjung ke negaranya, yaitu Tenebrea. Stella memakai Rapier sebagai senjata utamanya, dan Stella juga menguasai beberapa magic. Arti nama dari Stella sendiri adalah “Star” atau bintang, Stella Nox adalah 2 kata dalam bahasa latin yang kurang lebih berarti “Star of Darkness” atau “bintang dalam kegelapan”, dan Fleuret merupakan kata dari bahasa perancis yang tertuju pada logam anggar.
Selain 2 tokoh utama diatas, SE juga menunjukkan 3 karakter yang membantu Noctis namun belum memberikan info yang detail mengenai mereka.
Diposting oleh real nightmare di 00.09 0 komentar
FINAL FANTASY XIII
Final Fantasy XIII adalah FF yang di-plot sebagai FF utama pada Fabula Nova Crystallis. FF XIII awalnya dirancang untuk Playstation 2 (PS2), namun karena keterbatasan hardware yang dimiliki PS2 maka SE memindahkan seluruh proyek ini pada Playstation 3 (PS3) yang waktu itu baru diumumkan oleh Sony pada tahun 2005. Sebelum perilisan PS3 pada November 2006, SE sempat membuat tech demo yang menampilkan event pembuka pada FF VII dengan grafik yang realistis seperti pada movie FF VII Advent Children. Tech demo tersebut menggambarkan bagaimana sebuah game FF akan berjalan di PS3 nantinya.
Sang sutradara, Motomu Toriyama, pun ketika diwawancara oleh beberapa majalah game internasional mengatakan akan memakai kelebihan hardware yang hanya bisa ditemukan pada PS3 seperti media penyimpanan Blu-Ray, yang mampu menampung data minimal sebesar 25 Giga, dan bisa dibilang jauh melebihi media penyimpanan konsol lain seperti Xbox 360 dan Wii, yang keduanya masih memakai media DVD. Isyarat tersebut juga dibenarkan oleh beberapa pihak seperti Tetsuya Nomura (desainer karakter) yang mengatakan bahwa game ini dibuat hanya untuk PS3 saja. Namun segalanya berubah, presiden SE - Yoichi Wada, pada event E3 tahun 2008 mengumumkan bahwa FF XIII akan dirilis juga pada konsol Xbox 360. Sesuai dengan kebijakan yang mereka pakai saat itu (dan sekarang juga), bahwa SE akan memperluas pangsa pasar mereka pada wilayah barat dalam hal ini adalah Amerika yang saat itu diwakili oleh konsol Xbox 360.
Memang keputusan yang masuk akal untuk SE saat itu, dimana jumlah konsol Xbox 360 yang terjual melebihi jumlah PS3 dan biaya pembuatan game yang semakin mahal mengharuskan mereka mencari cara untuk memangkas biaya produksi game tersebut. Keputusan SE tersebut membuat kaget banyak pihak khususnya para fans FF yang sudah terbiasa memainkan iterasi FF terbaru pada konsol Sony. Sehingga banyak timbul nada-nada pesimis yang mengatakan bahwa FF XIII tidak akan memaksimalkan kemampuan PS3 karena harus menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Xbox 360, dan salah satunya yang paling mencolok adalah perbedaan media penyimpanan.
Namun dalam wawancara terbaru dengan majalah Famitsu tahun 2009 ini, Yoshinari Kitase (producer), mengatakan bahwa FF XIII tetap akan memakai seluruh kemampuan PS3 walaupun nantinya akan dirlis juga di konsol lain. Entah apakah pernyataan tesebut benar adanya atau hanya untuk menenangkan hati para potential buyer dari pihak PS3 yang sudah pesimis terlebih dahulu akan hasil akhir FF XIII ini…
Apapun alasan SE, para gamer Playstation mungkin bisa mengambil pelajaran bahwa Square-Enix bukanlah Squaresoft yang dulu selalu mementingkan konsol Sony saja, melainkan sebuah perusahaan game yang ingin meluaskan pangsa pasarnya dan berusaha membagi rata pengalaman memainkan produk mereka pada konsol selain Playstation…
Under Pulse
GAMEPLAY
Belum banyak yang bisa diulas secara detail mengenai gameplay FF XIII, karena sampai saat ini SE sangat sedikit memberikan info, bahkan pada demo terbarunya saja SE banyak memotong fitur-fitur yang akan dimasukkan pada versi final. Secara garis besar, FF XIII akan seperti pendahulunya terutama FF X dan XII. Player akan menjalankan karakter pada Real Time World Map sehingga gamer tidak akan mendapatkan perbedaan transisi antara world map dan kota-kota. Player bisa meloncat untuk mencapai tempat-tempat yang tinggi seperti pada FF X-2. Alat transportasi apa saja yang ada sepertinya belum banyak diketahui, namun sepertinya player akan bisa mengendalikan Chocobo, menaiki kereta api, sampai pesawat terbang. Dan seperti FF XII, musuh disini bisa dilihat langsung dan bukan random encounters, namun bila anda ingin melawannya anda harus menyentuhnya terlebih dahulu baru nantinya akan muncul sedikit sinar yang menandakan battle akan berlangsung. Tentunya karena info yang sangat terbatas, mini-game apa saja yang ada pada FF XIII masih belum diketahui.
COMBAT
Sampai saat ini belum diketahui berapa banyak karakter yang bisa anda bawa dalam battle, namun dilihat dari demo terbaru player bisa membawa karakter dari 2 sampai 3 orang dalam satu party. FF XIII tetap memakai sistem ATB namun dengan eksekusi perintah yang lebih banyak. Jika dahulu dalam 1 turn anda hanya bisa mengeksekusi 1 perintah saja (attack, magic, dll) maka kali anda bisa mengeksekusi 3 perintah sekaligus dalam 1 turn. Misalnya anda ingin memasukkan perintah Magic, sebagai aksi pertama lalu anda masukkan Attack untuk aksi kedua, terakhir anda ingin memasukkan Item untuk menyembuhkan teman anda yang sedang kritis HP nya. Perintah-perintah tersebut akan dieksekusi berdasarkan urutan anda memasukkannya, jadi anda harus lebih cepat dalam berpikir untuk menentukan perintah apa saja yang ingin dimasukkan. Ada kemungkinan kalau player bisa menambah jumlah perintah yang bisa dimasukkan nantinya. Dan dengan waktu turn yang sedikit lebih lama daripada biasanya, ini memungkinkan anda untuk menggabungkan serangan dengan karakter lain dalam party anda sehingga menimbulkan rantai serangan atau biasa disebut Combo pada game fighting. Ada satu perintah baru yang muncul dalam FF kali ini, perintah tersebut bernama Launch yang memungkinkan karakter anda untuk menghempaskan musuh ke udara dan bisa disusul dengan serangan lain pada musuh tersebut. Yup! FF kali ini bisa dibilang FF yang sarat akan aksi seperti game fighting. Sehingga dijamin anda tidak akan bosan oleh gerakan yang itu-itu saja seperti pada FF sebelumnya.
Lightning Attack!
Sazh Double shot!
Battle system yg cepat
Dalam FFXIII ini sistem MP dihilangkan, jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan MP ketika memakai Magic. Magic kali ini juga tidak bisa sembarang karakter yang menggunakannya. Ada karakter-karakter tertentu yang mampu menggunakan magic tertentu, sehingga menuntut anda untuk pintar-pintar merotasi karakter sesuai keadaan yang dihadapi. Namun karena belum diketahui sistem utama apa yang dipakai oleh FF XIII ada kemungkinan besar juga nantinya karakter lain bisa saling bertukar kemampuan.
Untuk Summon, masih belum diketahui seperti apa cara menjalankannya. Apakah dipanggil seperti biasa dan setelah mereka melakukan serangannya mereka akan pergi atau seperti FF X dan XII sewaktu dipanggil, summon tersebut akan menemani karakter sampai HP karakter atau summon tersebut habis. Sejauh ini, summon-summon klasik FF akan hadir seperti Ifrit, Shiva, Siren, dan Carbuncle.
THE STORY
FF XIII mengambil setting dunia futuristik mirip dengan FF VII. Cocoon adalah kota yang mempunyai teknologi sangat canggih dan hidup jauh diatas langit, sedangkan Pulse adalah dunia dibawah Cocoon yang penuh dengan bahaya setiap harinya tanpa teknologi secanggih Cocoon. Cerita berfokus pada sebuah ras bernama Fal’cie yang melebihi ras manusia, dan orang-orang yang ditunjuk oleh Fal’cie dinamakan L’cie. 13 abad lalu, sebuah kristal mistis meramalkan bahwa Fal’cie nantinya akan membawa kehancuran bagi umat manusia. Maka dari itu, sang kristal menyarankan manusia untuk membuat Cocoon agar terhindar dari kehancuran yang dibawa Fal’cie. Walaupun hidup jauh dari Pulse, para penghuni Cocoon ternyata khawatir akan hidup mereka sendiri di kota berteknologi canggih tersebut. Kekhawatiran mereka dianggap negatif oleh pemerintahan Cocoon, dan memerintahkan siapa yang “terpengaruh” oleh Pulse akan diasingkan kedalam Pulse oleh militer Cocoon yang bernama PSICOM. Player akan mengendalikan seorang wanita dengan kode nama Lightning yang merupakan mantan PSICOM dan ditunjuk oleh Fal’cie agar menjadi L’cie yang bertujuan membawa kehancuran bagi umat manusia dengan cara menghancurkan Cocoon…
Diposting oleh real nightmare di 00.07 0 komentar
FINAL FANTASY XII
Platform : Playstation 2
Media : DVD-ROM x1
Genre : RPG
Release Date : JP = 16 Maret 2006, US = 31 Oktober 2006
THE BEGINNING
Setelah puasa hampir 5 tahun lebih sejak FFX, fans FF akhirnya disuguhkan juga judul FF utama. Sebelumnya, Square-Enix sibuk mengerjakan spin-off dari FF lain macam X-2 yang merupakan sequel dari FFX dan juga Dirge of Cerberus yang merupakan sequel dari FFVII. Mengapa sangat lama pengerjaannya? banyak hal penting yang terjadi tentunya dan pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab oleh 2 orang; 1. sutradara Yasumi Matsuno yang juga merupakan staff berbakat dari Squaresoft dan pernah mengerjakan judul-judul masterpiece macam Vagrant Story dan juga Final Fantasy Tactics. Dan tentunya sang legenda sekaligus pencetus seri FF, Hironobu Sakaguchi.
Dalam jangka 5 tahun tersebut ternyata banyak yang terjadi di dalam tubuh manajemen Square sendiri. Tentunya setelah merger mereka dengan Enix, mereka harus mere-strukturisasi perusahaan mereka. Setelah peristiwa merger tersebut, Square-Enix berani mengambil tindakan drastis terhadap produk-produk mereka terutama seri FF. Salah satu yang paling mengejutkan tentunya adalah membuat prequel dan sequel dari FF. Dan tentunya hal ini sangat ditentang oleh Hironobu Sakaguchi sebagai pencetus FF. Tidak ada dalam kamus beliau kalau FF akan memiliki prequel bahkan sequel, karena setiap FF bagi beliau adalah perjalanan sekali tempuh sehingga tiap FF baru yang dimainkan terasa sangat istimewa baik bagi fans FF maupun bagi para pembuatnya. Dan memang ada benarnya juga prinsip beliau tersebut, hingga kini Square-Enix dianggap oleh banyak fans sudah tidak memiliki improvisasi seperti dulu lagi karena terlalu sibuk mengerjakan baik remake sampai prequel/sequel dari FF.
Sakaguchi sendiri memilih berhenti (atau dipecat?) dari Square-Enix sebelum FFXII berhasil diselesaikan walaupun namanya tetap muncul di akhir credit FFXII. Beliau lalu mendirikan sendiri perusahaan gamenya yang bernama Mistwalker. Ini tentu membuat para fans kebingungan bahkan ragu kalau FFXII akan behasil diselesaikan dengan kualitas yang baik. Yasumi Matsuno sendiri -sang sutradara- dengan alasan kesehatan mengundurkan diri dari jabatannya dan sampai sekarang tidak diketahui apa masih bekerja pada Square-Enix atau sudah berhenti. Posisinya lalu digantikan oleh Hiroyuki It? dan Hiroshi Minagawa yang sudah berpengalaman mengerjakan seri Saga.
Tahun 2006 akhirnya FFXII berhasil diselesaikan. Lalu bagaimana tanggapan para fans akan FF yang memiliki waktu pengerjaan paling lama ini? Banyak yang memuji perubahan gameplay yang ada tapi banyak juga yang mencaci kalau FFXII adalah FF yang “gagal” dikarenakan cerita yang sangat “tipis” dibandingkan semua seri FF. Apapun reaksi fans, FFXII telah terjual sebanyak 4 juta kopi lebih (baca: ori) di seluruh dunia sampai akhir 2007 dan tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi Square-enix.
