Developer/Publisher : Square-Enix
Platform : Playstation 3, PC
Rilis Date : TBA 2010
Genre : MMORPG
Media : Blue-Ray, DVD
Sutradara : Nobuaki Komoto
Char Desainer : Akihiko Yoshida
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
Music Composer : Nobuo Uematsu
THE BEGINNING
Awalnya SE mengenalkan FF XIV dengan kode nama “Rapture” pada bulan agustus tahun 2005. Namun SE tidak menyebutkan bahwa game yang berupa MMORPG itu merupakan sequel FF XI atau game dengan judul FF. Pada tahun 2006-2007, producer FF XI -Hiromichi Tanaka- mengatakan game tersebut sedang dibuat untuk X360 dan PC dan nantinya akan di port ke PS3. 2 tahun kemudian pada event E3 2009, khususnya pada konferensi pers Sony, diumumkan bahwa game tersebut adalah FF XIV -eksklusif untuk PS3 dan PC. Namun Hiromichi mengatakan, adanya kemungkinan untuk dibuat pada X360 juga, tapi SE dan Microsoft belum sepakat dalam beberapa hal sehingga FF XIV tidak memungkinkan untuk di port pada X360 saat ini. FF XIV akan dijadwalkan rilis pada awal tahun 2010 mendatang, secara worldwide.
GAMEPLAY
FF XIV akan mempunyai gameplay yang mirip dengan FF XI, namun tanpa sistem leveling. Sistem tersebut diganti oleh Armory System, yang merupakan gabungan job sistem dan pemakaian senjata. Disini player bisa membuat senjata apapun, dan nantinya senjata tersebut yang akan menentukan job apa yang akan diterima atau dipakai player. Secara dasar, job pada FF XIV dibagi kedalam 4 bagian yaitu, Disciples of War (hebat dalam pertempuran senjata), Disciples of Magic (memakai magic), Disciples of the Land (pengumpul material), Disciples of the Hand (pembuat barang yang berkecimpung pada sintesis dan industri).
Mengenai ras, masih sama dengan FF XI namun dengan perubahan desain dan nama. Ada Hyuran yang mirip manusia, Elezen yang mirip suku Elf, Lalafell yang mirip hobits namun dengan kecerdasan dan kecepatan yang tinggi, Roegadyn yang merupakan suku raksaksa, dan terakhir Miko’te humanoid berbentuk kucing. Dan dari kabar terbaru, SE akan mencoba memperbolehkan user mentransfer nama-nama pemain dari FF XI agar bisa dipakai dalam FF XIV ini.
STORY
Eorzea adalah negri yang selalu mengalami perang saudara, sampai ketika 15 tahun kemudian, sebuah kerajaan misterius bernama Garlean dari timur berniat menyerang ibukota Eorzea –Ala Mhigo. Seluruh negri berniat bersatu untuk melawan Garlean, namun ternyata serangan yang ditunggu-tunggu tersebut tidak pernah terjadi. Hal tersebut mengakibatkan kedamaian pada Eorzea, namun menyisakan banyak tentara dan prajurit bayaran yang tidak mempunyai pekerjaan. Akhirnya mereka bergabung pada satu guild dan memakai satu nama: petualang.
Sabtu, 16 Oktober 2010
FINAL FANTASY XIII VERSUS
Developer / Publisher : Square-Enix
Platform : Playstation 3
Genre : Action RPG
Game Desainer : Tetsuya Nomura, Takeshi Nozue, Shinji Hashimoto
Char Desainer : Tetsuya Nomura
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
Music Composer : Yoko Shimomura
Media : Blu-Ray Disc
Rilis Date : TBA 2010
THE BEGINNING
Game kedua pada proyek Fabula Nova Crystallis. Pengembangan FF versus XIII dimulai sejak tahun 2003. Tadinya FF versus XIII ditujukan untuk konsol Playstaion 2 (PS2), namun menurut Tetsuya Nomura sebagai game creator, PS2 tidak mempunyai kekuatan hardware yang cukup untuk mem-visualisasikan Versus, sama dengan kasus yang dialami FF XIII pada awal pengembangannya juga. Sehingga Nomura harus membuat proyek ini dari awal lagi ketika PS3 diumumkan oleh Sony tahun 2005.
Menurut Nomura, Versus akan dibuat berlawanan arah dengan FF sebelumnya. Seperti arti Versus sendiri yang berasal dari bahasa latin dan mempunyai arti “perubahan”, Versus akan diberikan nuansa yang gelap, dewasa, dan juga merupakan FF pertama yang menampilkan kekerasan dengan banyak cipratan darah. Sehingga wajar saja, ESRB (sistem rating di amerika) langsung memberikan rating “M” yang berarti Mature atau dewasa untuk Versus. Dan Versus pun menjadi FF pertama yang mendapatkan rating dewasa untuk pertama kalinya dalam sejarah FF. Walaupun Versus nantinya akan sangat berbeda dibandingkan FF-FF sebelumnya, Versus tetap akan memasukkan elemen-elemen tradisional yang selalu ada pada seri FF.
Sejak FF XIII diumumkan menjadi multi-platform pada tahun 2008, tim Versus ditarik sementara untuk membantu tim yang mengerjakan FF XIII. Namun SE cepat-cepat meralat bahwa tim Versus tetap mengerjakan Versus dan dalam jalur yang benar untuk menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Sampai saat ini, FF versus XIII masih diberitakan dibuat eksklusif pada konsol PS3. Kenapa tidak menyusul FF XIII yang ikut dibuat pada Xbox 360? menurut Nomura, dengan fokus pada satu konsol saja akan membuat pekerjaannya lebih mudah dan bisa menuangkan ide yang lebih banyak dibandingkan membuat game tersebut pada 2 konsol sekaligus yang berbeda kemampuan. Pernyataan Nomura tersebut setidaknya membuat tenang sementara para fans FF pada konsol PS yang sangat menantikan FF versus XIII ini dan sudah terlanjur kecewa karena keputusan SE membuat FF XIII menjadi multi-platform.
GAMEPLAY
Tidak seperti saudaranya (FF XIII), Versus sampai saat ini belum diberikan info yang pasti mengenai gameplaynya. Namun menurut Nomura, Versus akan mempunyai gameplay action-RPG seperti Kingdom Hearts, game buatan Nomura sebelumnya yang sangat sukses. Dan untuk lebih menambahkan elemen aksi, nantinya akan ditambahkan elemen shooter seperti FF VII Dirge of Cerberus, namun tentunya dengan eksekusi yang lebih baik. Tujuan Nomura adalah mencapai tingkat aksi yang sama persis dengan aksi yang ada pada movie Advent Children. Lalu mengenai world map, sepertinya Versus akan mengambil pendekatan yang sama dengan FF XIII. Urusan transportasi, dalam beberapa screenshot diperlihatkan karakter utama Versus sedang menaiki mobil sedan hitam yang desainnya tidak jauh berbeda dengan desain pada dunia nyata. Mengenai info lain seperti summon, mini game, dll masih belum diberikan oleh SE.
THE STORY
Versus akan mengambil setting dunia yang tidak jauh berbeda dengan dunia nyata. Gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil pada jalan raya, pejalan kaki, dll. Nomura mengambil salah satu karya terbaik Shakesphere yaitu Hamlet sebagai tema utama dalam Versus. Cerita berpusat pada salah satu kerajaan yang tidak bernama dan pangerannya yang bernama Noctis Lucis Caelum sebagai pewarisnya. Kerajaan Noctis adalah negara yang mempunyai kristal terakhir dan menyimpan sesuatu kekuatan mistis, sehingga menjadi target perebutan oleh banyak negara lain. Akibat hal tersebut, kerajaan Noctis mengisolasi diri mereka dari dunia dan tidak membuka hubungan dengan negara manapun…
CHARACTERS
Noctis Lucis Caelum
Dia adalah tokoh utama Versus. Noctis berasal dari bahasa latin yang berarti “Light of the Night Sky" atau “cahaya dari langit malam”, sedangkan Noct adalah nama panggilan dari Noctis. Noctis adalah keturunan terakhir dari kerajaan yang menjadi penjaga kristal, dan dia tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir penyusup yang memasuki kerajaannya untuk mencuri kristal. Pada suatu trailer diperlihatkan kalau Noctis bisa memakai bermacam-macam senjata dari pedang sampai tombak dengan jumlah yang banyak sekaligus. Kemampuan ini tentunya disebabkan oleh kekuatan kristal juga. Ketika Noctis sedang menggunakan kemampuannya, warna mata dan rambutnya akan berubah. Nomura juga memberitahukan kalau kepribadian Noctis akan sangat berbeda dengan tokoh-tokoh utama FF sebelumnya. Dalam suatu trailer, diperlihatkan Noctis yang sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita ternyata memiliki sifat pemalu dan sangat berusaha menutupinya.
Stella Nox Fleuret
SE dan Famitsu telah mengkonfirmasi kalau Stella adalah musuh Noctis, walaupun mereka berdua sebenarnya tidak ingin bermusuhan satu sama lain. Stella adalah gadis yang sangat sosial dan tidak segan untuk membicarakan apapun dengan lawan bicaranya. Bahkan dalam suatu trailer, Stella dengan sengaja memberitahukan informasi rahasia mengenai kemampuannya kepada Noctis. Dalam pertemuan pertamanya dengan Noctis, Stella mengundangnya untuk berkunjung ke negaranya, yaitu Tenebrea. Stella memakai Rapier sebagai senjata utamanya, dan Stella juga menguasai beberapa magic. Arti nama dari Stella sendiri adalah “Star” atau bintang, Stella Nox adalah 2 kata dalam bahasa latin yang kurang lebih berarti “Star of Darkness” atau “bintang dalam kegelapan”, dan Fleuret merupakan kata dari bahasa perancis yang tertuju pada logam anggar.
Selain 2 tokoh utama diatas, SE juga menunjukkan 3 karakter yang membantu Noctis namun belum memberikan info yang detail mengenai mereka.
Platform : Playstation 3
Genre : Action RPG
Game Desainer : Tetsuya Nomura, Takeshi Nozue, Shinji Hashimoto
Char Desainer : Tetsuya Nomura
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
Music Composer : Yoko Shimomura
Media : Blu-Ray Disc
Rilis Date : TBA 2010
THE BEGINNING
Game kedua pada proyek Fabula Nova Crystallis. Pengembangan FF versus XIII dimulai sejak tahun 2003. Tadinya FF versus XIII ditujukan untuk konsol Playstaion 2 (PS2), namun menurut Tetsuya Nomura sebagai game creator, PS2 tidak mempunyai kekuatan hardware yang cukup untuk mem-visualisasikan Versus, sama dengan kasus yang dialami FF XIII pada awal pengembangannya juga. Sehingga Nomura harus membuat proyek ini dari awal lagi ketika PS3 diumumkan oleh Sony tahun 2005.
Menurut Nomura, Versus akan dibuat berlawanan arah dengan FF sebelumnya. Seperti arti Versus sendiri yang berasal dari bahasa latin dan mempunyai arti “perubahan”, Versus akan diberikan nuansa yang gelap, dewasa, dan juga merupakan FF pertama yang menampilkan kekerasan dengan banyak cipratan darah. Sehingga wajar saja, ESRB (sistem rating di amerika) langsung memberikan rating “M” yang berarti Mature atau dewasa untuk Versus. Dan Versus pun menjadi FF pertama yang mendapatkan rating dewasa untuk pertama kalinya dalam sejarah FF. Walaupun Versus nantinya akan sangat berbeda dibandingkan FF-FF sebelumnya, Versus tetap akan memasukkan elemen-elemen tradisional yang selalu ada pada seri FF.
Sejak FF XIII diumumkan menjadi multi-platform pada tahun 2008, tim Versus ditarik sementara untuk membantu tim yang mengerjakan FF XIII. Namun SE cepat-cepat meralat bahwa tim Versus tetap mengerjakan Versus dan dalam jalur yang benar untuk menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Sampai saat ini, FF versus XIII masih diberitakan dibuat eksklusif pada konsol PS3. Kenapa tidak menyusul FF XIII yang ikut dibuat pada Xbox 360? menurut Nomura, dengan fokus pada satu konsol saja akan membuat pekerjaannya lebih mudah dan bisa menuangkan ide yang lebih banyak dibandingkan membuat game tersebut pada 2 konsol sekaligus yang berbeda kemampuan. Pernyataan Nomura tersebut setidaknya membuat tenang sementara para fans FF pada konsol PS yang sangat menantikan FF versus XIII ini dan sudah terlanjur kecewa karena keputusan SE membuat FF XIII menjadi multi-platform.
GAMEPLAY
Tidak seperti saudaranya (FF XIII), Versus sampai saat ini belum diberikan info yang pasti mengenai gameplaynya. Namun menurut Nomura, Versus akan mempunyai gameplay action-RPG seperti Kingdom Hearts, game buatan Nomura sebelumnya yang sangat sukses. Dan untuk lebih menambahkan elemen aksi, nantinya akan ditambahkan elemen shooter seperti FF VII Dirge of Cerberus, namun tentunya dengan eksekusi yang lebih baik. Tujuan Nomura adalah mencapai tingkat aksi yang sama persis dengan aksi yang ada pada movie Advent Children. Lalu mengenai world map, sepertinya Versus akan mengambil pendekatan yang sama dengan FF XIII. Urusan transportasi, dalam beberapa screenshot diperlihatkan karakter utama Versus sedang menaiki mobil sedan hitam yang desainnya tidak jauh berbeda dengan desain pada dunia nyata. Mengenai info lain seperti summon, mini game, dll masih belum diberikan oleh SE.
THE STORY
Versus akan mengambil setting dunia yang tidak jauh berbeda dengan dunia nyata. Gedung-gedung pencakar langit, mobil-mobil pada jalan raya, pejalan kaki, dll. Nomura mengambil salah satu karya terbaik Shakesphere yaitu Hamlet sebagai tema utama dalam Versus. Cerita berpusat pada salah satu kerajaan yang tidak bernama dan pangerannya yang bernama Noctis Lucis Caelum sebagai pewarisnya. Kerajaan Noctis adalah negara yang mempunyai kristal terakhir dan menyimpan sesuatu kekuatan mistis, sehingga menjadi target perebutan oleh banyak negara lain. Akibat hal tersebut, kerajaan Noctis mengisolasi diri mereka dari dunia dan tidak membuka hubungan dengan negara manapun…
CHARACTERS
Noctis Lucis Caelum
Dia adalah tokoh utama Versus. Noctis berasal dari bahasa latin yang berarti “Light of the Night Sky" atau “cahaya dari langit malam”, sedangkan Noct adalah nama panggilan dari Noctis. Noctis adalah keturunan terakhir dari kerajaan yang menjadi penjaga kristal, dan dia tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir penyusup yang memasuki kerajaannya untuk mencuri kristal. Pada suatu trailer diperlihatkan kalau Noctis bisa memakai bermacam-macam senjata dari pedang sampai tombak dengan jumlah yang banyak sekaligus. Kemampuan ini tentunya disebabkan oleh kekuatan kristal juga. Ketika Noctis sedang menggunakan kemampuannya, warna mata dan rambutnya akan berubah. Nomura juga memberitahukan kalau kepribadian Noctis akan sangat berbeda dengan tokoh-tokoh utama FF sebelumnya. Dalam suatu trailer, diperlihatkan Noctis yang sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita ternyata memiliki sifat pemalu dan sangat berusaha menutupinya.
Stella Nox Fleuret
SE dan Famitsu telah mengkonfirmasi kalau Stella adalah musuh Noctis, walaupun mereka berdua sebenarnya tidak ingin bermusuhan satu sama lain. Stella adalah gadis yang sangat sosial dan tidak segan untuk membicarakan apapun dengan lawan bicaranya. Bahkan dalam suatu trailer, Stella dengan sengaja memberitahukan informasi rahasia mengenai kemampuannya kepada Noctis. Dalam pertemuan pertamanya dengan Noctis, Stella mengundangnya untuk berkunjung ke negaranya, yaitu Tenebrea. Stella memakai Rapier sebagai senjata utamanya, dan Stella juga menguasai beberapa magic. Arti nama dari Stella sendiri adalah “Star” atau bintang, Stella Nox adalah 2 kata dalam bahasa latin yang kurang lebih berarti “Star of Darkness” atau “bintang dalam kegelapan”, dan Fleuret merupakan kata dari bahasa perancis yang tertuju pada logam anggar.
Selain 2 tokoh utama diatas, SE juga menunjukkan 3 karakter yang membantu Noctis namun belum memberikan info yang detail mengenai mereka.
Diposting oleh real nightmare di 00.09 0 komentar
FINAL FANTASY XIII
THE BEGINNING
Final Fantasy XIII adalah FF yang di-plot sebagai FF utama pada Fabula Nova Crystallis. FF XIII awalnya dirancang untuk Playstation 2 (PS2), namun karena keterbatasan hardware yang dimiliki PS2 maka SE memindahkan seluruh proyek ini pada Playstation 3 (PS3) yang waktu itu baru diumumkan oleh Sony pada tahun 2005. Sebelum perilisan PS3 pada November 2006, SE sempat membuat tech demo yang menampilkan event pembuka pada FF VII dengan grafik yang realistis seperti pada movie FF VII Advent Children. Tech demo tersebut menggambarkan bagaimana sebuah game FF akan berjalan di PS3 nantinya.
Sang sutradara, Motomu Toriyama, pun ketika diwawancara oleh beberapa majalah game internasional mengatakan akan memakai kelebihan hardware yang hanya bisa ditemukan pada PS3 seperti media penyimpanan Blu-Ray, yang mampu menampung data minimal sebesar 25 Giga, dan bisa dibilang jauh melebihi media penyimpanan konsol lain seperti Xbox 360 dan Wii, yang keduanya masih memakai media DVD. Isyarat tersebut juga dibenarkan oleh beberapa pihak seperti Tetsuya Nomura (desainer karakter) yang mengatakan bahwa game ini dibuat hanya untuk PS3 saja. Namun segalanya berubah, presiden SE - Yoichi Wada, pada event E3 tahun 2008 mengumumkan bahwa FF XIII akan dirilis juga pada konsol Xbox 360. Sesuai dengan kebijakan yang mereka pakai saat itu (dan sekarang juga), bahwa SE akan memperluas pangsa pasar mereka pada wilayah barat dalam hal ini adalah Amerika yang saat itu diwakili oleh konsol Xbox 360.