THE GAMEPLAY
Gameplay dari FFXII sendiri sebenanya mengambil sebagian besar dari system battle FFXI yang merupakan game online pertama untuk FF. FFXII tidak memiliki perbedaan antara world map dengan layar battle karena pertempuran langsung terjadi saat itu juga sewaktu player menjelajahi benua-benua Ivalice. Disini juga, random battle ditiadakan sehingga otomatis musuh langsung terlihat dan bisa langsung dilawan…mirip dengan game MMORPG bukan? Untuk urusan transportasi, anda bisa berjalan kaki, menyewa chocobo, pesawat terbang, sampai teleport.
Kini sewaktu battle, player diperbolehkan memilih antara memakai ATB atau CTB seperti FFX. Gabungan sistem ini dinamakan ADB (Active Dimension Battle) yang sangat fleksibel dan cepat sehingga terasa seperti game action. Apabila player telah memasukkan command “Attack” maka karakter yang diberi perintah tersebut akan melakukan serangan normal terus menerus (dengan menunggu terisinya bar untuk command tentunya) pada musuh sampai musuh tersebut mati. Tentunya anda diperbolehkan mengkustomisasi perintah-perintah tersebut sedemikian rupa sehingga pertempuran akan berjalan lebih otomatis, dan sistem ini diberi nama Gambit. Untuk masalah party, tetap seperti FF sebelumnya (VII, VIII, X, X-2) dalam satu party anda hanya diperbolehkan membawa 3 karakter saja tetapi anda bebas menggantinya kapan saja (seperti FFX.) dengan karakter lain sewaktu battle jika pertempuran semakin susah atau membutuhkan kemampuan karakter lain.
Dalam FFX kita mengenal sistem Sphere Grid untuk menambah status atau ability setiap karakter. Disini dinamakan License, sebuah papan kotak-kotak dengan warna hitam putih seperti kotak catur. Fungsinya hampir sama dengan sphere grid, namun disini lebih luas. Dalam License, misalnya karakter anda ingin menggunakan tombak atau panah maka sebelum anda mendapatkannya dari license karakter tersebut tidak akan bisa menggunakan senjata tersebut. Disini juga anda bisa mendapatkan magic dan status. Rumitnya, sewaktu anda mendapatkan magic dalam license anda tetap tidak bisa menggunakan magic tersebut sebelum anda membeli atau mendapatkan scroll magic tersebut. Sehingga bisa diyakinkan anda harus mengatur dengan baik karakter mana saja yang akan diberi magic tersebut. Sayangnya, License malah membuat karakter yang satu dengan yang lain sama persis kecuali special attacknya…
Bicara serangan special, dalam FFXII dinamakan Mist/Quickenings. Serangan special ini didapat dari License atau dengan mendapatkan Esper (summons dalam FFXII). Dengan Mist karakter akan memencet tombol tertentu secepatnya sampai batas waktu yang ditentukan habis.
Lalu tidak ketinggalan summons, Esper, disini juga seperti FFX. Sewaktu disummon, para Esper akan menggantikan karakter lain terkecuali summonernya dalam battle. Esper akan terus menemani summonernya sampai batas waktu yang ditentukan habis atau summoner tersebut k.o. Tapi tidak seperti FFX, karakter yang mensummon Esper tetap bisa berpartisipasi dalam battle. Summon-summon disini kebanyakan mengambil dari summon FF Tactics tapi ada juga yang mengambil dari boss-boss terakhir FF seperti Chaos (FF I) dan Zeromus (FF IV). Sayangnya, damage yang dihasilkan oleh para summon masih kalah dibandingkan damage yang dihasilkan oleh Mist/Quickening, sehingga sebagian pemain FF XII mengaku jarang memakai para summons dalam battle…
THE STORY
A World called Ivalice,,,,
An Age when magic was commonplace
An Airship plied the skies
Ya, penggalan diatas cukup untuk menggambarkan setting FF XII. Mengambil setting dunia yang sama dengan Vagrant Story dan FF Tactics, namun beda waktu tentunya. Cerita dimulai ketika penduduk kota Rabanastre, ibukota Dalmasca sedang merayakan hari bahagia pernikahan Putri Ashe dari Dalmasca dan Pangeran Rasler dari Nabradia. Tak lama kemudian, Archadia menyerang Nabradia yang mengakibatkan Pangeran Rasler meninggal. Dalmasca pun ikut tunduk dibawah kaki Archadia, dan Raja Dalmasca, Raminas, tewas ditangan salah satu prajurit terpercayanya, Basch…dan putri Ashe pun dikabarkan meninggal karena tekanan yang berlebihan…
Dua tahun kemudian, seorang pemuda dari Rabanastre, Vaan, menyusup masuk kedalam istana Rabanastre ketika salah satu pejabat tinggi Archadia, Vayne Solidor, ditunjuk untuk memimpin Dalmasca. Tujuan Vaan menyusup tentunya ingin mencuri salah satu harta yang ada untuk dibagikan pada penduduk Rabanastre (tipikal Robin Hood). Vaan menyimpan dendam kepada Archadia karena telah membunuh satu-satunya kakak yang dia punyai, Reks. Tanpa sengaja Vaan bertemu dengan Balthier dan Fran yang juga ternyata mengincar barang curian Vaan.
Di saat yang sama pula, sekelompok pemberontak dipimpin oleh seorang wanita bernama Amalia menyerang istana Rabanastre. Tanpa disengaja Vaan ikut terseret kedalam pertempuran Archadia-pemberontak ini.Nantinya (seperti biasa) Vaan dkk akan bepetualang keseluruh Ivalice untuk menghalangi rencana jahat Archadia…
THE MUSIC
Musik dalam FF XII sebagian besar diaransemen oleh Hitoshi Sakamoto yang juga membuat musik dalam game Vagrant Story dan FF Tactics. Untuk ending themenya dibuat oleh sang komposer legendaris Square yaitu Nobuo Uematsu sebelum dia meninggalkan Square, dengan judul “Kiss Me Good Bye” yang dibawakan oleh Angela Aki.
Diposting oleh real nightmare di 00.01 0 komentar
Jumat, 15 Oktober 2010
FINAL FANTASY X-2
Publisher : Squaresot, Square Enix
Release Date : 13 Maret 2003 (JP), 18 November 2003 (US), 19 Februari 2004 (JP Int)
Genre : Role Playing Game
Media : DVD-ROM (1)
Platform : PlayStation 2
Official Website : http://na.square-enix.com/games/FFX-2/
THE BEGINNING
Final Fantasy X-2 adalah FF terakhir yang dikembangkan oleh Squaresoft (yang sekarang merger dengan Enix). FF X-2 mulai dikembangkan pada awal tahun 2002, beberapa bulan setelah FF X rilis (dan sukses) di pasaran. Waktu pengerjaan FF X-2 relatif cepat (hanya sekitar satu tahun) karena para staf sudah terbiasa dengan mekanisme FF X. Game ini diproduseri oleh Yoshinori Kitase dan disutradarai oleh Motomu Toriyama. Skenario ditulis oleh Kazushige Nojima dan Daisuke Watanabe, sementara desain karakter ditangani oleh Tetsuya Nomura.
Saat dirilis tahun 2003, FF X-2 mendapat sambutan positif oleh para fans. Terbukti dengan laris manisnya penjualan game ini di seluruh dunia (lebih dari empat juta kopi dan tentunya belum termasuk yang bajakan). Berbagai website game juga memberi rating tinggi pada game ini. GameSpot: 8.1 dari 10; IGN: 9.5 dari 10; GameRankings: 86.24 dari 100; GameStats: 8.4 dari 10, RPGFan: 90 dari 100. FF X-2 juga pernah masuk dalam chart Famitsu: Best Game of All Time, menempati posisi ke-32.
Versi penyempurnaan game ini, Final Fantasy X-2 International + Last Mission, dirilis tanggal 19 Februari 2004. Sayang, sepertinya FF X-2 International + Last Mission hanya bisa dinikmati oleh pemain yang bisa berbahasa Jepang. Pasalnya Square Enix hanya menyediakan voice acting Inggris, sedangkan teks di pilihan menu masih memakai Bahasa Jepang.
STORY
Dua tahun berlalu setelah FF X. Sejak Sin dikalahkan oleh Yuna dan para guardiannya, Spira memasuki era baru yang disebut Eternal Calm. Namun bukan berarti Spira bebas konflik. Sekarang dunia terbagi menjadi beberapa faksi yang memiliki ideologi yang berbeda-beda.
Youth League, dipimpin oleh Nooj, ingin Spira segera meninggalkan masa lalu. New Yevon Party, dipimpin oleh Baralai, memiliki ideologi yang berlawanan dengan Youth League; mereka berpendapat bahwa perubahan selayaknya terjadi secara alami dan perlahan-lahan. Kelompok lainnya adalah Machine Faction, diketuai oleh Gippal, grup Al Bhed yang netral dan memfokuskan diri dalam mengembangkan machina technology.
Yuna sudah bukan summoner lagi. Dia kini berubah 180 derajat, baik dari segi penampilan maupun sifat. Tidak hanya itu, dia bahkan banting setir jadi Sphere Hunter. Dia ditemani oleh Rikku dan Paine, membentuk trio YuRiPa. Perubahan profesi Yuna itu dimotivasi oleh sebuah sphere yang ditemukan oleh Kimahri. Sphere itu menampilkan ‘Tidus’ yang ditahan di penjara. Yuna akhirnya bergabung dengan Gullwings, kelompok Sphere Hunter yang dibentuk oleh Brother dan Rikku. Dia berkeliling dunia, mencari petunjuk lain mengenai keberadaan Tidus, dengan harapan bisa bertemu dengan orang yang dicintainya itu kembali.
Seiring petualangannya nanti, Yuna akan menghadapi berbagai fakta yang mengejutkan. Tindak kekerasan yang terjadi akibat perseteruan Youth League dan New Yevon Party, masa lalu Paine, tragedi 1000 tahun yang lalu, serta bahaya yang diam-diam mengancam Spira…
GAMEPLAY
Battle di FF X-2, seperti kebanyakan serial FF lain, memakai sistem ATB (Active Time Battle). Hanya saja, ATB versi FF X-2 lebih dipercepat dari biasanya. Hal yang menguntungkan dari ATB versi FF X-2; pemain bisa membatalkan action musuh dengan cara menyerangnya duluan, tanpa menunggu turn musuh selesai.
Hanya ada tiga playable character di FF X-2 (YuRiPa), tidak seperti FF sebelumnya yang bahkan bisa mencapai sembilan orang. Sedikitnya playable character ini disiasati dengan adanya sistem job, yang dulu sempat ada di FF III, V, dan Tactics. Asyiknya, pemain bisa bebas menggonta-ganti job di tengah battle. Cukup tekan tombol L1, pilih job, lalu YuRiPa akan berganti kostum dengan cinematic ala Sailor Moon. Job yang tersedia pun bervariasi. Mulai dari gunner, dark knight, black/white mage, berserker, sampai songstress.
MUSIC
Biasanya Nobuo Uematsu yang mengaransemen lagu-lagu serial Final Fantasy, tapi kali ini beliau absen karena kesibukan lain. Sebagai gantinya, Noriko Matsueda dan Takahito Eguchi yang diberikan kepercayaan sebagai composer utama FF X-2. Track-track yang ada di game ini nuansanya bervariasi dan cukup memanjakan telinga gamer.
Di sepanjang FF X-2, Yuna dengan sphere Songstress-nya membawakan dua buah lagu. Real Emotion dengan nada nge-beat dan enerjik. 1000 no Kotoba (1000 Words), lagu yang mendayu-dayu dan memiliki lirik yang menyentuh. Kedua lagu ini aslinya dibawakan oleh Kumi Koda, penyanyi yang sangat terkenal di Jepang.
Diposting oleh real nightmare di 23.59 0 komentar
FINAL FANTASY X
Tentunya bagi fans FF yang sudah pernah bermain Final Fantasy X tidak akan pernah melupakan indahnya FMV sewaktu Yuna menari-nari diatas air untuk melakukan ritual pengiriman arwah atau juga bagaimana dahsyatnya kekuatan Sin yang memporak-porandakan sebuah pulau dengan gelombang Tsunaminya, dan jangan lupa bagaimana serunya opening pembuka yang memperlihatkan “sepakbola” dalam air yang bernama Blitzball dan dimainkan oleh karakter utama game ini, Tidus…
Final Fantasy X merupakan FF pertama yang dibuat untuk konsol game generasi ke-2 milik Sony yaitu Playstation 2. FF X juga merupakan FF pertama yang memiliki voice acting untuk setiap karakternya, peralihan dari lingkungan pre-rendered menjadi full 3D, dan juga seri FF dimana Nobuo Uematsu bukan menjadi komposer musik utama karena didampingi oleh komposer lain yaitu Masashi Hamazu dan Junya Nakano dalam memberikan nuansa baru pada musik FF X. Jadi secara garis besar, FF X adalah FF yang mempunyai lompatan sangat besar dibandingkan FF-FF sebelumnya.