Memang keputusan yang masuk akal untuk SE saat itu, dimana jumlah konsol Xbox 360 yang terjual melebihi jumlah PS3 dan biaya pembuatan game yang semakin mahal mengharuskan mereka mencari cara untuk memangkas biaya produksi game tersebut. Keputusan SE tersebut membuat kaget banyak pihak khususnya para fans FF yang sudah terbiasa memainkan iterasi FF terbaru pada konsol Sony. Sehingga banyak timbul nada-nada pesimis yang mengatakan bahwa FF XIII tidak akan memaksimalkan kemampuan PS3 karena harus menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Xbox 360, dan salah satunya yang paling mencolok adalah perbedaan media penyimpanan.
Namun dalam wawancara terbaru dengan majalah Famitsu tahun 2009 ini, Yoshinari Kitase (producer), mengatakan bahwa FF XIII tetap akan memakai seluruh kemampuan PS3 walaupun nantinya akan dirlis juga di konsol lain. Entah apakah pernyataan tesebut benar adanya atau hanya untuk menenangkan hati para potential buyer dari pihak PS3 yang sudah pesimis terlebih dahulu akan hasil akhir FF XIII ini…
Apapun alasan SE, para gamer Playstation mungkin bisa mengambil pelajaran bahwa Square-Enix bukanlah Squaresoft yang dulu selalu mementingkan konsol Sony saja, melainkan sebuah perusahaan game yang ingin meluaskan pangsa pasarnya dan berusaha membagi rata pengalaman memainkan produk mereka pada konsol selain Playstation…
Under Pulse
GAMEPLAY
Belum banyak yang bisa diulas secara detail mengenai gameplay FF XIII, karena sampai saat ini SE sangat sedikit memberikan info, bahkan pada demo terbarunya saja SE banyak memotong fitur-fitur yang akan dimasukkan pada versi final. Secara garis besar, FF XIII akan seperti pendahulunya terutama FF X dan XII. Player akan menjalankan karakter pada Real Time World Map sehingga gamer tidak akan mendapatkan perbedaan transisi antara world map dan kota-kota. Player bisa meloncat untuk mencapai tempat-tempat yang tinggi seperti pada FF X-2. Alat transportasi apa saja yang ada sepertinya belum banyak diketahui, namun sepertinya player akan bisa mengendalikan Chocobo, menaiki kereta api, sampai pesawat terbang. Dan seperti FF XII, musuh disini bisa dilihat langsung dan bukan random encounters, namun bila anda ingin melawannya anda harus menyentuhnya terlebih dahulu baru nantinya akan muncul sedikit sinar yang menandakan battle akan berlangsung. Tentunya karena info yang sangat terbatas, mini-game apa saja yang ada pada FF XIII masih belum diketahui.
COMBAT
Sampai saat ini belum diketahui berapa banyak karakter yang bisa anda bawa dalam battle, namun dilihat dari demo terbaru player bisa membawa karakter dari 2 sampai 3 orang dalam satu party. FF XIII tetap memakai sistem ATB namun dengan eksekusi perintah yang lebih banyak. Jika dahulu dalam 1 turn anda hanya bisa mengeksekusi 1 perintah saja (attack, magic, dll) maka kali anda bisa mengeksekusi 3 perintah sekaligus dalam 1 turn. Misalnya anda ingin memasukkan perintah Magic, sebagai aksi pertama lalu anda masukkan Attack untuk aksi kedua, terakhir anda ingin memasukkan Item untuk menyembuhkan teman anda yang sedang kritis HP nya. Perintah-perintah tersebut akan dieksekusi berdasarkan urutan anda memasukkannya, jadi anda harus lebih cepat dalam berpikir untuk menentukan perintah apa saja yang ingin dimasukkan. Ada kemungkinan kalau player bisa menambah jumlah perintah yang bisa dimasukkan nantinya. Dan dengan waktu turn yang sedikit lebih lama daripada biasanya, ini memungkinkan anda untuk menggabungkan serangan dengan karakter lain dalam party anda sehingga menimbulkan rantai serangan atau biasa disebut Combo pada game fighting. Ada satu perintah baru yang muncul dalam FF kali ini, perintah tersebut bernama Launch yang memungkinkan karakter anda untuk menghempaskan musuh ke udara dan bisa disusul dengan serangan lain pada musuh tersebut. Yup! FF kali ini bisa dibilang FF yang sarat akan aksi seperti game fighting. Sehingga dijamin anda tidak akan bosan oleh gerakan yang itu-itu saja seperti pada FF sebelumnya.
Lightning Attack!
Sazh Double shot!
Battle system yg cepat
Dalam FFXIII ini sistem MP dihilangkan, jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan MP ketika memakai Magic. Magic kali ini juga tidak bisa sembarang karakter yang menggunakannya. Ada karakter-karakter tertentu yang mampu menggunakan magic tertentu, sehingga menuntut anda untuk pintar-pintar merotasi karakter sesuai keadaan yang dihadapi. Namun karena belum diketahui sistem utama apa yang dipakai oleh FF XIII ada kemungkinan besar juga nantinya karakter lain bisa saling bertukar kemampuan.
Untuk Summon, masih belum diketahui seperti apa cara menjalankannya. Apakah dipanggil seperti biasa dan setelah mereka melakukan serangannya mereka akan pergi atau seperti FF X dan XII sewaktu dipanggil, summon tersebut akan menemani karakter sampai HP karakter atau summon tersebut habis. Sejauh ini, summon-summon klasik FF akan hadir seperti Ifrit, Shiva, Siren, dan Carbuncle.
THE STORY
FF XIII mengambil setting dunia futuristik mirip dengan FF VII. Cocoon adalah kota yang mempunyai teknologi sangat canggih dan hidup jauh diatas langit, sedangkan Pulse adalah dunia dibawah Cocoon yang penuh dengan bahaya setiap harinya tanpa teknologi secanggih Cocoon. Cerita berfokus pada sebuah ras bernama Fal’cie yang melebihi ras manusia, dan orang-orang yang ditunjuk oleh Fal’cie dinamakan L’cie. 13 abad lalu, sebuah kristal mistis meramalkan bahwa Fal’cie nantinya akan membawa kehancuran bagi umat manusia. Maka dari itu, sang kristal menyarankan manusia untuk membuat Cocoon agar terhindar dari kehancuran yang dibawa Fal’cie. Walaupun hidup jauh dari Pulse, para penghuni Cocoon ternyata khawatir akan hidup mereka sendiri di kota berteknologi canggih tersebut. Kekhawatiran mereka dianggap negatif oleh pemerintahan Cocoon, dan memerintahkan siapa yang “terpengaruh” oleh Pulse akan diasingkan kedalam Pulse oleh militer Cocoon yang bernama PSICOM. Player akan mengendalikan seorang wanita dengan kode nama Lightning yang merupakan mantan PSICOM dan ditunjuk oleh Fal’cie agar menjadi L’cie yang bertujuan membawa kehancuran bagi umat manusia dengan cara menghancurkan Cocoon…
Final Fantasy XIII adalah FF yang di-plot sebagai FF utama pada Fabula Nova Crystallis. FF XIII awalnya dirancang untuk Playstation 2 (PS2), namun karena keterbatasan hardware yang dimiliki PS2 maka SE memindahkan seluruh proyek ini pada Playstation 3 (PS3) yang waktu itu baru diumumkan oleh Sony pada tahun 2005. Sebelum perilisan PS3 pada November 2006, SE sempat membuat tech demo yang menampilkan event pembuka pada FF VII dengan grafik yang realistis seperti pada movie FF VII Advent Children. Tech demo tersebut menggambarkan bagaimana sebuah game FF akan berjalan di PS3 nantinya.
Sang sutradara, Motomu Toriyama, pun ketika diwawancara oleh beberapa majalah game internasional mengatakan akan memakai kelebihan hardware yang hanya bisa ditemukan pada PS3 seperti media penyimpanan Blu-Ray, yang mampu menampung data minimal sebesar 25 Giga, dan bisa dibilang jauh melebihi media penyimpanan konsol lain seperti Xbox 360 dan Wii, yang keduanya masih memakai media DVD. Isyarat tersebut juga dibenarkan oleh beberapa pihak seperti Tetsuya Nomura (desainer karakter) yang mengatakan bahwa game ini dibuat hanya untuk PS3 saja. Namun segalanya berubah, presiden SE - Yoichi Wada, pada event E3 tahun 2008 mengumumkan bahwa FF XIII akan dirilis juga pada konsol Xbox 360. Sesuai dengan kebijakan yang mereka pakai saat itu (dan sekarang juga), bahwa SE akan memperluas pangsa pasar mereka pada wilayah barat dalam hal ini adalah Amerika yang saat itu diwakili oleh konsol Xbox 360.
Memang keputusan yang masuk akal untuk SE saat itu, dimana jumlah konsol Xbox 360 yang terjual melebihi jumlah PS3 dan biaya pembuatan game yang semakin mahal mengharuskan mereka mencari cara untuk memangkas biaya produksi game tersebut. Keputusan SE tersebut membuat kaget banyak pihak khususnya para fans FF yang sudah terbiasa memainkan iterasi FF terbaru pada konsol Sony. Sehingga banyak timbul nada-nada pesimis yang mengatakan bahwa FF XIII tidak akan memaksimalkan kemampuan PS3 karena harus menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Xbox 360, dan salah satunya yang paling mencolok adalah perbedaan media penyimpanan.