Pengembangan FF X dimulai pada tahun 1999 dengan biaya $32 juta dan kru kurang lebih sebanyak 100 orang yang juga kebanyakan pernah bekerja pada seri FF sebelumnya. Hironobu Sakaguchi yang sedang sibuk mengerjakan movie FF Spirits Within menjabat sebagai executive producer, dan Yoshinari Kitase menjabat sebagai producer. Untuk posisi sutradara diserahkan pada 3 orang sekaligus, yaitu Motomu Toriyama, Toshiro Tsuchida, dan Takayoshi Nakazato. Sedangkan Tetsuya Nomura kembali menjabat sebagai desainer karakter utama setelah absen pada FF IX. Art Director pun kembali dijabat oleh Yusuke Naora yang kali ini banyak terinspirasi oleh suasana pulau Hawai dan memasukkannya pada lingkungan FF X. Kazushige Nojima menjabat sebagai scenario-writer, beliau mengatakan kalau ide memasukan voice-acting membuat kerjanya lebih mudah dan bisa membuat cerita yang simple namun emotional.
Sayangnya, fitur voice acting bukan tidak bermasalah. Karena pengerjaan yang dilakukan oleh orang jepang maka ketika ditranslasi ke bahasa inggris, lip-sync karakter pun harus disesuaikan dengan pengucapan bahasa inggris. Ini membuat specialist translator – Alexander O Smith - yang sering bekerja untuk game Square mengalami kesulitan. Beliau mengatakan translate ini seperti menulis empat atau lima skenario film penuh kedalam tulisan haiku. Dan tentu saja, Square menggunakan teknologi motion-capture untuk menambah kesan realistis pada mimik muka serta gerakan para karakter.
Ketika FF X dirilis tahun 2001, langsung mendapatkan penjualan sebanyak 1.4 juta kopi dari jepang dalam waktu 4 hari saja. Penjualan ini mengalahkan FF VII dan IX bila dibandingkan pada periode waktu yang sama. Sampai October 2007, FF X telah terjual sebanyak 6.6 juta kopi (baca: ori) di seluruh dunia. Pada tahun 2003, dalam Interactive Achievement Awards ke-6, FF X mendapatkan penghargaan “Outstanding Achievement in Animation" dan juga "Console Role-Playing Game of the Year”. Dari sisi media juga FF X mendapatkan sambutan yang sangat hangat, dimana rata-rata memberikan nilai hampir sempurna. Dan yang terpenting, FF X menyelamatkan keuangan Square yang hampir bangkrut karena kegagalan besar yang diterima oleh movie FF Spirits Within…
GAMEPLAY
FF X adalah FF pertama yang menggabungkan penjelajahan world map dengan kota atau dungeoun, sehingga player tidak perlu repot-repot keluar kota untuk bisa ke world map. Player bisa menjelajahi dunia Spira dengan berjalan kaki, menyewa chocobo, atau menggunakan pesawat terbang (memilih lokasi mana yang ingin dituju). Musuh tetap dijumpai dengan sistem random-encounters. Mini game dalam FF X tentunya adalah permainan khas Spira yaitu Blitzball yang merupakan gabungan antara sepakbola dan olahraga dalam air. Dalam Blitzball anda bisa mengikuti liga atau turnamen untuk menantang tim-tim dari belahan spira lainnya. Tentunya, bila anda bisa memenangi liga atau turnamen tersebut anda akan mendapat item-item yang bisa digunakan pada battle melawan musuh.
FF X memakai sebuah sistem yang bernama CTB, menggantikan ATB yang sudah dipakai sejak FF IV. CTB adalah Conditional Turn-Based Battle. Konsepnya bisa dibilang sama dengan sistem turn-based biasa dimana musuh dibolehkan “menunggu” ketika anda sedang mengambil keputusan. Sebuah list icon karakter termasuk musuh ditampilkan pada pojok kanan atas, sehingga memungkinkan player mengatur strategi dengan melihat siapa yang akan maju pada giliran berikutnya. Dengan magic seperti Haste, tentunya anda bisa mempercepat giliran anda dibanding musuh. Tapi jangan lupa, musuh pun bisa melakukan hal yang serupa bahkan memberikan efek Slow pada giliran anda. Dalam 1 party anda terdapat 3 karakter, namun anda bisa bebas menggantinya kapan saja dengan karakter lain dalam battle dengan menggunakan tombol L1. Sehingga karakter anda yang lain tidak ketinggalan mendapat experience points. Total ada 7 karakter utama dalam FF X.
Jika pada FF sebelumnya kita mengenal Materia atau Junction, pada FF X sistemnya bernama Sphere Grid. Sphere Grid bisa digambarkan sebagai pohon besar yang mempunyai ranting serta akar yang banyak. Di sini anda bisa mempelajari magic serta menaikkan status karakter. Setelah battle, karakter akan mendapatkan AP (Ability Point), dan ketika AP tersebut mencapai batas tertentu Sphere Level karakter tersebut akan naik. Sphere level inilah yang menentukan sejauh mana karakter anda bisa melangkah dalam Sphere Grid. Dan tentunya (mirip seperti sistem Materia dimana kita harus mempunyai Materia) kita harus mempunyai Sphere untuk mempelajari kemampuan atau magic tertentu yang ada didalam Sphere Grid ini. Ada Sphere-sphere tertentu yang memungkinkan anda untuk meloncat jauh bahkan mempelajari kemampuan yang sudah dipelajari oleh karakter lain. Yang tentunya membuat karakter satu dan yang lain sama persis kecuali special attack dan senjatanya…
Special attack untuk FF X dinamakan Overdrive. Cara kerjanya sama persis dengan special attack pada FF lainnya. Lalu Summon, pada FF X hanya Yuna seorang saja yang mampun men-summon mahluk-mahluk mistis tersebut kedalam battle. Ketika di-summon karakter lain akan menyingkir dari battle sehingga menyisakan Yuna dan Summon-nya saja. Yuna tidak bisa dilukai ketika masuk mode summon tapi summonnya lah yg bisa dilukai oleh musuh.
THE STORY
FF X mengambil setting pada dunia yang bernama Spira. Spira mengambil inspirasi dari asia tenggara, jepang, dan hawai. Pada dunia ini hidup bermacam-macam ras. Ada manusia, Al-bhed yang seperti manusia dengan bahasa unik namun mempunyai kepintaran lebih dalam hal teknologi, Guado yang mempunyai jari panjang namun agak mirip dengan manusia dan mempunyai kelebihan dalam soal magic, Ronso yang berbentuk singa namun mempunyai tanduk tapi berkaki dua dan mempunyai kekuatan fisik tinggi, dan terakhir Hypello yang mempunyai bentuk seperti katak.
Cerita bermula pada Zanarkand, kota yang mempunyai teknologi sangat canggih. Dimana penduduknya tidak perlu banyak bekerja dan banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang seperti menonton pertandingan Blitzball. Di kota itu hidup karakter utama FF X – Tidus - seorang pemuda yang merupakan anggota kunci Blitzball Zanarkand Abes yang sedang melakukan pertandingan final di sebuah stadium yang dipenuhi penonton. Tiba-tiba dikagetkan oleh serangan mendadak dari Sin, sebuah mahluk raksaksa yang mempunyai kekuatan sangat besar. Auron, yang merupakan teman ayah Tidus datang menolong dan memandu Tidus untuk keluar dari Zanarkand melalui sebuah lubang hitam yang ada di langit. Tetapi tidak disangka, Tidus malah terlempar 1000 tahun sesudah masanya. Di dunia yang disebut Spira tersebut nantinya Tidus akan bertemu banyak teman seperti Yuna, yang merupakan seorang summoner dan ternyata mengenal ayah Tidus. Tugas Tidus nantinya adalah menemani Yuna untuk mengalahkan Sin dan juga mencari jalan untuk pulang ke dunia asalnya. So the journey begins…
MERCHANDISE
Karena kepopuleran FF X tentunya Square tidak berhenti sampai disitu saja dalam mendapatkan keuntungan. Square membuat action figure dari masing-masing karakter utama FF X, summon-summon Yuna, dan salah satu musuh utama FF X – Seymour Guado. Square juga membuat buku panduan serta gambar-gambar goresan tangan dari artis-artis FF X. Dan, kalung Tidus sempat dibuatkan juga bentuk aslinya.
Diposting oleh real nightmare di 23.58 0 komentar
FINAL FANTASY VIII
Platform : Playstation, PC-Windows
Release date : 11 February 1999
Genre : RPG
Media : CD-Rom (4)
Sutradara : Yoshinari Kitase
Scenario Writer : Kazushige Nojima
Char & Art Desainer : Tetsuya Nomura, Yusuke Naora
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
THE BEGINNING
FF VIII adalah seri FF yang pertama kali menggunakan ukuran “proporsional” pada karakternya, tidak “super deformed” seperti FF pendahulunya. FF VIII juga dikenal sebagai FF dengan tema cinta dilihat dari hubungan karakter utamanya maupun dari tanggal rilisnya (11 Feb) yang diluncurkan sebelum hari Valentine. Dan tentu saja, FF VIII adalah FF pertama yang memakai lagu penutup (sekaligus tema utamanya) yang berjudul “Eyes on Me” dinyanyikan oleh Faye Wong, penyanyi keturunan China.
Pengembangan FF VIII sendiri dilakukan sewaktu FF VII sedang ditranslasi kedalam bahasa inggris. Hironobu Sakaguchi menjadi executive producer dan menyerahkan jabaran sutradara pada Yoshinari Kitase karena ingin mengembangkan movie FF Spirits Within yang menjadi cikal bakal merger antara Square dan Enix karena kerugian besar yang diterima Square akibat kegagalan movie tersebut. Shinji Hashimoto menggantikan tempat Sakaguchi sebagai producer.
Sejak awal pengembangan, Kitase ingin FF VIII memakai campuran tema antara realistik dan fantasy. Oleh karena itu Kitase memakai Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter utama dan Yusuke Naora sebagai art director. Tentu saja, untuk mencapai realisme tersebut Square harus memakai teknologi motion-capture untuk mendapat gerakan yang realistis pada event-event FMV (contohnya dansa antara Squall dan Rinoa).
Lalu penulis skenario, Kazushige Nojima dipilih untuk menggambarkan hubungan setiap karakter yang dinamis terutama karakter utamanya, Squall.
Walaupun FF VIII menerima banyak respon positif dari berbagai media game, tidak halnya dengan fans FF sendiri yang terbagi menjadi 2 kubu untuk game ini. Satu ada yang menyukai gaya cerita cinta FF VIII satu lagi ada yang membencinya karena gameplay yang kurang menarik. Sampai akhir maret tahun 2003, FF VIII telah terjual 8.15 juta kopi di seluruh dunia dan memberikan keuntungan sebesar $50 juta pada Square.
GAMEPLAY
Seperti FF sebelumnya, FF VIII terbagi menjadi 4 mode yaitu world map, kota, dungeon, dan layar battle. Anda bisa menjelajahi dunia FF dengan berjalan kaki, menyewa mobil, pesawat terbang, sampai chocobo. Musuh tetap dijumpai dengan random encounter. Di dalam FF VIII juga anda menemui mini game bernama “Triple Triad” yaitu mengoleksi kartu dan mengadunya dengan karakter lain yang ada di dunia FF VIII. Sayangnya, mini-game berternak Chocobo seperti dalam FF VII dihilangkan. Gantinya anda bisa memelihara Chocobo lewat tambahan alat yang bernama Pocket Station yang penggunaannya mirip seperti Tamagotchi.
• Combat
FF VIII memakai sistem ATB seperti pada FF sebelumnya. Anda hanya bisa membawa 3 karakter dalam 1 party dengan total 6 karakter utama keseluruhan. Dalam FFVIII akan berpusat pada sistem yang bernama “Junction” dan “Guardian Forces” sebutan summon untuk FFVIII. Misalnya di awal game anda akan diberi hadiah 2 summon yaitu Shiva dan Quetzacolt. Shiva dan Quetzacolt. memiliki kemampuan dan status masing-masing. Pasang salah satu GF tersebut pada Squall lalu Squall akan memiliki command seperti memakai item, magic, dan draw yang berfungsi mengambil magic yang dipunyai musuh. Semakin sering anda memakai GF tersebut maka semakin banyak kemampuan yang bisa dimiliki dan dipakai oleh karakter yang memakai GF tersebut. Dan tentunya summon itu sendiri. Ketika anda mensummon salah satu GF, bar ATB karakter akan berganti menjadi warna biru yaitu milik summon. Summon disini juga memiliki HP, jadi hati-hati bila musuh menyerang anda ketika HP summon anda sedang kritis.
Mengenai special attack, pada FF VIII dikenal dengan sebutan Limit Breaks. Limit Break bisa dipakai ketika HP karakter sedang kritis atau setidaknya 32% dari HP normal. Setiap karakter mempunyai Limit Breaks yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Dan yang memberikan tantangan tersendiri bagi player FF 8 adalah ketika karakter naik level, otomatis level musuh pun naik. Jadi pada FF 8 musuh-musuh tidak akan mudah dihabisi sekalipun karakter anda memiliki level yang tinggi.