Namun dalam wawancara terbaru dengan majalah Famitsu tahun 2009 ini, Yoshinari Kitase (producer), mengatakan bahwa FF XIII tetap akan memakai seluruh kemampuan PS3 walaupun nantinya akan dirlis juga di konsol lain. Entah apakah pernyataan tesebut benar adanya atau hanya untuk menenangkan hati para potential buyer dari pihak PS3 yang sudah pesimis terlebih dahulu akan hasil akhir FF XIII ini…
Apapun alasan SE, para gamer Playstation mungkin bisa mengambil pelajaran bahwa Square-Enix bukanlah Squaresoft yang dulu selalu mementingkan konsol Sony saja, melainkan sebuah perusahaan game yang ingin meluaskan pangsa pasarnya dan berusaha membagi rata pengalaman memainkan produk mereka pada konsol selain Playstation…
Under Pulse
GAMEPLAY
Belum banyak yang bisa diulas secara detail mengenai gameplay FF XIII, karena sampai saat ini SE sangat sedikit memberikan info, bahkan pada demo terbarunya saja SE banyak memotong fitur-fitur yang akan dimasukkan pada versi final. Secara garis besar, FF XIII akan seperti pendahulunya terutama FF X dan XII. Player akan menjalankan karakter pada Real Time World Map sehingga gamer tidak akan mendapatkan perbedaan transisi antara world map dan kota-kota. Player bisa meloncat untuk mencapai tempat-tempat yang tinggi seperti pada FF X-2. Alat transportasi apa saja yang ada sepertinya belum banyak diketahui, namun sepertinya player akan bisa mengendalikan Chocobo, menaiki kereta api, sampai pesawat terbang. Dan seperti FF XII, musuh disini bisa dilihat langsung dan bukan random encounters, namun bila anda ingin melawannya anda harus menyentuhnya terlebih dahulu baru nantinya akan muncul sedikit sinar yang menandakan battle akan berlangsung. Tentunya karena info yang sangat terbatas, mini-game apa saja yang ada pada FF XIII masih belum diketahui.
COMBAT
Sampai saat ini belum diketahui berapa banyak karakter yang bisa anda bawa dalam battle, namun dilihat dari demo terbaru player bisa membawa karakter dari 2 sampai 3 orang dalam satu party. FF XIII tetap memakai sistem ATB namun dengan eksekusi perintah yang lebih banyak. Jika dahulu dalam 1 turn anda hanya bisa mengeksekusi 1 perintah saja (attack, magic, dll) maka kali anda bisa mengeksekusi 3 perintah sekaligus dalam 1 turn. Misalnya anda ingin memasukkan perintah Magic, sebagai aksi pertama lalu anda masukkan Attack untuk aksi kedua, terakhir anda ingin memasukkan Item untuk menyembuhkan teman anda yang sedang kritis HP nya. Perintah-perintah tersebut akan dieksekusi berdasarkan urutan anda memasukkannya, jadi anda harus lebih cepat dalam berpikir untuk menentukan perintah apa saja yang ingin dimasukkan. Ada kemungkinan kalau player bisa menambah jumlah perintah yang bisa dimasukkan nantinya. Dan dengan waktu turn yang sedikit lebih lama daripada biasanya, ini memungkinkan anda untuk menggabungkan serangan dengan karakter lain dalam party anda sehingga menimbulkan rantai serangan atau biasa disebut Combo pada game fighting. Ada satu perintah baru yang muncul dalam FF kali ini, perintah tersebut bernama Launch yang memungkinkan karakter anda untuk menghempaskan musuh ke udara dan bisa disusul dengan serangan lain pada musuh tersebut. Yup! FF kali ini bisa dibilang FF yang sarat akan aksi seperti game fighting. Sehingga dijamin anda tidak akan bosan oleh gerakan yang itu-itu saja seperti pada FF sebelumnya.
Lightning Attack!
Sazh Double shot!
Battle system yg cepat
Dalam FFXIII ini sistem MP dihilangkan, jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan MP ketika memakai Magic. Magic kali ini juga tidak bisa sembarang karakter yang menggunakannya. Ada karakter-karakter tertentu yang mampu menggunakan magic tertentu, sehingga menuntut anda untuk pintar-pintar merotasi karakter sesuai keadaan yang dihadapi. Namun karena belum diketahui sistem utama apa yang dipakai oleh FF XIII ada kemungkinan besar juga nantinya karakter lain bisa saling bertukar kemampuan.
Untuk Summon, masih belum diketahui seperti apa cara menjalankannya. Apakah dipanggil seperti biasa dan setelah mereka melakukan serangannya mereka akan pergi atau seperti FF X dan XII sewaktu dipanggil, summon tersebut akan menemani karakter sampai HP karakter atau summon tersebut habis. Sejauh ini, summon-summon klasik FF akan hadir seperti Ifrit, Shiva, Siren, dan Carbuncle.
THE STORY
FF XIII mengambil setting dunia futuristik mirip dengan FF VII. Cocoon adalah kota yang mempunyai teknologi sangat canggih dan hidup jauh diatas langit, sedangkan Pulse adalah dunia dibawah Cocoon yang penuh dengan bahaya setiap harinya tanpa teknologi secanggih Cocoon. Cerita berfokus pada sebuah ras bernama Fal’cie yang melebihi ras manusia, dan orang-orang yang ditunjuk oleh Fal’cie dinamakan L’cie. 13 abad lalu, sebuah kristal mistis meramalkan bahwa Fal’cie nantinya akan membawa kehancuran bagi umat manusia. Maka dari itu, sang kristal menyarankan manusia untuk membuat Cocoon agar terhindar dari kehancuran yang dibawa Fal’cie. Walaupun hidup jauh dari Pulse, para penghuni Cocoon ternyata khawatir akan hidup mereka sendiri di kota berteknologi canggih tersebut. Kekhawatiran mereka dianggap negatif oleh pemerintahan Cocoon, dan memerintahkan siapa yang “terpengaruh” oleh Pulse akan diasingkan kedalam Pulse oleh militer Cocoon yang bernama PSICOM. Player akan mengendalikan seorang wanita dengan kode nama Lightning yang merupakan mantan PSICOM dan ditunjuk oleh Fal’cie agar menjadi L’cie yang bertujuan membawa kehancuran bagi umat manusia dengan cara menghancurkan Cocoon…
Diposting oleh real nightmare di 00.07 0 komentar
FINAL FANTASY XII
Developer / Publisher : Square Enix
Platform : Playstation 2
Media : DVD-ROM x1
Genre : RPG
Release Date : JP = 16 Maret 2006, US = 31 Oktober 2006
THE BEGINNING
Setelah puasa hampir 5 tahun lebih sejak FFX, fans FF akhirnya disuguhkan juga judul FF utama. Sebelumnya, Square-Enix sibuk mengerjakan spin-off dari FF lain macam X-2 yang merupakan sequel dari FFX dan juga Dirge of Cerberus yang merupakan sequel dari FFVII. Mengapa sangat lama pengerjaannya? banyak hal penting yang terjadi tentunya dan pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab oleh 2 orang; 1. sutradara Yasumi Matsuno yang juga merupakan staff berbakat dari Squaresoft dan pernah mengerjakan judul-judul masterpiece macam Vagrant Story dan juga Final Fantasy Tactics. Dan tentunya sang legenda sekaligus pencetus seri FF, Hironobu Sakaguchi.
Dalam jangka 5 tahun tersebut ternyata banyak yang terjadi di dalam tubuh manajemen Square sendiri. Tentunya setelah merger mereka dengan Enix, mereka harus mere-strukturisasi perusahaan mereka. Setelah peristiwa merger tersebut, Square-Enix berani mengambil tindakan drastis terhadap produk-produk mereka terutama seri FF. Salah satu yang paling mengejutkan tentunya adalah membuat prequel dan sequel dari FF. Dan tentunya hal ini sangat ditentang oleh Hironobu Sakaguchi sebagai pencetus FF. Tidak ada dalam kamus beliau kalau FF akan memiliki prequel bahkan sequel, karena setiap FF bagi beliau adalah perjalanan sekali tempuh sehingga tiap FF baru yang dimainkan terasa sangat istimewa baik bagi fans FF maupun bagi para pembuatnya. Dan memang ada benarnya juga prinsip beliau tersebut, hingga kini Square-Enix dianggap oleh banyak fans sudah tidak memiliki improvisasi seperti dulu lagi karena terlalu sibuk mengerjakan baik remake sampai prequel/sequel dari FF.
Sakaguchi sendiri memilih berhenti (atau dipecat?) dari Square-Enix sebelum FFXII berhasil diselesaikan walaupun namanya tetap muncul di akhir credit FFXII. Beliau lalu mendirikan sendiri perusahaan gamenya yang bernama Mistwalker. Ini tentu membuat para fans kebingungan bahkan ragu kalau FFXII akan behasil diselesaikan dengan kualitas yang baik. Yasumi Matsuno sendiri -sang sutradara- dengan alasan kesehatan mengundurkan diri dari jabatannya dan sampai sekarang tidak diketahui apa masih bekerja pada Square-Enix atau sudah berhenti. Posisinya lalu digantikan oleh Hiroyuki It? dan Hiroshi Minagawa yang sudah berpengalaman mengerjakan seri Saga.