STORY
FF VIII mengambil setting pada dunia yang tidak bernama. Dunia tersebut mempunyai 1 bulan dan dibagi kedalam 5 kontinen besar. Esthar - kontinen yang paling besar dan mempunyai teknologi paling canggih, Galbadia – kontinen terbesar kedua yang terletak di barat dan mengambil setting sebagian besar dalam game, Trabia dan Arctic terletak pada daerah utara, Balamb yang terletak di tengah-tengah dan merupakan kontinen terkecil serta dimulainya cerita FF VIII. 2 kontinen terakhir merupakan kontinen terpencil, yang berupa pegunungan yang curam yang terjadi akibat “Lunar Cry”. Lalu kontinen terakhir adalah yang terletak paling selatan bernama Archipelago.
Game dibuka dengan pertarungan pedang antara dua anak muda, yaitu Squall Leonheart dan Seifer Almasy. Keduanya saling terluka lalu kemudian kembali ke Balamb Garden, yang merupakan sebuah sekolah yang besar dan melatih murid-murid calon organisasi SeeD, yang juga merupakan organisasi tentara bayaran. Sementara itu, pemerintahan Galbadia menginvasi sebuah negara / kota kecil bernama Dollet. Dollet yang tidak mempunyai kekuatan militer terpaksa menyewa jasa SeeD untuk menolong mereka. SeeD memakai misi ini sebagai tes final bagi para calon anggota SeeD. Squall, Quistis Trepe – instruktur Squall, Seifer, serta Zell Dincht tergabung kedalam satu grup. Di tengah misi, Seifer mengabaikan perintah dan bertindak sendiri serta mengabaikan Squall dan timnya. Salah satu anggota yang diabaikan oleh Seifer adalah Selphie Tilmitt yang akhirnya ikut bergabung bersama tim Squall dan Zell.
Setelah misi tersebut selesai, Squall, Selphie, dan Zell dinyatakan lulus menjadi anggota SeeD. Tetapi Seifer tidak lulus dan dihukum karena kecerobohannya mengabaikan perintah. Balamb Garden pun mengadakan pesta kelulusan bagi murid-murid yang lulus. Di pesta tersebut Squall kemudian bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai sifat sangat bertolak belakang dengannya dan bernama Rinoa Heartilly. Gadis tersebut lalu mengajak Squall berdansa, walaupun awalnya Squall menolak akhirnya Squall menuruti ajakan Rinoa untuk berdansa. Di tengah meletupnya kembang api, Rinoa tiba-tiba pergi tanpa mengatakan alasan yang jelas pada Squall.
Besoknya, kepala sekolah Balamb - Cid Kramer - memberikan tugas bagi Squall, Selphie, dan Zell untuk menolong pemberontak Galbadia yang ternyata Rinoa adalah pemimpinnya. Squall mempelajari bahwa dalang dibalik tindakan pemerintahan Galbadia adalah seorang penyihir wanita bernama Edea. Misi Squall bersama teman-temannya adalah membunuh Edea. So, the journey begins…
Diposting oleh real nightmare di 23.55 0 komentar
FINAL FANTASY VII
Final Fantasy VII… Siapa yang tidak kenal dengan seri FF yang satu ini? Petualangan Cloud dkk dianggap oleh sebagian besar penggemar FF sebagai FF terbaik dari semua FF yang pernah dirilis oleh Square sampai saat ini. Data penjualan pun menunjukkan demikian, sampai desember 2005 FFVII telah terjual 9.8 juta kopi (baca: Original) yang menunjukkan kalau FFVII merupakan FF dengan penjualan tertinggi dari semua FF. Dan juga membantu konsol video game pertama Sony -Playstation- untuk mengalahkan dominasi para pemain veteran yaitu Nintendo dan Sega.
Awal pengembangan FFVII (1994) sebetulnya ditujukan untuk mesin Nintendo yaitu SNES. Tapi karena media yang dipakai oleh SNES yaitu Cartridge, tidak memungkinkan untuk menampung data-data yang lebih besar maka Squaresoft lebih memilih CD-Rom yang kapasitasnya lebih besar dibanding cartridge yang juga dipakai oleh penerus SNES, Nintendo 64.
Hal ini tentu membuat hubungan Square dengan Nintendo menjadi buruk, karena Square lebih memilih Sony yang merupakan pemain baru pada saat itu dibandingkan Nintendo. Hal ini dijawab oleh Sony dengan memberikan dukungan yang sangat besar untuk Square. Dengan dana $100 juta, Sony mempromosikan FFVII ke berbagai media besar macam Coca Cola, Pepsi, Playboy, buku komik amerika (Marvel dan DC), dan lain lain.
FFVII juga dikenal sebagai FF pertama yang menggunakan grafik 3 dimensi baik pada karakter dan lingkungannya khususnya dengan tambahan Cinematic Graphic / CG untuk event-event tertentu yang merupakan hal baru dalam dunia game khususnya RPG (yang nantinya juga menjadi suatu keharusan pada setiap game). Dengan besarnya kesuksesan yang didapat oleh FFVII, Square (Square-Enix nantinya) akan membuat prequel dan sequel dalam berbagai media yang mengisi lubang-lubang cerita yang ditinggalkan oleh FFVII, walaupun itu berarti kembali mematahkan tradisi yang mereka buat sendiri bahwa setiap FF tidak akan memilik sequel bahkan prequel.
THE STORY
Cerita bermula dimana seorang pemuda bernama Cloud Strife bergabung dengan sebuah grup pemberontak bernama Avalanche yang menentang penggunaan sumber energi bumi yang disebut Mako oleh sebuah perusahaan elektronik paling berkuasa yaitu Shinra Corp. Aktifitas Avalanche dimulai dengan mencoba meledakkan sebuah reaktor Mako dan misi tersebut berjalan dengan sukses. Di Avalanche, Cloud bertemu dengan teman-teman seperjuangannya seperti Tifa Lockhart dan Barret Walace. Sayangnya di misi mereka yang kedua tidak berjalan dengan sukses, sehingga Cloud terpisah dengan teman-temannya…
Setelah sadar akibat ledakan reaktor mako, Cloud ternyata telah dirawat oleh seorang gadis penjual bunga yang bernama Aerith Gainsborough. Untuk membalas kebaikan Aerith, Cloud setuju untuk menjadi bodyguard Aerith untuk sementara waktu, yang juga secara kebetulan mempunyai hubungan yang buruk dengan Shinra Corp.
Shinra Corp sebagai perusahaan yang menguasai sumber energi Mako, juga ternyata diam-diam mempunyai segudang percobaan-percobaan berbahaya. Shinra yang mengetahui kalau Aerith adalah keturunan terakhir dari ras Cetra ingin menculik dan melakukan percobaan padanya. Cloud dan Avalanche tentu tidak tinggal diam, mereka kemudian menyusup kedalam gedung Shinra untuk membebaskan Aerith. Sewaktu mereka berhadapan dengan presiden Shinra, ternyata terjadi kejadian menggemparkan. Sephiroth, seorang pahlawan dan juga mantan prajurit SOLDIER muncul dan langsung membunuh presiden Shinra tersebut.
Dari sinilah inti cerita FFVII dimulai. Cloud dkk akan berpetualang ke seluruh dunia untuk mencari Sephiroth yang berusaha menghancurkan dunia dengan cara mensummon meteor ke bumi. Tentunya mereka akan bertemu lebih banyak kawan dan lawan di perjalanan mereka, dan juga mengalami suka dan duka bersama-sama.
THE GAMEPLAY
Seperti seri FF sebelumnya, FFVII terbagi menjadi 3 mode: peta dunia, peta lapangan, dan layar battle. Pemain bisa menjelajahi dunia dengan banyak cara, mulai dari yang paling dasar seperti berjalan kaki, menyewa chcocobo, kapal selam, sampai pesawat terbang. Pada awalnya ekplorasi pemain hanya akan dibatasi di kota Midgar saja, tetapi sejalan dengan meningkatnya cerita seluruh dunia akan bisa dijelajahi oleh pemain. Di FFVII cerita sebagian besar sudah ditentukan jadi pemain tidak akan diberi pilihan-pilihan yang akan mengubahnya jalan cerita.
Sewaktu battle FFVII tetap menggunakan Active Time Battle atau ATB, yang sudah digunakan sejak FFIV dan didesain oleh Hiroyuki Ito. Dan tidak seperti FF sebelumnya yang bisa menampung 4-5 karakter dalam satu party, di FFVII hanya diperbolehkan memakai 3 karakter saja dalam satu party.
Sistem skill dalam FFVII akan berkisar pada penggunaan Materia, yang juga menjadi salah satu elemen utama dalam cerita FFVII. Pemain bisa memasang Materia pada slot-slot yang dipunyai oleh senjata dan armor sehingga senjata dan armor tersebut memiliki artibut tertentu. Materia juga memungkinkan pemain untuk memakai Magic, Summon, dan kemampuan unik. Sayangnya…penggunaan Materia ini membuat seluruh karakter FFVII menjadi sama persis terkecuali Limit Break mereka.
Limit Break adalah sebuah modifikasi dari FFVI “Desperation Attacks”. Setiap karakter mempunyai sebuah kolom yang akan terisi ketika mereka terkena pukulan dari musuh sewaktu battle. Dan sewaktu kolom tersebut penuh, maka pemain akan bisa menggunakan perintah Limit Break yang akan memberikan damage lebih besar dibandingkan serangan standar. Semakin tinggi level karakter tersebut semakin bervariasi pula Limit Break yang mereka punyai. Tapi ada juga cara atau event-event tertentu untuk mendapatkan Limit Break-Limit Break khusus, tentunya itu akan dibahas di bagian walkthrough ^^
Untuk Mini-Game, FFVII bisa dibilang FF yang mempunyai mini game terbanyak. Pemain bisa berternak Chocobo yang nantinya dengan Chocobo tertentu pemain akan bisa mendapatkan Summon khusus. Lalu mini game selanjutnya tentu yang paling banyak ada di Gold Saucer, disini pemain akan bisa mengadu cepat Chocobo, sampai bermain jackpot yang tentunya bisa menjadi sarana untuk meningkatkan pundi-pundi uang anda.
Lalu ada juga event-event tertentu yang mengharuskan anda memainkan “mini battle” yang berbau action sampai taktik misalnya ketika Cloud membebaskan Aerith pertama kali dari Shinra, Cloud akan memakai motor Harley-nya untuk mengalahkan para pengejar dari Shinra atau di Fort Condor kita bisa bertempur mempertahankan kota ini dari Shinra dengan mengatur taktik prajurit-prajurit Fort Condor.
Diposting oleh real nightmare di 23.52 0 komentar
FINAL FANTASY VI
Platform : SNES, Playstation One, GameBoy Advance
Release Date
: SNES = JP: 2 april ’94, US: 11 oct ‘94
PSOne = JP: 11 maret ’99, US: 30 sept ‘99
GBA = JP: 30 nov ’06, US: 5 feb ‘07
Genre : RPG
Media : Cartridge, CD-Rom
Creator : Hironobu Sakaguchi, Yoshinari Kitase, Hiroyuki Ito
Char (& logo) Designer : Yoshitaka Amano dan Tetsuya Nomura
Composer : Nobuo Uematsu
THE BEGINNING
Final Fantasy VI merupakan seri terakhir Final Fantasy utama yang memakai grafik 2D sebelum Square lebih banyak beralih kedalam grafik 3D. Banyak fans FF yang memuja seri ini karena kedalaman ceritanya, karakter playable terbanyak dari semua seri FF (14 orang), gameplay yang hebat, sampai musik yang sangat memorable. Walaupun saya pribadi, sebagai gamer yang mengenal seri FF dari seri modernnya (VII), saya bisa mengerti perasaan para fans FF tersebut setelah memainkan seri ini pada port di PSOne nya dulu. FF VI juga dianggap sebagai golden egg nya Squaresoft bersama Chrono Trigger yang juga merupakan karya Square.
Setelah melihat credit pembuka yang berisi staf-staf legendaris dari Hironobu Sakaguchi, Yoshitaka Amano, Nobuo Uematsu, Tetsuya Nomura, Yoshinari Kitase, sampai Tetsuya Takahasi barulah saya percaya kalau FF VI ini memang merupakan ujung tombak FF klasik yang membuat jurang pembeda dengan FF modern.
Sebelum Squaresoft membuat game kedalam console Sony, lokalisasi game merupakan hal yang sulit dan memakan banyak biaya. Belum lagi perusahaan yang dikontrak untuk menerjemahkan dari bahasa jepang ke bahasa inggris sering merubah, menghilangkan, atau salah menterjemahkan isi konten game tersebut. Ini ditambah dari kebijakan Nintendo sendiri yang menginginkan kalau game-game pada mesinnya harus bebas dari bahasa-bahasa kasar/prokem. nudity, dan mungkin elemen-elemen lain yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Contohnya adalah kasus nama spell Holy yang dirubah menjadi Pearl atau grafik dibawah ini yang mempunyai gambaran nudity harus terkena sensor untuk versi amerikanya. Contoh paling besar adalah judul FF VI yang harus berubah menjadi FF III dikarenakan Square baru 3 kali merilis seri FF ke negri paman sam tersebut (dari FF IV). Khusus remake versi PSOne nya, judul FF VI tetap tidak berubah dan ada tambahan FMV untuk event-event tertentu yang tidak terdapat pada versi SNES atau GBA.