Tahun 2006 akhirnya FFXII berhasil diselesaikan. Lalu bagaimana tanggapan para fans akan FF yang memiliki waktu pengerjaan paling lama ini? Banyak yang memuji perubahan gameplay yang ada tapi banyak juga yang mencaci kalau FFXII adalah FF yang “gagal” dikarenakan cerita yang sangat “tipis” dibandingkan semua seri FF. Apapun reaksi fans, FFXII telah terjual sebanyak 4 juta kopi lebih (baca: ori) di seluruh dunia sampai akhir 2007 dan tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi Square-enix.
THE GAMEPLAY
Gameplay dari FFXII sendiri sebenanya mengambil sebagian besar dari system battle FFXI yang merupakan game online pertama untuk FF. FFXII tidak memiliki perbedaan antara world map dengan layar battle karena pertempuran langsung terjadi saat itu juga sewaktu player menjelajahi benua-benua Ivalice. Disini juga, random battle ditiadakan sehingga otomatis musuh langsung terlihat dan bisa langsung dilawan…mirip dengan game MMORPG bukan? Untuk urusan transportasi, anda bisa berjalan kaki, menyewa chocobo, pesawat terbang, sampai teleport.
Kini sewaktu battle, player diperbolehkan memilih antara memakai ATB atau CTB seperti FFX. Gabungan sistem ini dinamakan ADB (Active Dimension Battle) yang sangat fleksibel dan cepat sehingga terasa seperti game action. Apabila player telah memasukkan command “Attack” maka karakter yang diberi perintah tersebut akan melakukan serangan normal terus menerus (dengan menunggu terisinya bar untuk command tentunya) pada musuh sampai musuh tersebut mati. Tentunya anda diperbolehkan mengkustomisasi perintah-perintah tersebut sedemikian rupa sehingga pertempuran akan berjalan lebih otomatis, dan sistem ini diberi nama Gambit. Untuk masalah party, tetap seperti FF sebelumnya (VII, VIII, X, X-2) dalam satu party anda hanya diperbolehkan membawa 3 karakter saja tetapi anda bebas menggantinya kapan saja (seperti FFX.) dengan karakter lain sewaktu battle jika pertempuran semakin susah atau membutuhkan kemampuan karakter lain.
Dalam FFX kita mengenal sistem Sphere Grid untuk menambah status atau ability setiap karakter. Disini dinamakan License, sebuah papan kotak-kotak dengan warna hitam putih seperti kotak catur. Fungsinya hampir sama dengan sphere grid, namun disini lebih luas. Dalam License, misalnya karakter anda ingin menggunakan tombak atau panah maka sebelum anda mendapatkannya dari license karakter tersebut tidak akan bisa menggunakan senjata tersebut. Disini juga anda bisa mendapatkan magic dan status. Rumitnya, sewaktu anda mendapatkan magic dalam license anda tetap tidak bisa menggunakan magic tersebut sebelum anda membeli atau mendapatkan scroll magic tersebut. Sehingga bisa diyakinkan anda harus mengatur dengan baik karakter mana saja yang akan diberi magic tersebut. Sayangnya, License malah membuat karakter yang satu dengan yang lain sama persis kecuali special attacknya…
Bicara serangan special, dalam FFXII dinamakan Mist/Quickenings. Serangan special ini didapat dari License atau dengan mendapatkan Esper (summons dalam FFXII). Dengan Mist karakter akan memencet tombol tertentu secepatnya sampai batas waktu yang ditentukan habis.
Lalu tidak ketinggalan summons, Esper, disini juga seperti FFX. Sewaktu disummon, para Esper akan menggantikan karakter lain terkecuali summonernya dalam battle. Esper akan terus menemani summonernya sampai batas waktu yang ditentukan habis atau summoner tersebut k.o. Tapi tidak seperti FFX, karakter yang mensummon Esper tetap bisa berpartisipasi dalam battle. Summon-summon disini kebanyakan mengambil dari summon FF Tactics tapi ada juga yang mengambil dari boss-boss terakhir FF seperti Chaos (FF I) dan Zeromus (FF IV). Sayangnya, damage yang dihasilkan oleh para summon masih kalah dibandingkan damage yang dihasilkan oleh Mist/Quickening, sehingga sebagian pemain FF XII mengaku jarang memakai para summons dalam battle…
THE STORY
A World called Ivalice,,,,
An Age when magic was commonplace
An Airship plied the skies
Ya, penggalan diatas cukup untuk menggambarkan setting FF XII. Mengambil setting dunia yang sama dengan Vagrant Story dan FF Tactics, namun beda waktu tentunya. Cerita dimulai ketika penduduk kota Rabanastre, ibukota Dalmasca sedang merayakan hari bahagia pernikahan Putri Ashe dari Dalmasca dan Pangeran Rasler dari Nabradia. Tak lama kemudian, Archadia menyerang Nabradia yang mengakibatkan Pangeran Rasler meninggal. Dalmasca pun ikut tunduk dibawah kaki Archadia, dan Raja Dalmasca, Raminas, tewas ditangan salah satu prajurit terpercayanya, Basch…dan putri Ashe pun dikabarkan meninggal karena tekanan yang berlebihan…
Dua tahun kemudian, seorang pemuda dari Rabanastre, Vaan, menyusup masuk kedalam istana Rabanastre ketika salah satu pejabat tinggi Archadia, Vayne Solidor, ditunjuk untuk memimpin Dalmasca. Tujuan Vaan menyusup tentunya ingin mencuri salah satu harta yang ada untuk dibagikan pada penduduk Rabanastre (tipikal Robin Hood). Vaan menyimpan dendam kepada Archadia karena telah membunuh satu-satunya kakak yang dia punyai, Reks. Tanpa sengaja Vaan bertemu dengan Balthier dan Fran yang juga ternyata mengincar barang curian Vaan.
Di saat yang sama pula, sekelompok pemberontak dipimpin oleh seorang wanita bernama Amalia menyerang istana Rabanastre. Tanpa disengaja Vaan ikut terseret kedalam pertempuran Archadia-pemberontak ini.Nantinya (seperti biasa) Vaan dkk akan bepetualang keseluruh Ivalice untuk menghalangi rencana jahat Archadia…
THE MUSIC
Musik dalam FF XII sebagian besar diaransemen oleh Hitoshi Sakamoto yang juga membuat musik dalam game Vagrant Story dan FF Tactics. Untuk ending themenya dibuat oleh sang komposer legendaris Square yaitu Nobuo Uematsu sebelum dia meninggalkan Square, dengan judul “Kiss Me Good Bye” yang dibawakan oleh Angela Aki.
Platform : Playstation 2
Media : DVD-ROM x1
Genre : RPG
Release Date : JP = 16 Maret 2006, US = 31 Oktober 2006
THE BEGINNING
Setelah puasa hampir 5 tahun lebih sejak FFX, fans FF akhirnya disuguhkan juga judul FF utama. Sebelumnya, Square-Enix sibuk mengerjakan spin-off dari FF lain macam X-2 yang merupakan sequel dari FFX dan juga Dirge of Cerberus yang merupakan sequel dari FFVII. Mengapa sangat lama pengerjaannya? banyak hal penting yang terjadi tentunya dan pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab oleh 2 orang; 1. sutradara Yasumi Matsuno yang juga merupakan staff berbakat dari Squaresoft dan pernah mengerjakan judul-judul masterpiece macam Vagrant Story dan juga Final Fantasy Tactics. Dan tentunya sang legenda sekaligus pencetus seri FF, Hironobu Sakaguchi.
Dalam jangka 5 tahun tersebut ternyata banyak yang terjadi di dalam tubuh manajemen Square sendiri. Tentunya setelah merger mereka dengan Enix, mereka harus mere-strukturisasi perusahaan mereka. Setelah peristiwa merger tersebut, Square-Enix berani mengambil tindakan drastis terhadap produk-produk mereka terutama seri FF. Salah satu yang paling mengejutkan tentunya adalah membuat prequel dan sequel dari FF. Dan tentunya hal ini sangat ditentang oleh Hironobu Sakaguchi sebagai pencetus FF. Tidak ada dalam kamus beliau kalau FF akan memiliki prequel bahkan sequel, karena setiap FF bagi beliau adalah perjalanan sekali tempuh sehingga tiap FF baru yang dimainkan terasa sangat istimewa baik bagi fans FF maupun bagi para pembuatnya. Dan memang ada benarnya juga prinsip beliau tersebut, hingga kini Square-Enix dianggap oleh banyak fans sudah tidak memiliki improvisasi seperti dulu lagi karena terlalu sibuk mengerjakan baik remake sampai prequel/sequel dari FF.
Sakaguchi sendiri memilih berhenti (atau dipecat?) dari Square-Enix sebelum FFXII berhasil diselesaikan walaupun namanya tetap muncul di akhir credit FFXII. Beliau lalu mendirikan sendiri perusahaan gamenya yang bernama Mistwalker. Ini tentu membuat para fans kebingungan bahkan ragu kalau FFXII akan behasil diselesaikan dengan kualitas yang baik. Yasumi Matsuno sendiri -sang sutradara- dengan alasan kesehatan mengundurkan diri dari jabatannya dan sampai sekarang tidak diketahui apa masih bekerja pada Square-Enix atau sudah berhenti. Posisinya lalu digantikan oleh Hiroyuki It? dan Hiroshi Minagawa yang sudah berpengalaman mengerjakan seri Saga.
Tahun 2006 akhirnya FFXII berhasil diselesaikan. Lalu bagaimana tanggapan para fans akan FF yang memiliki waktu pengerjaan paling lama ini? Banyak yang memuji perubahan gameplay yang ada tapi banyak juga yang mencaci kalau FFXII adalah FF yang “gagal” dikarenakan cerita yang sangat “tipis” dibandingkan semua seri FF. Apapun reaksi fans, FFXII telah terjual sebanyak 4 juta kopi lebih (baca: ori) di seluruh dunia sampai akhir 2007 dan tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi Square-enix.
THE GAMEPLAY
Gameplay dari FFXII sendiri sebenanya mengambil sebagian besar dari system battle FFXI yang merupakan game online pertama untuk FF. FFXII tidak memiliki perbedaan antara world map dengan layar battle karena pertempuran langsung terjadi saat itu juga sewaktu player menjelajahi benua-benua Ivalice. Disini juga, random battle ditiadakan sehingga otomatis musuh langsung terlihat dan bisa langsung dilawan…mirip dengan game MMORPG bukan? Untuk urusan transportasi, anda bisa berjalan kaki, menyewa chocobo, pesawat terbang, sampai teleport.
Kini sewaktu battle, player diperbolehkan memilih antara memakai ATB atau CTB seperti FFX. Gabungan sistem ini dinamakan ADB (Active Dimension Battle) yang sangat fleksibel dan cepat sehingga terasa seperti game action. Apabila player telah memasukkan command “Attack” maka karakter yang diberi perintah tersebut akan melakukan serangan normal terus menerus (dengan menunggu terisinya bar untuk command tentunya) pada musuh sampai musuh tersebut mati. Tentunya anda diperbolehkan mengkustomisasi perintah-perintah tersebut sedemikian rupa sehingga pertempuran akan berjalan lebih otomatis, dan sistem ini diberi nama Gambit. Untuk masalah party, tetap seperti FF sebelumnya (VII, VIII, X, X-2) dalam satu party anda hanya diperbolehkan membawa 3 karakter saja tetapi anda bebas menggantinya kapan saja (seperti FFX.) dengan karakter lain sewaktu battle jika pertempuran semakin susah atau membutuhkan kemampuan karakter lain.
Dalam FFX kita mengenal sistem Sphere Grid untuk menambah status atau ability setiap karakter. Disini dinamakan License, sebuah papan kotak-kotak dengan warna hitam putih seperti kotak catur. Fungsinya hampir sama dengan sphere grid, namun disini lebih luas. Dalam License, misalnya karakter anda ingin menggunakan tombak atau panah maka sebelum anda mendapatkannya dari license karakter tersebut tidak akan bisa menggunakan senjata tersebut. Disini juga anda bisa mendapatkan magic dan status. Rumitnya, sewaktu anda mendapatkan magic dalam license anda tetap tidak bisa menggunakan magic tersebut sebelum anda membeli atau mendapatkan scroll magic tersebut. Sehingga bisa diyakinkan anda harus mengatur dengan baik karakter mana saja yang akan diberi magic tersebut. Sayangnya, License malah membuat karakter yang satu dengan yang lain sama persis kecuali special attacknya…
Bicara serangan special, dalam FFXII dinamakan Mist/Quickenings. Serangan special ini didapat dari License atau dengan mendapatkan Esper (summons dalam FFXII). Dengan Mist karakter akan memencet tombol tertentu secepatnya sampai batas waktu yang ditentukan habis.
Lalu tidak ketinggalan summons, Esper, disini juga seperti FFX. Sewaktu disummon, para Esper akan menggantikan karakter lain terkecuali summonernya dalam battle. Esper akan terus menemani summonernya sampai batas waktu yang ditentukan habis atau summoner tersebut k.o. Tapi tidak seperti FFX, karakter yang mensummon Esper tetap bisa berpartisipasi dalam battle. Summon-summon disini kebanyakan mengambil dari summon FF Tactics tapi ada juga yang mengambil dari boss-boss terakhir FF seperti Chaos (FF I) dan Zeromus (FF IV). Sayangnya, damage yang dihasilkan oleh para summon masih kalah dibandingkan damage yang dihasilkan oleh Mist/Quickening, sehingga sebagian pemain FF XII mengaku jarang memakai para summons dalam battle…
THE STORY
A World called Ivalice,,,,
An Age when magic was commonplace
An Airship plied the skies
Ya, penggalan diatas cukup untuk menggambarkan setting FF XII. Mengambil setting dunia yang sama dengan Vagrant Story dan FF Tactics, namun beda waktu tentunya. Cerita dimulai ketika penduduk kota Rabanastre, ibukota Dalmasca sedang merayakan hari bahagia pernikahan Putri Ashe dari Dalmasca dan Pangeran Rasler dari Nabradia. Tak lama kemudian, Archadia menyerang Nabradia yang mengakibatkan Pangeran Rasler meninggal. Dalmasca pun ikut tunduk dibawah kaki Archadia, dan Raja Dalmasca, Raminas, tewas ditangan salah satu prajurit terpercayanya, Basch…dan putri Ashe pun dikabarkan meninggal karena tekanan yang berlebihan…
Dua tahun kemudian, seorang pemuda dari Rabanastre, Vaan, menyusup masuk kedalam istana Rabanastre ketika salah satu pejabat tinggi Archadia, Vayne Solidor, ditunjuk untuk memimpin Dalmasca. Tujuan Vaan menyusup tentunya ingin mencuri salah satu harta yang ada untuk dibagikan pada penduduk Rabanastre (tipikal Robin Hood). Vaan menyimpan dendam kepada Archadia karena telah membunuh satu-satunya kakak yang dia punyai, Reks. Tanpa sengaja Vaan bertemu dengan Balthier dan Fran yang juga ternyata mengincar barang curian Vaan.
Di saat yang sama pula, sekelompok pemberontak dipimpin oleh seorang wanita bernama Amalia menyerang istana Rabanastre. Tanpa disengaja Vaan ikut terseret kedalam pertempuran Archadia-pemberontak ini.Nantinya (seperti biasa) Vaan dkk akan bepetualang keseluruh Ivalice untuk menghalangi rencana jahat Archadia…
THE MUSIC
Musik dalam FF XII sebagian besar diaransemen oleh Hitoshi Sakamoto yang juga membuat musik dalam game Vagrant Story dan FF Tactics. Untuk ending themenya dibuat oleh sang komposer legendaris Square yaitu Nobuo Uematsu sebelum dia meninggalkan Square, dengan judul “Kiss Me Good Bye” yang dibawakan oleh Angela Aki.
Diposting oleh real nightmare di 00.01 0 komentar
Jumat, 15 Oktober 2010
FINAL FANTASY X-2
Developer : Squaresoft
Publisher : Squaresot, Square Enix
Release Date : 13 Maret 2003 (JP), 18 November 2003 (US), 19 Februari 2004 (JP Int)
Genre : Role Playing Game
Media : DVD-ROM (1)
Platform : PlayStation 2
Official Website : http://na.square-enix.com/games/FFX-2/
THE BEGINNING
Final Fantasy X-2 adalah FF terakhir yang dikembangkan oleh Squaresoft (yang sekarang merger dengan Enix). FF X-2 mulai dikembangkan pada awal tahun 2002, beberapa bulan setelah FF X rilis (dan sukses) di pasaran. Waktu pengerjaan FF X-2 relatif cepat (hanya sekitar satu tahun) karena para staf sudah terbiasa dengan mekanisme FF X. Game ini diproduseri oleh Yoshinori Kitase dan disutradarai oleh Motomu Toriyama. Skenario ditulis oleh Kazushige Nojima dan Daisuke Watanabe, sementara desain karakter ditangani oleh Tetsuya Nomura.
Saat dirilis tahun 2003, FF X-2 mendapat sambutan positif oleh para fans. Terbukti dengan laris manisnya penjualan game ini di seluruh dunia (lebih dari empat juta kopi dan tentunya belum termasuk yang bajakan). Berbagai website game juga memberi rating tinggi pada game ini. GameSpot: 8.1 dari 10; IGN: 9.5 dari 10; GameRankings: 86.24 dari 100; GameStats: 8.4 dari 10, RPGFan: 90 dari 100. FF X-2 juga pernah masuk dalam chart Famitsu: Best Game of All Time, menempati posisi ke-32.
Versi penyempurnaan game ini, Final Fantasy X-2 International + Last Mission, dirilis tanggal 19 Februari 2004. Sayang, sepertinya FF X-2 International + Last Mission hanya bisa dinikmati oleh pemain yang bisa berbahasa Jepang. Pasalnya Square Enix hanya menyediakan voice acting Inggris, sedangkan teks di pilihan menu masih memakai Bahasa Jepang.
STORY
Dua tahun berlalu setelah FF X. Sejak Sin dikalahkan oleh Yuna dan para guardiannya, Spira memasuki era baru yang disebut Eternal Calm. Namun bukan berarti Spira bebas konflik. Sekarang dunia terbagi menjadi beberapa faksi yang memiliki ideologi yang berbeda-beda.