Sebenarnya FF VI pernah dibuat versi demo 3D nya untuk Nintendo 64 yang dinamakan Final Fantasy SGI demo, yang merupakan prototype FF VII. Namun karena keterbatasan ruang pada cartridge N64 Square membatalkannya dan memindahkan proyek tersebut pada console Sony yaitu PSOne yang memakai CD-Rom sebagai medianya.
FF VI merupakan FF yang mendapat banyak pujian dari berbagai media game di seluruh dunia. Dan menikmati kesuksesan dalam penjualannya. Sampai tahun 2003, seri ini telah terjual sebanyak 3, 4 juta kopi dalam berbagai versi (SNES, PSOne, GBA).
GAMEPLAY
Seperti seri FF sebelumnya dan juga sesudahnya, FF VI memakai 4 mode dasar, yaitu mode battle, peta dunia, kota, dan dungeon. Pada peta dunia anda bisa bebas untuk menjelajahinya dengan berjalan kaki, memakai chocobo, sampai pesawat terbang. Musuh disini dijumpai dengan mode random encounter, dan anda bisa juga mengambil side-quest pada kota-kota yang ada untuk membuka event-event tersembunyi dalam game.
• Combat
FF VI memakai sistem ATB yang sudah ada sejak FF IV. Anda bisa membawa maksimal 4 buah karakter dalam satu party.
Setiap karakter mempunyai kemampuan yang unik yang dapat digunakan pada setiap battle. Misalnya Locke mempunyai kemampuan mencuri item dari musuh, atau Celes yang mempunyai kemampuan untuk menghisap magic musuh sampai giliran mereka selanjutnya. Setiap karakter juga mempunyai serangan specialnya yang dinamai Desperation Attack yang dipicu ketika HP karakter sedang kritis. Setelah mengalahkan musuh, setiap karakter akan mendapat experience point untuk menaikkan statusnya.
• Kustomisasi
Pada FF VI terdapat sistem Relic yang memungkinkan setiap karakter memakai senjata, armor, sampai magic yang berbeda-beda. Tentunya relic ini berbeda-beda efeknya pada setiap karakter. Walaupun pada awalnya hanya 2 karakter yang bisa memakai magic, nanti semua karakter bisa mempelajari magic khas masing-masing dan tentunya men-summon para Esper.
STORY
FF VI awalnya mengambil setting pada dunia yang tidak mempunyai nama. Sejalan bergulirnya cerita, geografi dunia tersebut berubah dan terbagi menjadi 2 kontinen besar yang disebut World of Balance. Tidak seperti FF sebelumnya yang mengambil tema klasik / medieval, pada FF VI memakai setting steampunk seperti pada abad ke-19, yang ditunjukkan adanya rel kereta api dan gua pertambangan pada awal game ini.
Cerita bermula 1000 tahun sebelum event pada FF VI terjadi. 3 dewa yang menjadi sumber dari semua magic yang ada di dunia ternyata sedang melakukan peperangan satu sama lain. Peperangan ini menimbulkan energi magic pada dunia yang apabila manusia disentuhnya akan berubah menjadi Esper. Para dewa lalu memanfaatkan Esper tersebut untuk peperangan mereka sendiri yang disebut War of the Magi. Mereka lalu sadar bahwa peperangan tersebut hanya membuat malu nama mereka sendiri. 3 dewa yang dikenal sebagai The Warring Triad merasa harus mengembalikan dunia menjadi sedia kala. Mereka lalu memberikan kembali hak hidup bebas pada para Esper dan mengubah diri mereka sendiri menjadi patung. Permintaan 3 dewa tersebut pada para Esper hanya satu: bahwa para Esper harus menyembunyikan kekuatan mereka agar tidak digunakan oleh pihak yang salah. Setelah perang selesai, terjadi perbedaan gaya hidup dan pemikiran antara manusia dan Esper. Para Esper yang tersisa lalu pindah menuju daerah terpencil, membawa patung dewa bersama mereka, dan menutup rapat-rapat pintu menuju dunia mereka…
Seiring berlalunya waktu, War of the Magi dianggap hanyalah legenda biasa dan manusia terus membangun komunitasnya dengan berdasarkan pada teknologi. Pada saat ini, teknologi paling hebat dimiliki oleh Empire, negara yang kejam dan diktaktor dipimpin oleh Emperor Gestahl beserta 3 jendral tertingginya; Kefka, Leo, dan Celes Chere. Kira-kira 18 tahun sebelum event pada FF VI terjadi, dinding pembatas antara dunia Esper dan dunia manusia melemah sehingga seorang manusia wanita tidak sengaja memasuki dunia Esper. Walaupun kebanyakan para Esper tidak mempercayai manusia wanita tersebut ada satu Esper bernama Maduin yang percaya kalau mereka sebaiknya mencoba terlebih dahulu sebelum menjatuhkan penilaian. Setelah tinggal di dunia Esper, manusia wanita tersebut mempunyai anak bernama Terra hasil pernikahannya dengan Maduin.
Digerakkan oleh nafsu ingin memperoleh kekuatan besar yang dipunyai oleh para Esper dan mengetahui dinding pembatas dunia Esper melemah, Emperor Gestahl melancarkan serangan pada dunia Esper. Tetua Esper lalu melepaskan magic yang mengembalikan Emperor Gestahl ke dunia manusia dan juga menutup gerbang pada dunia Esper. Sayangnya banyak Esper telah tertangkap oleh Gestahl termasuk Maduin dan Terra yang masih bayi, sedangkan ibu Terra sendiri meninggal karena serangan tersebut…
Dari sinilah event pada FF VI dimulai ketika Emperor Gestahl mengadakan percobaan yang menggabungkan Magic dengan mesin dan menghasilkan Magitek Armor. Kefka sendiri ikut menjadi percobaan dan kejiwaannya terganggu. Setelah Terra cukup dewasa, Empire menghasilkan alat yang bisa mengontrol pikiran dan dinamakan Slave Crown. Anda awalnya akan mengendalikan Terra yang menjadi bawahan Empire dan berniat membuka kembali gerbang menuju dunia Esper, lalu mendapat perlawanan dari pihak pemberontak bernama Returners. So the journey begins…
MUSIC
Musik dalam FF VI digarap oleh sang veteran Nobuo Uematsu. Uematsu banyak memasukkan tema-tema latin bergaya opera pada musik-musik FF VI. Karena keterbatasan chip-suara pada SNES, banyak musik tersebut yang tidak memakai vocal. Barulah pada remake di PSOne nya Uematsu bisa memasukkan vocal seperti pada lagu “Aria” yang dibawakan oleh Svetla Krasteva.
Diposting oleh real nightmare di 23.48 0 komentar
FINAL FANTASY V
Platform : Super Nintendo (SNES), PlayStation (PS), GameBoy Advance (GBA)
Release Date : 6 Desember 1992
Genre : RPG
Media : Cartridge & CD-ROM
Director : Hironobu Sakaguchi
Character Design: Yoshitaka Amano
Monster Design : Tetsuya Nomura
Gameplay : Hiroyuki Ito
Composer : Nobuo Uematsu
Final Fantasy yang "nyaris terlupakan". Itulah julukan yang sering diungkapkan oleh para fans FF untuk menggambarkan nasib Final Fantasy V ini. Dirilis pertama kali di console SNES, game ini awalnya tidak pernah menembus pasar negara barat. Maklum FFV memang lebih menekankan gameplay yang rumit dan mendalam. Bahkan di Jepang, FFV adalah FF pertama yang mulai menggunakan huruf kanji (FF sebelumnya lebih banyak menggunakan katakana & hiragana sehingga bisa dinikmati oleh segala usia). Hal ini membuat banyak gamer beranggapan bahwa FFV lebih dikhususkan untuk para hardcore player. Itulah sebabnya ketika sedang dalam proses translasi pada tahun 1994, Square memutuskan untuk membatalkan game ini masuk ke US demi menghindari resiko gagal di pasar US karena kerumitan gameplaynya.
Kendati tidak sepopuler "saudara-saudara"-nya, FFV sendiri pernah meraih prestasi yang sangat memuaskan dengan mencetak angka 2 juta kopi penjualan ketika dirilis pertama kali di Jepang. Pada tahun 1999, FFV versi SNES sendiri juga sempat diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh kelompok fansubbers bernama RPGe, dan dinobatkan sebagai game RPG pertama yang diterjemahkan sempurna oleh fans. Selanjutnya Square pun akhirnya memutuskan untuk me-remake dan menterjemahkan FFV ke console PlayStation. Hasilnya ternyata cukup fantastis dengan rekor penjualan hingga 350 juta kopi, sehingga game ini menyandang status sebagai Greatest Hits. Walaupun demikian, banyak fans menganggap terjemahan dalam FFV versi remake ini kurang greget dibanding versi fansub. Maklum banyak kata-kata yang "diperhalus", termasuk bahasa bajak laut yang biasa diucapkan Faris sehingga ia kehilangan sentuhan khas dalam dialognya.
GAMEPLAY
Seperti disebutkan sebelumnya, FFV lebih menekankan pada gameplaynya yang rumit dan mendalam dibandingkan ceritanya. Sebenarnya karakter yang disediakan dalam game ini hanya empat orang (plus satu karakter yang tewas dalam cerita, dan digantikan oleh tokoh lainnya). Namun job yang ditawarkan game ini mencapai lebih dari 20 jenis. Bahkan versi GBA-nya menembus rekor dengan mencapai angka 26 job! Uniknya lagi, tiap karakter juga bisa mempelajari skill yang lebih spesifik dan bervariasi melalui fitur multi-classing. Hal ini tentunya bakal membuat gamer lebih lama menghabiskan waktu bermain untuk bereksperimen dengan job-job karakter dan kombinasi yang ada. Bagi yang menyukai strategi, hal ini tentunya menyenangkan. Namun fitur ini mungkin dianggap terlalu merepotkan bagi para gamer RPG yang lebih suka mengikuti jalan ceritanya saja.
STORY
Kisah FFV berpusat pada sebuah dunia yang diatur oleh empat Kristal suci, dimana masing-masing kristal memiliki kekuatan elemental, yaitu Wind (angin), Fire (api), Water (air), dan Earth (tanah).
Suatu hari, seorang pengelana bernama Bartz sedang beristirahat di hutan bersama Boko, Chocobo peliharaannya. Saat itu mendadak mereka melihat sebuah meteor menghantam tak jauh dari tempat mereka berada. Merasa penasaran, Bartz dan Boko memeriksa lokasi jatuhnya meteor itu dan menemukan seorang gadis yang pingsan disana. Setelah Bartz menolongnya, gadis itupun berkata bahwa ia adalah Lenna, putri dari raja Tycoon yang bertugas menjaga kristal berkekuatan Angin. Ia sendiri mengaku sedang dalam perjalanan menujuWind Shrine tempat kristal angin itu disimpan, karena kekuatan angin mendadak terhenti, dan ayahnya yang sehari sebelumnya pergi memeriksa kesana tidak kembali tanpa sebab yang jelas.
Pada saat yang bersamaan, mereka juga menemukan sosok pria tua yang terbangun di dekat situ dan mengaku bernama Galuf. Anehnya pria itu mengalami amnesia, hingga tidak tahu siapa dia dan mengapa ia ada disitu. Yang pasti, ia juga memiliki tujuan untuk memeriksa kristal yang ada. Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk pergi bersama memeriksa kristal tersebut. Tapi karena kekuatan angin telah berhenti, mereka kesulitan pergi ke lokasi yang dituju karena kapal-kapal tidak dapat berlayar tanpa angin. Tak kehabisan akal, mereka pun menyusup ke markas bajak laut milik Faris Scherwiz yang konon memiliki kapal canggih. Sayangnya mereka ketahuan dan sempat tertangkap oleh Faris. Namun setelah mengetahui tujuan mereka bertiga, akhirnya Faris bersedia membantu mereka.
Perjalanan mereka menyelidiki kristal pun dimulai. Belakangan diketahui bahwa kekuatan kristal melemah karena eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh ilmuwan yang bernama Cid. Padahal fungsi lain dari kristal tersebut, selain untuk menjaga keseimbangan dunia, ternyata juga berguna untuk menyegel sosok jahat bernama ExDeath. Berhasilkah mereka menyelamatkan kristal beserta dunia dan mencegah kebangkitan ExDeath tepat pada waktunya?
CHARACTERS
BARTZ KRAUSER
Inilah sang tokoh utama dalam game ini. Bartz adalah seorang pengelana yang memutuskan untuk berpetualang bersama Chocobo peliharaannya (Boko) setelah kedua orangtuanya tiada. Awalnya Bartz tampak cuek, bahkan terlihat tidak berminat membantu Lenna dan Galuf saat pertama kali bertemu mereka. Namun setelah merenungkan kembali tentang almarhum ayahnya, akhirnya iapun turut serta. Maklum, Bartz sendiri sebenarnya adalah putra dari Dorgann, salah satu dari empat pahlawan yang menyegel ExDeath dan menyelamatkan dunia beberapa puluh tahun lalu.
LENNA CHARLOTTE TYCOON
Gadis manis ini adalah putri dari raja Tycoon yang bertugas menjaga kristal berkekuatan Angin. Mengetahui bahwa ayahnya tidak kembali setelah pergi ke Wind Shrine, iapun segera bergegas menyusul kesana. Kecelakaan yang terjadi ditengah perjalanannya membuatnya bertemu dengan Bartz dan Galuf, hingga akhirnya mereka pun turut bergabung membantunya menyelidiki kristal yang ada. Lenna adalah sosok putri yang pemberani, bahkan ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi keselamatan dunia.
GALUF HALM BALDESION
Pria misterius ini pertama kali ditemukan oleh Bartz dan Lenna dalam keadaan hilang ingatan di dekat lokasi jatuhnya meteor. Seiring dengan perjalanan, akhirnya sedikit demi sedikit ingatannya pun pulih. Belakangan diketahui kalau ternyata ia adalah salah satu dari empat pahlawan legendaris yang pernah menyelamatkan dunia. Ia sendiri berasal dari dimensi lain dan datang ke dunia ini dengan menggunakan meteor. Sayangnya karena efek hantaman meteor saat mendarat, ia akhirnya kehilangan ingatannya.
FARIS SCHERWISS
Ia adalah sosok seorang bajak laut yang tangguh. Konon Faris memang terkenal memiliki kharisma tinggi, dengan seribu anak buah yang setia, dan kapal yang hebat. Pada akhirnya Faris bertemu dengan Bartz, Lenna, dan Galuf ketika ketiganya menyusup diam-diam kedalam kapalnya. Maklum kapal Fariz adalah satu-satunya kapal yang bisa berjalan tanpa membutuhkan kekuatan angin. Walau sekilas terlihat seperti laki-laki, Faris sebenarnya adalah wanita lho! Identitas sesunggunya adalah putri Sarisa dari kerajaan Tycoon yang pernah hilang di laut beberapa tahun sebelumnya. Dengan kata lain, ia sebenarnya adalah kakak kandung Lenna!
KRILE MAYER BALDESION
Bocah enerjik dan hiperaktif ini merupakan cucu dari Galuf. Sama seperti kakeknya, ia juga berasal dari dunia yang berbeda. Ketika kristal terakhir berusaha diselamatkan oleh Bartz dan kawan-kawan, Krile akhirnya datang menyusul lewat meteor keempat dan berhasil mengembalikan ingatan Galuf yang hilang. Ia juga memiliki kemampuan untuk berbicara dengan satwa liar seperti Moogle dan Chocobo, bahkan Wind Drake sekalipun mampu dijinakkannya. Setelah Galuf tewas di tangan ExDeath, Krile pun memutuskan untuk bergabung dengan Bartz dan kawan-kawan demi menyelamatkan dunia.
GRAPHICS
Senasib dengan FFIV, tampaknya di FFV ini Squaresoft belum mampu menggunakan engine grafis SNES secara maksimal sehingga grafisnya terlihat sederhana. Hal ini cukup dimaklumi mengingat jeda pembuatan antara FFIV dan FFV hanya satu tahun. Apalagi FFV juga memakan kapasitas memori yang cukup besar untuk gameplay dan durasi permainannya. Beruntung versi PlayStation mendapat bonus ekslusif beberapa FMV menawan, walaupun sayangnya grafis gamenya masih tidak mengalami banyak peningkatan dibanding versi SNES. Lompatan grafis FFV baru dialami setelah game ini diremake ke GBA pada tahun 2006, dengan sprite karakter yang lebih segar dan warna lebih bervariasi. Artwork Yoshitaka Amano pun juga memberikan nilai jual tersendiri dalam game ini.
MUSIC & SOUND
Sama seperti pendahulunya, musik dalam game ini masih ditangani sang maestro Nobuo Uematsu dengan total 56 lagu. Nobuo Uematsu sendiri mengaku bahwa sebenarnya game ini membutuhkan lebih dari 100 lagu! Namun karena keterbatasan memori dan waktu pembuatan, iapun menguranginya menjadi 56 lagu saja. Tak lama setelah game FFV sukses, album soundtrack FFV pun menyusul dirilis dengan total 67 lagu. Lagu terkenal dari FFV yang berjudul Dear Friends juga sempat menjadi judul tema dalam tur konser FF pada tahun 2004 yang bertajuk Dear Friends - Music from Final Fantasy.
TRIVIA
Final Fantasy V adalah salah satu serial FF klasik yang paling sedikit mengalami remake/port selain FFIII dan FFVI. Bahkan nasibnya sedikit lebih buruk, karena versi remake-nya nyaris tidak memiliki peningkatan grafis yang berarti. Tokoh-tokoh dalam FFV pun paling jarang masuk dalam list karakter terfavorit dibanding tokoh dari FF lainnya. Namun banyak gamer yang salut akan kedalaman gameplaynya, bahkan game ini pernah masuk dalam peringkat ke-15 dari 100 game terbaik sepanjang masa versi majalah Famitsu. Hebatnya lagi, game ini juga pernah dibuatkan sekuelnya dalam bentuk film animasi berformat OVA dengan judul Final Fantasy: Legend of Crystals pada tahun 1994.
FFV juga mengikuti formula "ganjil" dan "genap" yang terkenal dari Final Fantasy klasik, dimana FF bernomor ganjil (FFI, FFIII, FFV) selalu memiliki jumlah karakter yang sedikit, cerita yang sederhana, namun karakternya dapat dieksploitasi dan dirubah jobnya sebebas mungkin oleh gamer. Sementara FF bernomor genap (FFII, FFIV, dan FFFVI) memiliki karakter lebih banyak, cerita lebih rumit, namun karakternya lebih fixed dan hampir tidak bisa dirubah lagi.
Diposting oleh real nightmare di 23.46 0 komentar
FINAL FANTASY IV
Platform : Super Nintendo (SNES), PlayStation, WonderSwan Color, GameBoy Advance (GBA), Nintendo Dual Screen (NDS), Mobile Phone (HP), Virtual Console (Wii).
Release Date : Juli 19, 1991
Genre : RPG (Role-playing Game)
Media : Cartridge & CD-ROM
Director : Hironobu Sakaguchi
Writer : Takashi Tokita
Composer : Nobuo Uematsu
Final Fantasy IV adalah Final Fantasy pertama yang menginjakkan kaki di era 16-bit lewat console Super Nintendo (SNES). Langkah ini sendiri cukup revolusioner, mengingat SNES memiliki kemampuan yang lebih baik daripada NES, sehingga Final Fantasy IV tampil lebih mantap dengan grafis dan musik yang lebih baik dibanding ketiga "kakak"-nya. Walaupun karena deadline, Square belum bisa menggunakan teknologi SNES secara penuh, namun game ini mengalami peningkatan mutu secara signifikan dari segi cerita dan perkembangan karakter.
Di Amerika, Final Fantasy IV sempat dirilis dengan judul "Final Fantasy II" pada tahun 1992. Hal ini terjadi karena Final Fantasy II yang asli batal dirilis di negara barat gara-gara proses translasinya selalu diundur hingga dianggap sudah ketinggalan jaman. Agar para fans di US tidak kebingungan, Square pun mengatasinya dengan langsung merilis FFIV dan mengganti judulnya menjadi FFII. Sayang hal ini menuai kebingungan lebih besar setelah era FFVII muncul. Untungnya masalah ini berhasil diluruskan dengan di-remakenya FFIV untuk PlayStation pada tahun 1997, sehingga fans FF bisa memahami urutan Final Fantasy yang sebenarnya.
GAMEPLAY
Dari segi gameplay, sebenarnya sistem permainan Final Fantasy IV tidak jauh berbeda dibanding pendahulunya. Namun kali ini durasi permainan dan penjelajahannya menjadi lebih luas karena SNES menawarkan kapasitas memori yang lebih besar. Active Time Battle pun sudah diimplementasikan disini untuk menggantikan sistem bergiliran (Turn Based). Uniknya, dalam battle kita bisa membawa 5 karakter sekaligus untuk bertarung!
Peningkatan level karakter di FFIV juga terasa lebih mudah, sehingga pemain bisa terus melanjutkan petualangan dan menikmati cerita tanpa harus bersusah payah mencari musuh untuk menaikkan level. Tidak seperti FF sebelumnya dimana nama tokohnya bisa diisi sesuai keinginan pemain, nama tiap karakter di FFIV sudah diberikan dari awal permainan. Namun kita masih bisa menggantinya dengan cara meminta tolong pada salah satu NPC di kota untuk merubah nama karakter. Sistem job juga masih diterapkan disini walaupun pemain tidak bisa mengganti seenaknya, melainkan harus mengikuti alur ceritanya. Perubahan job Cecil dari Dark Knight menjadi Paladin (White Knight) adalah salah satu contohnya.
STORY
Kisah dalam FFIV berpusat pada seorang Dark Knight bernama Cecil Harvey. Cecil merupakan seorang ksatria yang tangguh, dan berkat kepiawaiannya itu ia diangkat menjadi pemimpin pasukan angkatan udara "Red Wings" oleh raja Baron. Suatu hari, Cecil mendapat tugas merebut tiap kristal suci yang ada di dunia ini, bahkan ia diperintahkan untuk membunuh siapapun yang menghalangi. Kendati melaksanakan tugasnya dengan baik, dalam hatinya Cecil selalu terganggu oleh rasa berdosa karena telah membunuh orang tak bersalah dan merebut sesuatu yang bukan haknya.
Akhirnya usai menyerahkan kristal pertama, iapun menghadap pada Baron dan bertanya tentang apa tujuan sebenarnya dari tugas ini. Mendengar hal itu, Baron berfirasat bahwa Cecil bermaksud memberontak, sehingga ia mengatur sebuah jebakan untuk Cecil. Tanpa menjawab pertanyaan Cecil, Baron menugaskannya untuk pergi mengantarkan sebuah cincin ke desa Mist bersama rekannya, Cain Highwind. Tak disangka-sangka ketika keduanya sampai di desa itu, mendadak cincin itu aktif dan memunculkan monster api yang menghancurkan desa. Hampir semua penduduk Mist tewas, kecuali seorang anak kecil bernama Rydia.
Merasa bersalah atas apa yang terjadi, Cecil segera menyelamatkan Rydia. Sayangnya, Kain hilang entah kemana. Melalui informasi yang ada, Cecil sadar bahwa ia tidak bisa mengalahkan Baron dalam keadaan menjadi Dark Knight. Iapun bertekad mencari cara agar bisa menjadi Paladin dan mengalahkan Baron. Dari sinilah, petualangan Cecil menjadi Paladin demi melawan kerajaan Baron dan menyelamatkan dunia dimulai. Iapun bertemu dengan Rosa, Tellah, Edward, Yang, Edge, Palom, Porom, dan Fusoya yang membantunya selama perjalanan. Ia juga harus menghadapi Golbez, kaki tangan raja Baron yang menggantikan Cecil memimpin pasukan Red Wings.
CHARACTERS
CECIL HARVEY
Seiyuu/Dubber: Shizuma Hodoshima
Ia adalah tokoh utama dalam game ini. Cecil merupakan anak angkat dari raja Baron dan didaulat menjadi pemimpin pasukan elit Red Wings. Mengetahui niat jahat raja Baron untuk mengumpulkan kristal suci, hati Cecil pun memberontak. Setelah ia "dibuang" dari kerajaan, Cecil pun memutuskan untuk berubah menjadi Paladin demi melawan tirani kerajaan Baron. Selain bersahabat dengan Kain, Cecil juga mencintaiRose. Di akhir cerita akhirnya diketahui bahwa Cecil sebenarnya berasal dari bangsa Lunarian.
CAIN HIGHWIND
Seiyuu/Dubber: Koichi Yamadera
Cain merupakan sahabat dekat Cecil di kerajaan Baron. Keduanya bahkan sudah seperti saudara sendiri karena tumbuh bersama sejak kecil. Kendati demikian, jauh di lubuk hatinya terkadang ia juga menyimpan rasa iri karena Cecil selalu diistimewakan oleh sang raja. Kain sebenarnya juga menyimpan rasa suka pada Rosa, namun perasaan itu selalu ia kubur dalam-dalam. Menjelang pertengahan cerita, ia sempat berpihak pada kerajaan Baron karena pengaruh Golbez. NOTE: Kain adalah satu dari beberapa karakter FF yang bersenjatakan tombak dan menyandang nama Highwind selain Ricard Highwind (FFII) dan Cid Highwind(FFVII).