Youth League, dipimpin oleh Nooj, ingin Spira segera meninggalkan masa lalu. New Yevon Party, dipimpin oleh Baralai, memiliki ideologi yang berlawanan dengan Youth League; mereka berpendapat bahwa perubahan selayaknya terjadi secara alami dan perlahan-lahan. Kelompok lainnya adalah Machine Faction, diketuai oleh Gippal, grup Al Bhed yang netral dan memfokuskan diri dalam mengembangkan machina technology.
Yuna sudah bukan summoner lagi. Dia kini berubah 180 derajat, baik dari segi penampilan maupun sifat. Tidak hanya itu, dia bahkan banting setir jadi Sphere Hunter. Dia ditemani oleh Rikku dan Paine, membentuk trio YuRiPa. Perubahan profesi Yuna itu dimotivasi oleh sebuah sphere yang ditemukan oleh Kimahri. Sphere itu menampilkan ‘Tidus’ yang ditahan di penjara. Yuna akhirnya bergabung dengan Gullwings, kelompok Sphere Hunter yang dibentuk oleh Brother dan Rikku. Dia berkeliling dunia, mencari petunjuk lain mengenai keberadaan Tidus, dengan harapan bisa bertemu dengan orang yang dicintainya itu kembali.
Seiring petualangannya nanti, Yuna akan menghadapi berbagai fakta yang mengejutkan. Tindak kekerasan yang terjadi akibat perseteruan Youth League dan New Yevon Party, masa lalu Paine, tragedi 1000 tahun yang lalu, serta bahaya yang diam-diam mengancam Spira…
GAMEPLAY
Battle di FF X-2, seperti kebanyakan serial FF lain, memakai sistem ATB (Active Time Battle). Hanya saja, ATB versi FF X-2 lebih dipercepat dari biasanya. Hal yang menguntungkan dari ATB versi FF X-2; pemain bisa membatalkan action musuh dengan cara menyerangnya duluan, tanpa menunggu turn musuh selesai.
Hanya ada tiga playable character di FF X-2 (YuRiPa), tidak seperti FF sebelumnya yang bahkan bisa mencapai sembilan orang. Sedikitnya playable character ini disiasati dengan adanya sistem job, yang dulu sempat ada di FF III, V, dan Tactics. Asyiknya, pemain bisa bebas menggonta-ganti job di tengah battle. Cukup tekan tombol L1, pilih job, lalu YuRiPa akan berganti kostum dengan cinematic ala Sailor Moon. Job yang tersedia pun bervariasi. Mulai dari gunner, dark knight, black/white mage, berserker, sampai songstress.
MUSIC
Biasanya Nobuo Uematsu yang mengaransemen lagu-lagu serial Final Fantasy, tapi kali ini beliau absen karena kesibukan lain. Sebagai gantinya, Noriko Matsueda dan Takahito Eguchi yang diberikan kepercayaan sebagai composer utama FF X-2. Track-track yang ada di game ini nuansanya bervariasi dan cukup memanjakan telinga gamer.
Di sepanjang FF X-2, Yuna dengan sphere Songstress-nya membawakan dua buah lagu. Real Emotion dengan nada nge-beat dan enerjik. 1000 no Kotoba (1000 Words), lagu yang mendayu-dayu dan memiliki lirik yang menyentuh. Kedua lagu ini aslinya dibawakan oleh Kumi Koda, penyanyi yang sangat terkenal di Jepang.
Publisher : Squaresot, Square Enix
Release Date : 13 Maret 2003 (JP), 18 November 2003 (US), 19 Februari 2004 (JP Int)
Genre : Role Playing Game
Media : DVD-ROM (1)
Platform : PlayStation 2
Official Website : http://na.square-enix.com/games/FFX-2/
THE BEGINNING
Final Fantasy X-2 adalah FF terakhir yang dikembangkan oleh Squaresoft (yang sekarang merger dengan Enix). FF X-2 mulai dikembangkan pada awal tahun 2002, beberapa bulan setelah FF X rilis (dan sukses) di pasaran. Waktu pengerjaan FF X-2 relatif cepat (hanya sekitar satu tahun) karena para staf sudah terbiasa dengan mekanisme FF X. Game ini diproduseri oleh Yoshinori Kitase dan disutradarai oleh Motomu Toriyama. Skenario ditulis oleh Kazushige Nojima dan Daisuke Watanabe, sementara desain karakter ditangani oleh Tetsuya Nomura.
Saat dirilis tahun 2003, FF X-2 mendapat sambutan positif oleh para fans. Terbukti dengan laris manisnya penjualan game ini di seluruh dunia (lebih dari empat juta kopi dan tentunya belum termasuk yang bajakan). Berbagai website game juga memberi rating tinggi pada game ini. GameSpot: 8.1 dari 10; IGN: 9.5 dari 10; GameRankings: 86.24 dari 100; GameStats: 8.4 dari 10, RPGFan: 90 dari 100. FF X-2 juga pernah masuk dalam chart Famitsu: Best Game of All Time, menempati posisi ke-32.
Versi penyempurnaan game ini, Final Fantasy X-2 International + Last Mission, dirilis tanggal 19 Februari 2004. Sayang, sepertinya FF X-2 International + Last Mission hanya bisa dinikmati oleh pemain yang bisa berbahasa Jepang. Pasalnya Square Enix hanya menyediakan voice acting Inggris, sedangkan teks di pilihan menu masih memakai Bahasa Jepang.
STORY
Dua tahun berlalu setelah FF X. Sejak Sin dikalahkan oleh Yuna dan para guardiannya, Spira memasuki era baru yang disebut Eternal Calm. Namun bukan berarti Spira bebas konflik. Sekarang dunia terbagi menjadi beberapa faksi yang memiliki ideologi yang berbeda-beda.
Youth League, dipimpin oleh Nooj, ingin Spira segera meninggalkan masa lalu. New Yevon Party, dipimpin oleh Baralai, memiliki ideologi yang berlawanan dengan Youth League; mereka berpendapat bahwa perubahan selayaknya terjadi secara alami dan perlahan-lahan. Kelompok lainnya adalah Machine Faction, diketuai oleh Gippal, grup Al Bhed yang netral dan memfokuskan diri dalam mengembangkan machina technology.
Yuna sudah bukan summoner lagi. Dia kini berubah 180 derajat, baik dari segi penampilan maupun sifat. Tidak hanya itu, dia bahkan banting setir jadi Sphere Hunter. Dia ditemani oleh Rikku dan Paine, membentuk trio YuRiPa. Perubahan profesi Yuna itu dimotivasi oleh sebuah sphere yang ditemukan oleh Kimahri. Sphere itu menampilkan ‘Tidus’ yang ditahan di penjara. Yuna akhirnya bergabung dengan Gullwings, kelompok Sphere Hunter yang dibentuk oleh Brother dan Rikku. Dia berkeliling dunia, mencari petunjuk lain mengenai keberadaan Tidus, dengan harapan bisa bertemu dengan orang yang dicintainya itu kembali.
Seiring petualangannya nanti, Yuna akan menghadapi berbagai fakta yang mengejutkan. Tindak kekerasan yang terjadi akibat perseteruan Youth League dan New Yevon Party, masa lalu Paine, tragedi 1000 tahun yang lalu, serta bahaya yang diam-diam mengancam Spira…
GAMEPLAY
Battle di FF X-2, seperti kebanyakan serial FF lain, memakai sistem ATB (Active Time Battle). Hanya saja, ATB versi FF X-2 lebih dipercepat dari biasanya. Hal yang menguntungkan dari ATB versi FF X-2; pemain bisa membatalkan action musuh dengan cara menyerangnya duluan, tanpa menunggu turn musuh selesai.
Hanya ada tiga playable character di FF X-2 (YuRiPa), tidak seperti FF sebelumnya yang bahkan bisa mencapai sembilan orang. Sedikitnya playable character ini disiasati dengan adanya sistem job, yang dulu sempat ada di FF III, V, dan Tactics. Asyiknya, pemain bisa bebas menggonta-ganti job di tengah battle. Cukup tekan tombol L1, pilih job, lalu YuRiPa akan berganti kostum dengan cinematic ala Sailor Moon. Job yang tersedia pun bervariasi. Mulai dari gunner, dark knight, black/white mage, berserker, sampai songstress.
MUSIC
Biasanya Nobuo Uematsu yang mengaransemen lagu-lagu serial Final Fantasy, tapi kali ini beliau absen karena kesibukan lain. Sebagai gantinya, Noriko Matsueda dan Takahito Eguchi yang diberikan kepercayaan sebagai composer utama FF X-2. Track-track yang ada di game ini nuansanya bervariasi dan cukup memanjakan telinga gamer.
Di sepanjang FF X-2, Yuna dengan sphere Songstress-nya membawakan dua buah lagu. Real Emotion dengan nada nge-beat dan enerjik. 1000 no Kotoba (1000 Words), lagu yang mendayu-dayu dan memiliki lirik yang menyentuh. Kedua lagu ini aslinya dibawakan oleh Kumi Koda, penyanyi yang sangat terkenal di Jepang.