ROSA JOANNA FARELL
Seiyuu/Dubber: Yuko Kaida
Ia adalah sosok wanita yang sangat berarti bagi Cecil. Maklum keduanya juga telah tumbuh bersama sejak kecil dan saling mencintai. Ia adalah seorang White Mage yang handal dan piawai dalam menggunakan busur dan panah. Rasa cintanya pada Cecil tidak diragukan lagi, bahkan ketika Cecil menghilang dari kerajaan, ia rela berpetualang seorang diri hingga jatuh sakit. Jasanya dalam cerita FFIV pun cukup besar, mulai dari memberikan semangat bagi Cecil yang terpuruk, maupun melerai pertengkaran antara Cecil dan Kain.
RYDIA / LYDIA
Seiyuu/Dubber: Noriko Shitaya
Gadis kecil ini berasal dari desa Mist yang terkenal dengan kemampuan Summon-nya. Ketika Cecil dan Kain datang ke desa itu, Rydia amat membenci mereka dan menganggap merekalah yang menghancurkan desanya. Namun akhirnya Cecil berhasil meyakinkan Rydia bahwa ia tidak bermaksud jahat. Sejak saat itu, Rydia pun bergabung dengan Cecil. Namun dalam perjalanan menuju kerajaan Baron, ia sempat hilang karena terjatuh dari kapal dan dibawa oleh Leviathan ke Feymarch. Disana ia berlatih menjadi summoner hebat. Bahkan karena waktu berjalan cepat di Feymarch, iapun tumbuh pesat menjadi seorang gadis cantik dan kembali bergabung bersama Cecil di pertengahan cerita.
TELLAH
Seiyuu/Dubber: Gorou Naya
Ia adalah sosok penyihir tua yang cerewet dan overprotektif terhadap Anna, putri semata wayangnya. Maklum istrinya telah meninggal dan hanya Anna satu-satunya yang disayanginya. Mengetahui bahwa Anna diam-diam berhubungan dengan seorang bard bernama Edward, iapun geram. Namun ia sadar bahwa cinta tidak dapat dihalangi, terlebih saat Anna tetap mencintai Edward hingga detik terakhir ketika ia terbunuh oleh serangan pasukan Red Wings. Tellah pun akhirnya bergabung dengan Cecil demi membalaskan kematian Anna.
EDWARD / GILBART CHRIS von MUIR
Seiyuu/Dubber: Ryo Horikawa
Walaupun kelihatan seperti pengamen, sebenarnya Edward adalah pangeran dari kerajaan Damcyan. Ia menyamar karena tidak suka dengan politik dan lebih mencintai musik. Edward pun berpetualang sambil mengamen untuk menghibur banyak orang, hingga akhirnya bertemu dengan Anna dan keduanya menjalin cinta. Namun karena Tellah tidak merestui, mereka pun kabur ke kerajaan Damcyan. Sayangnya, ketika sampai disana, kerajaan itu ternyata sedang diserang oleh pasukan Red Wings dan Anna tewas terbunuh. Demi membalaskan dendam kekasihnya, iapun bergabung dengan Cecil.
YANG FANG LEIDEN
Seiyuu/Dubber: Genda Tesshou
Pria berkumis dan berotot ini adalah pelindung kerajaan Fabul. Sesuai dengan profesinya sebagai Monk, ia merupakan sosok petarung yang sangat tangguh. Awalnya ia tidak mempercayai Cecil yang berkata bahwa kerajaannya sedang dalam bahaya, karena Cecil saat itu masih menjadi Dark Knight. Namun setelah pasukan Golbez menyerang kerajaannya dan merebut kristal yang disimpan disana, akhirnya iapun bergabung dengan Cecil. Lucunya, kebiasaan jeleknya bila sudah tidur susah bangun lagi. Biasanya kalau sudah begitu, istrinya yang turun tangan dan memukulnya dengan panci penggorengan.
PALOM & POROM
Seiyuu/Dubber: Rie Kugimiya
Dua bocah kembar ini ditugaskan mendampingi Cecil ketika akan menjalani ujian untuk menjadi Paladin diMount Ordeals. Palom adalah seorang Black Mage, dan tingkah lakunya agak sombong plus menyebalkan. Sementara Porom yang menguasai White Magic bersifat lebih kalem dan bertugas "mengingatkan" Palom dengan jitakan kalau sudah kumat sombongnya. Kehadiran dua karakter ini sukses membuat kisah FFIV menjadi lebih lucu dan berwarna. NOTE: Nama mereka berdua bahkan dipakai kembali dalam Final Fantasy XIII menjadi nama kota, yaitu Palumpolum.
CID POLLENDIA
Seiyuu/Dubber: Ichiro Nagai
Sesuai tradisi Final Fantasy, tokoh bernama Cid juga ada disini. Ia adalah seorang ilmuwan yang menciptakan Airship untuk kerajaan Baron, sekaligus teman akrab Cecil. Sebenarnya Cid sudah muncul sejak awal permainan. Ia juga merasakan bahwa raja berubah menjadi jahat. Diam-diam ia juga membangun airship lain bernama Enterprise. Namun ketika sang raja meminta Cid menunjukkan proyeknya itu, ia menolak. Akibatnya iapun dijebloskan kedalam penjara. Cid baru bergabung bersama Cecil setelah ia dibebaskan dari penjara dan memberikan pesawat Enterprise-nya untuk membantu Cecil.
EDWARD GERALDINE (EDGE)
Seiyuu/Dubber: Hiroya Ishimaru
Seorang ninja sombong dari kerajaan Eblan. Pertama kali bertemu dengan Cecil dan kawan-kawan ketika ia sedang melawan Rubicante. Saat itu dengan gengsinya ia menolak tawaran bantuan dari Cecil. Namun setelah melihat Rydia yang menangis sambil bercerita tentang kematian dan penderitaan teman-temannya, akhirnya luluh juga hatinya dan iapun ikut bergabung. Edward adalah salah satu tokoh yang paling lincah diantara tokoh yang ada. Celakanya, dia juga seorang perayu sejati. Tak jarang ia melontarkan kata-kata manisnya pada Rosa juga.
FUSOYA
Seiyuu/Dubber: Bajou Ginga
Kakek berjanggut panjang ini adalah karakter terakhir yang bergabung dalam grup. Ia berasal dari bangsaLunarian dan tinggal di Red Moon. Dari dirinyalah, Cecil akhirnya mengetahui bahwa sebenarnya ia adalah seorang Lunarian, dan Golbez adalah kakaknya sendiri yang dipengaruhi oleh sosok jahat bernamaZemus. FuSoYa sendiri sebenarnya adalah paman dari Cecil dan Golbez. Iapun bergabung bersama Cecil demi membebaskan Golbez dari pengaruh Zemus. Mirip dengan Tellah, FuSoYa juga bisa menggunakan Black Magic dan White Magic sekaligus. NOTE: Nama FuSoYa berasal dari bahasa cina yang artinya "panjang umur".
GRAFIS
Ketika dirilis pertama kali di console SNES, FFIV sudah menggunakan efek-efek canggih seperti scaling dan rotasi sehingga dunia Final Fantasy terlihat seperti 3D ketika berada di worldmap. Sayangnya karena dibuat dalam jeda waktu tak lama setelah Square merilis FFIII, teknologi grafis game ini masih terlihat belum maksimal, bahkan masih kelihatan seperti game Nintendo karena resolusi gambarnya kecil-kecil dan warnanya kurang bervariasi. Beruntung setelah di-remake di portable WonderSwan Color dan GameBoy Advance, grafis game ini mengalami peningkatan drastis dengan grafis lebih kaya warna dan resolusi gambar lebih jelas. Khusus untuk versi Playstation dan NDS, game ini juga mendapat tambahan bonus animasi FMV yang berbeda. Bahkan dalam versi NDS, permainannya menjadi full 3D.
MUSIK
FFIV memiliki banyak kemajuan di bidang musik dibandingkan tiga game sebelumnya berkat kemampuan SNES dalam memberikan instrumen yang lebih bervariasi. Nobuo Uematsu masih bertugas sebagai komposer utama dalam game ini. Konon katanya ia bahkan sempat menginap berhari-hari di kantor Square demi menyelesaikan musik dalam game ini. Seperti halnya FFI dan FFII, musik dalam Final Fantasy IV juga pernah diaransemen ulang dengan orkestra asli dalam kompilasi Final Fantasy Music Collection, plus tambahan vokal di beberapa lagu. Hebatnya lagi, salah satu musik dalam FFIV yang berjudul"Theme of Love" banyak dipakai dalam pelajaran musik di sekolah-sekolah anak di Jepang.
TRIVIA
Final Fantasy IV adalah Final Fantasy pertama yang dirilis dua kali, karena tingkat kesulitan versi pertama dianggap terlalu tinggi. Untuk itulah FFIV dirilis ulang pada tanggal 19 oktober 1991, persis 6 bulan setelah versi pertama diluncurkan. Final Fantasy IV juga pernah dibuatkan novelnya dan menjadi Final Fantasy kedua yang hadir dalam versi buku cerita setelah FFII. Bisa dibilang FFIV adalah FF pertama yang mampu menampilkan 5 karakter sekaligus dalam battle, melebihi standar game FF pada umumnya. Final Fantasy IV juga pernah muncul sekuelnya di handphone pada tahun 2008 dengan judul FFIV: After Years. Dalam game fighting Final Fantasy Dissidia, Cecil Harvey juga muncul sebagai playable character bersama dengan musuh utamanya, Golbez.
Diposting oleh real nightmare di 23.42 0 komentar
FINAL FANTASY III
Platform : Nintendo Entertainment System (NES), Nintendo Dual Screen (NDS)
Tanggal Rilis : NES: 27 April 1990 (JPN), NDS: 24 Agustus 2006 (JPN), 14 November 2006 (US)
Genre : RPG
Media : Cartridge (1)
Art Designer : Yoshitaka Amano (NES), Akihiko Yoshida (NDS)
Final Fantasy III pertama kali dirilis pada tanggal 27 April 1990 di Jepang untuk console NES. Sampai dengan tahun 2006, Final Fantasy III tidak pernah dirilis di Amerika secara resmi. Yang ada di Amerika adalah FFIII yang sebenarnya adalah FFVI, hal ini tentu membuat bingung para gamer di Amerika, karena setelah FFIII serial FF di Amerika langsung loncat ke FFVII. Pada tahun 2006, akhirnya Square-Enix merilis remake FFIII resmi yang berbahasa Inggris untuk daratan Eropa dan Amerika, dengan perombakan grafis (dari 2D menjadi 3D) dan pemberian identitas pada karakter. Sebenarnya Square juga sempat memiliki ide untuk merilis game ini untuk Wonderswan Color, namun tidak pernah jelas kepastiannya, hingga akhirnya handheld Wonderswan Color dinyatakan “mati” dan proyek FF3 untuk WSC pun ikut “mati”.
Berbeda dengan FFII yang sudah memiliki karakter dengan identitas yang jelas, FFIII kembali ke konsep awal berupa 4 ksatria tanpa nama yang menggunakan kekuatan kristal untuk menyelamatkan dunia. Untuk versi remake pada NDS, keempat ksatria ini diberikan nama dan latar belakang mereka. Hal ini tentu membuat cerita pada versi NDS lebih sedikit terlihat berkembang.
KARAKTER
NES:
4 Onion Kids
NDS:
Luneth – Anak panti asuhan yang diasuh oleh Topapa dan Nina.
Arc – Teman Luneth yang sama-sama diasuh oleh Topapa dan Nina.
Refia – Anak seorang blacksmith bernama Takka yang melarikan diri dari ayahnya.
Ingus – Seorang prajurit kerajaan Sasune.
GAMEPLAY
FFIII kembali menggunakan sistem job. Namun berbeda dengan sistem job pada FF, FFIII menawarkan pilihan job yang beragam yang bisa berubah-ubah di tengah petualangan. Untuk versi NDS, ditambahkan dua job baru yaitu Freelancer dan Dark Knight, namun job Magic Knight yang sempat ada di versi NES ditiadakan untuk versi NDS. Perubahan dan pergeseran status beberapa job juga dilakukan pada versi NDS, seperti job dasar yang sebenarnya Onion Knight menjadi Freelancer, sedangkan job Onion Knight dijadikan job rahasia yang berpotensi menjadi job terkuat (apabila mencapai level 99). Job Ninja dan Sage mengalami penurunan status karena dianggap terlalu kuat pada versi NES.
Dalam battle, FFIII masih menggunakan sistem yang sama dengan FFII dan belum mengenal sistem RTB (Real Time Battle). FFIII juga merupakan FF yang pertama kali memiliki command yang bermacam-macam, seperti Steal yang digunakan untuk mencuri item dari lawan, Jump, Souleater, Advance, dsb. Dan masih sama dengan kedua seri sebelumnya, magic bisa diperoleh di toko dengan sejumlah gil. Selain itu, Square pertama kali memperkenalkan Chocobo dan Moogle sebagai maskot FF melalui serial ketiga ini.
STORY
FFIII menceritakan mengenai Xande yang ingin membawa dunia kedalam kegelapan dengan memanggil Cloud of Darkness. Hadirlah empat ksatria, dengan kekuatan kristal untuk menyelamatkan dunia.
NDS Edisi FFIII
Pada hari yang sama dengan perilisan FFIII, Square-Enix merilis edisi special Crystal White NDS Lite.
Team
Producer : Tomoya Asano
Illustrations : Yoshitaka Amano
Music : Nobuo Uematsu
Character Design : Akihiko Ysidida
Art Director : Ryosuke Aiba
Diposting oleh real nightmare di 23.38 0 komentar
FINAL FANTASY II
Developer : Squaresoft
Platform : NES, Wonderswan Color, PSOne, Mobile Phone, GBA, PSP, Wii Virtual Console, iPhone.
Release date : December 17, 1988
Genre : RPG
Media : Multimedia
Produser : Hironobu Sakaguchi
Writers : Akitoshi Kawazu & Kenji Terada
Char & Art Desainer : Yoshitaka Amano
Music : Nobuo Uematsu
Setelah sukses dalam FF pertama, Final Fantasy II pun dirilis oleh Square pada tahun 1988 untuk console NES. Perilisan game ini bisa dibilang sangat cepat karena jedanya nyaris persis satu tahun setelah Final Fantasy I muncul di pasaran. Walaupun dianggap sekuel, namun kisah dalam Final Fantasy II tidak berhubungan dengan Final Fantasy I. Kendati demikian, tim developer dan teknologi yang digunakan dalam game ini masih serupa dengan pedahulunya. Hanya bedanya, kali ini Square lebih memfokuskan diri pada cerita dan memperkuat sifat serta latar belakang tiap karakternya.
Final Fantasy II juga merupakan game FF pertama yang memperkenalkan berbagai macam franchise yang dipakai hingga FF generasi sekarang, seperti adanya karakter bernama Cid dan munculnya hewan bernama Chocobo. Game ini sendiri telah mengalami remake untuk berbagai media game dan umumnya dijual dalam satu kompilasi bersama Final Fantasy I. Pada tahun 1989, Final Fantasy II juga pernah dibuatkan novelnya dan menjadi seri Final Fantasy pertama yang muncul dalam format buku cerita.
GAMEPLAY
Secara garis besar, gameplay FFII tidak jauh berbeda dengan FFI, hanya saja kali ini Square menambahkan dan menghilangkan beberapa elemen dasar dari game sebelumnya. Pertama-tama adalah dihilangkannya sistem Level Updan EXP, sehingga peningkatan status karakter lebih ditentukan dari apa yang mereka alami selama battle. Misalnya, apabila karakter itu sering menerima damage, maka kapasitas HP-nya akan naik. Sebaliknya jika karakter tersebut lebih sering menggunakan magic, maka kemampuan magic-nya akan meningkat dan MP-nya akan naik. Walaupun terasa sangat rumit, namun beberapa gamer juga menemukan kemudahan dalam sistem ini. Bahkan ada trik terkenal untuk meningkatkan HP secara cepat, yaitu dengan membuat tiap karakter saling memukul satu sama lain.
Fitur tambahan lainnya adalah adanya Word Memory, dimana karakter bisa mengingat kata-kata tertentu yang diucapkan oleh seseorang (misalnya password/sandi), dan kemudian mengatakannya pada orang lain. Konon fitur ini memungkinkan kita mendapatkan informasi rahasia atau bahkan membuka hal-hal baru! Sementara perubahan ketiga adalah dihilangkannya sistem pemilihan & uprgade job, karena masing-masing karakter FFII sudah memiliki job sendiri dan tidak bisa diubah-ubah. Sebagai gantinya, akan ada lebih banyak karakter yang bisa bergabung dalam kelompok secara bergantian. Tingkat kesulitan dalam FFII ini juga sedikit diturunkan agar pemain bisa lebih menikmati game.
STORY
Kisah dalam FFII diawali ketika keempat karakter utama bernama Firion, Maria, Guz, dan Leon diserang oleh kekaisaran Palamecia yang jahat. Dalam keadaan terdesak dan tidak berdaya, mereka pun kalah dengan luka yang cukup parah. Beruntung di saat kritis mereka diselamatkan oleh seorang putri bernama Hilda yang membawa mereka ke markas pemberontak di desa Altair. Namun belakangan diketahui bahwa yang berhasil diselamatkan hanya tiga orang, sementara Leon tidak diketahui nasibnya. Demi mencari saudara mereka yang hilang sekaligus membalaskan dendam keluarga yang terbunuh, ketiga karakter tersebut memutuskan untuk bergabung bersama para pemberontak demi melawan sang Emperor dan kekaisaran Palamecia.
CHARACTERS
Dalam FFII versi original (NES), sebenarnya keempat karakter utamanya tidak memiliki nama, sehingga pemain harus mengisinya terlebih dahulu. Namun dalam novelnya, keempat karakter tersebut akhirnya diberi nama resmi. Nama ini jugalah yang nantinya dipakai dalam FFII remake serta game-game FF lainnya.
FIRION / FIRIONELL
Dubber: Hikaru Midorikawa
Dialah tokoh utama dalam game ini sekaligus sang pemimpin kelompok. Kemampuannya sangat seimbang baik dalam serangan fisik maupun magic. Bahkan ia mampu menggunakan dua pedang sekaligus. Di FFII versi NES, Firion sebenarnya memiliki rambut coklat, namun setelah artwork Yoshitaka Amano muncul, rambutnya berubah menjadi putih. Ia juga muncul sebagai playable character dalam game fighting Final Fantasy Dissidia.
MARIA
Dubber: Noriko Shitaya
Bisa dibilang, Maria adalah tokoh utama wanita pertama yang muncul dalam serial Final Fantasy. Ia menggunakan panah sebagai senjata default-nya dan cocok sebagai penyerang jarak jauh. Walaupun attack dan HP-nya rendah, namun intelegensinya yang tinggi membuat ia sangat pantas berperan sebagai magician. Maria juga merupakan saudara kandung Leon. Mengetahui bahwa keluarganya dibunuh dan saudaranya hilang, Maria pun mendampingi Firion untuk memerangi Emperor.
GUY / GUZ
Dubber: Kenta Miyake
Ia adalah teman dekat Firion dan kawan-kawan. Sejak kecil Guy hidup di lingkungan liar sehingga ia mampu berkomunikasi dengan hewan. Menjelang usianya yang kesepuluh, Guy diadopsi oleh orangtua Firion sehingga ia menganggap Firion seperti saudaranya sendiri. Tubuhnya yang besar memungkinkan ia menyerang dengan damage yang tinggi. Namun dibalik itu, sebenarnya ia memiliki hati yang sangat lembut. Ia menggunakan Axe (kapak) sebagai senjata awal dan memiliki stamina paling tinggi.
LEON / LEONHART
Dubber: Takayuki Yamaguchi
Leon adalah saudara kandung Maria yang sempat menghilang di awal cerita dan baru bisa ditemui di pertengahan game sebagai lawan. Belakangan diketahui bahwa ia menjadi musuh karena berubah menjadi Dark Knight atas pengaruh Emperor. Beruntung iapun bergabung kembali dengan Firion demi mengalahkan Emperor. NOTE: Leonhart juga merupakan nama belakang Squall, tokoh utama di FFVIII. Dalam game Kingdom Hearts series, Squall sendiri merubah namanya menjadi "Leon".
GORDON
Merupakan pangeran dari kerajaan Kashuan, sekaligus adik dari Scott. Dibanding kakaknya, Gordon tampak seperti seorang pengecut dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Maklum ketika kerajaan Kashuan diserang oleh kekaisaran Palamecia, ia meninggalkan kakaknya di medan pertempuran untuk melarikan diri. Beruntung akhirnya ia berhasil mengumpulkan keberaniannya saat menolong putri Hilda dari cengkeraman Empire. Tampaknya ia juga menyimpan rasa suka pada putri Hilda.
JOSEF
Pria botak ini sebenarnya adalah mantan prajurit kekaisaran Palamecia yang kabur ke kota Salamand bersama wanita yang dicintainya, dan memiliki anak perempuan bernama Nelly. Awalnya ia bersikap dingin pada Firion dan kawan-kawan, namun setelah melihat ketulusan mereka menolong Nelly dan warga Salamand lainnya, akhirnya iapun ikut berjuang bersama mereka. Sayangnya ia mengorbankan diri ketika menolong Firion dan kawan-kawan dari jebakan yang disiapkah Borghen.
LEILA
Awalnya ia tampak berniat membantu Firion dan teman-temannya meminjamkan kapalnya saat mereka berniat menuju ke kerajaan Desit, namun sebenarnya ia adalah bajak laut yang berniat merampok mereka! Beruntung setelah ia kalah, akhirnya ia berpihak pada Firion. Leila bisa dibilang merupakan sosok wanita yang berjiwa pemimpin, bahkan ketika putri Hilda diculik, ia menggantikan posisi sang putri dalam memimpin pasukan pemberontak.
MINWU / MINDU
Pria berbaju serba putih ini adalah tokoh yang turut berperan serta dalam menyelamatkan dan mengobati Firion dan kawan-kawan di prolog FFII. Ia merupakan seorang White Mage sekaligus pelayan setia keluarga Fynn, bahkan ia tetap setia mendampingi putri Hilda selama memimpin gerakan pemberontakan. Sayangnya ia kemudian mengorbankan jiwanya saat membukakan segel Ultima demi Firion dan kawan-kawan.
RICARD HIGHWIND / GARETH
Ia merupakan seorang Dragoon yang terjebak setelah kapal yang ditumpanginya ditelan oleh Leviathan. Beruntung setelah Firion dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Leviathan, iapun terbebas dari sana dan bergabung bersama mereka. Ia juga salah satu dari karakter FF series yang menyandang nama Highwind, selain Kain Highwind (FFIV) dan Cid Highwind (FFVII). Uniknya, ketiganya juga bersenjata tombak dan sama-sama kidal.
GRAPHIC
Karena jeda pembuatan antara FFI dan FFII tidak begitu lama (1987-1988), kedua game ini juga tidak memiliki perubahan grafis yang berarti. Namun kali ini Yoshitaka Amano juga ikut menyertakan artworknya untuk mengilustrasikan wajah para tokoh di menu status karakter. Layout battle pun dirubah menjadi lebih simple dengan dihilangkannya garis pemisah antara karakter dan musuh. Untuk versi remake-nya, ada banyak perubahan pada grafis lingkungan, design sprite karakter, dan design musuh-musuhnya. Bahkan dalam versi PSOne dan PSP, ada tambahan FMV di bagian opening dan event-event tertentu.
MUSIC & SOUND
Sang Maestro Nobuo Uematsu masih menangani musik dalam FFII yang legendaris ini. Namun untuk musik dalam versi remake-nya ditangani oleh komposer Tsuyoshi Sekito (mantan komposer Konami yang ikut mengaransemen ulang beberapa lagu-lagu FFVII menjadi beraliran rock dalam film Advent Children). Musik-musik dalam Final Fantasy II juga pernah diaransemen ulang dalam sebuah album soundtrack dengan menggunakan orkestra asli pada tahun 1989 dan dirilis ulang di tahun 1994. Hebatnya lagi, lagu-lagu FFII juga pernah dimainkan oleh Royal Stockholm Philharmonic Orchestra dalam konser tur Distant Worlds - Music from Final Fantasy. Di bidang sound sendiri, FFII mengalami perubahan signifikan pada versi remake-nya karena Square sudah menggunakan Voice Actor untuk mengisi suara masing-masing karakter.
TRIVIA
Banyak yang kebingungan membedakan antara game Final Fantasy II yang asli dengan Final Fantasy II yang muncul di SNES pada tahun 1991. Hal ini dikarenakan Final Fantasy II (dan FFIII) pernah dibatalkan dibuat versi inggrisnya. Sementara Final Fantasy II yang muncul di console SNES sebenarnya adalah Final Fantasy IV yang diubah judulnya menjadi "Final Fantasy II", dengan tujuan supaya para gamer tidak bertanya-tanya kemanakah FF seri ke-2 dan ke-3 menghilang. Akibatnya, banyak gamer yang kebingungan setelah FFII yang asli di-remake dan muncul versi US-nya pada tahun 2003. Konon, dulu Square batal merilis FFII yang asli ke US, karena pada saat itu console NES mulai ditinggalkan setelah Super NES dijual di pasaran. Tidak ingin mengambil resiko kerugian, Square pun menghentikan proyek translasi Final Fantasy II dan memilih untuk langsung "melompat" mentranslasikan FFIV. Sementara Final Fantasy II versi NES sendiri diterjemahkan secara tidak resmi oleh para fans setia FF yang tergabung dalam grup translator bernama Neo Demiforce.
Diposting oleh real nightmare di 23.34 0 komentar