Diposting oleh real nightmare di 23.59 0 komentar
FINAL FANTASY X
THE BEGINNING
Tentunya bagi fans FF yang sudah pernah bermain Final Fantasy X tidak akan pernah melupakan indahnya FMV sewaktu Yuna menari-nari diatas air untuk melakukan ritual pengiriman arwah atau juga bagaimana dahsyatnya kekuatan Sin yang memporak-porandakan sebuah pulau dengan gelombang Tsunaminya, dan jangan lupa bagaimana serunya opening pembuka yang memperlihatkan “sepakbola” dalam air yang bernama Blitzball dan dimainkan oleh karakter utama game ini, Tidus…
Final Fantasy X merupakan FF pertama yang dibuat untuk konsol game generasi ke-2 milik Sony yaitu Playstation 2. FF X juga merupakan FF pertama yang memiliki voice acting untuk setiap karakternya, peralihan dari lingkungan pre-rendered menjadi full 3D, dan juga seri FF dimana Nobuo Uematsu bukan menjadi komposer musik utama karena didampingi oleh komposer lain yaitu Masashi Hamazu dan Junya Nakano dalam memberikan nuansa baru pada musik FF X. Jadi secara garis besar, FF X adalah FF yang mempunyai lompatan sangat besar dibandingkan FF-FF sebelumnya.
Pengembangan FF X dimulai pada tahun 1999 dengan biaya $32 juta dan kru kurang lebih sebanyak 100 orang yang juga kebanyakan pernah bekerja pada seri FF sebelumnya. Hironobu Sakaguchi yang sedang sibuk mengerjakan movie FF Spirits Within menjabat sebagai executive producer, dan Yoshinari Kitase menjabat sebagai producer. Untuk posisi sutradara diserahkan pada 3 orang sekaligus, yaitu Motomu Toriyama, Toshiro Tsuchida, dan Takayoshi Nakazato. Sedangkan Tetsuya Nomura kembali menjabat sebagai desainer karakter utama setelah absen pada FF IX. Art Director pun kembali dijabat oleh Yusuke Naora yang kali ini banyak terinspirasi oleh suasana pulau Hawai dan memasukkannya pada lingkungan FF X. Kazushige Nojima menjabat sebagai scenario-writer, beliau mengatakan kalau ide memasukan voice-acting membuat kerjanya lebih mudah dan bisa membuat cerita yang simple namun emotional.
Sayangnya, fitur voice acting bukan tidak bermasalah. Karena pengerjaan yang dilakukan oleh orang jepang maka ketika ditranslasi ke bahasa inggris, lip-sync karakter pun harus disesuaikan dengan pengucapan bahasa inggris. Ini membuat specialist translator – Alexander O Smith - yang sering bekerja untuk game Square mengalami kesulitan. Beliau mengatakan translate ini seperti menulis empat atau lima skenario film penuh kedalam tulisan haiku. Dan tentu saja, Square menggunakan teknologi motion-capture untuk menambah kesan realistis pada mimik muka serta gerakan para karakter.
Ketika FF X dirilis tahun 2001, langsung mendapatkan penjualan sebanyak 1.4 juta kopi dari jepang dalam waktu 4 hari saja. Penjualan ini mengalahkan FF VII dan IX bila dibandingkan pada periode waktu yang sama. Sampai October 2007, FF X telah terjual sebanyak 6.6 juta kopi (baca: ori) di seluruh dunia. Pada tahun 2003, dalam Interactive Achievement Awards ke-6, FF X mendapatkan penghargaan “Outstanding Achievement in Animation" dan juga "Console Role-Playing Game of the Year”. Dari sisi media juga FF X mendapatkan sambutan yang sangat hangat, dimana rata-rata memberikan nilai hampir sempurna. Dan yang terpenting, FF X menyelamatkan keuangan Square yang hampir bangkrut karena kegagalan besar yang diterima oleh movie FF Spirits Within…
GAMEPLAY
FF X adalah FF pertama yang menggabungkan penjelajahan world map dengan kota atau dungeoun, sehingga player tidak perlu repot-repot keluar kota untuk bisa ke world map. Player bisa menjelajahi dunia Spira dengan berjalan kaki, menyewa chocobo, atau menggunakan pesawat terbang (memilih lokasi mana yang ingin dituju). Musuh tetap dijumpai dengan sistem random-encounters. Mini game dalam FF X tentunya adalah permainan khas Spira yaitu Blitzball yang merupakan gabungan antara sepakbola dan olahraga dalam air. Dalam Blitzball anda bisa mengikuti liga atau turnamen untuk menantang tim-tim dari belahan spira lainnya. Tentunya, bila anda bisa memenangi liga atau turnamen tersebut anda akan mendapat item-item yang bisa digunakan pada battle melawan musuh.
FF X memakai sebuah sistem yang bernama CTB, menggantikan ATB yang sudah dipakai sejak FF IV. CTB adalah Conditional Turn-Based Battle. Konsepnya bisa dibilang sama dengan sistem turn-based biasa dimana musuh dibolehkan “menunggu” ketika anda sedang mengambil keputusan. Sebuah list icon karakter termasuk musuh ditampilkan pada pojok kanan atas, sehingga memungkinkan player mengatur strategi dengan melihat siapa yang akan maju pada giliran berikutnya. Dengan magic seperti Haste, tentunya anda bisa mempercepat giliran anda dibanding musuh. Tapi jangan lupa, musuh pun bisa melakukan hal yang serupa bahkan memberikan efek Slow pada giliran anda. Dalam 1 party anda terdapat 3 karakter, namun anda bisa bebas menggantinya kapan saja dengan karakter lain dalam battle dengan menggunakan tombol L1. Sehingga karakter anda yang lain tidak ketinggalan mendapat experience points. Total ada 7 karakter utama dalam FF X.
Jika pada FF sebelumnya kita mengenal Materia atau Junction, pada FF X sistemnya bernama Sphere Grid. Sphere Grid bisa digambarkan sebagai pohon besar yang mempunyai ranting serta akar yang banyak. Di sini anda bisa mempelajari magic serta menaikkan status karakter. Setelah battle, karakter akan mendapatkan AP (Ability Point), dan ketika AP tersebut mencapai batas tertentu Sphere Level karakter tersebut akan naik. Sphere level inilah yang menentukan sejauh mana karakter anda bisa melangkah dalam Sphere Grid. Dan tentunya (mirip seperti sistem Materia dimana kita harus mempunyai Materia) kita harus mempunyai Sphere untuk mempelajari kemampuan atau magic tertentu yang ada didalam Sphere Grid ini. Ada Sphere-sphere tertentu yang memungkinkan anda untuk meloncat jauh bahkan mempelajari kemampuan yang sudah dipelajari oleh karakter lain. Yang tentunya membuat karakter satu dan yang lain sama persis kecuali special attack dan senjatanya…
Special attack untuk FF X dinamakan Overdrive. Cara kerjanya sama persis dengan special attack pada FF lainnya. Lalu Summon, pada FF X hanya Yuna seorang saja yang mampun men-summon mahluk-mahluk mistis tersebut kedalam battle. Ketika di-summon karakter lain akan menyingkir dari battle sehingga menyisakan Yuna dan Summon-nya saja. Yuna tidak bisa dilukai ketika masuk mode summon tapi summonnya lah yg bisa dilukai oleh musuh.
THE STORY
FF X mengambil setting pada dunia yang bernama Spira. Spira mengambil inspirasi dari asia tenggara, jepang, dan hawai. Pada dunia ini hidup bermacam-macam ras. Ada manusia, Al-bhed yang seperti manusia dengan bahasa unik namun mempunyai kepintaran lebih dalam hal teknologi, Guado yang mempunyai jari panjang namun agak mirip dengan manusia dan mempunyai kelebihan dalam soal magic, Ronso yang berbentuk singa namun mempunyai tanduk tapi berkaki dua dan mempunyai kekuatan fisik tinggi, dan terakhir Hypello yang mempunyai bentuk seperti katak.
Cerita bermula pada Zanarkand, kota yang mempunyai teknologi sangat canggih. Dimana penduduknya tidak perlu banyak bekerja dan banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang seperti menonton pertandingan Blitzball. Di kota itu hidup karakter utama FF X – Tidus - seorang pemuda yang merupakan anggota kunci Blitzball Zanarkand Abes yang sedang melakukan pertandingan final di sebuah stadium yang dipenuhi penonton. Tiba-tiba dikagetkan oleh serangan mendadak dari Sin, sebuah mahluk raksaksa yang mempunyai kekuatan sangat besar. Auron, yang merupakan teman ayah Tidus datang menolong dan memandu Tidus untuk keluar dari Zanarkand melalui sebuah lubang hitam yang ada di langit. Tetapi tidak disangka, Tidus malah terlempar 1000 tahun sesudah masanya. Di dunia yang disebut Spira tersebut nantinya Tidus akan bertemu banyak teman seperti Yuna, yang merupakan seorang summoner dan ternyata mengenal ayah Tidus. Tugas Tidus nantinya adalah menemani Yuna untuk mengalahkan Sin dan juga mencari jalan untuk pulang ke dunia asalnya. So the journey begins…
MERCHANDISE
Karena kepopuleran FF X tentunya Square tidak berhenti sampai disitu saja dalam mendapatkan keuntungan. Square membuat action figure dari masing-masing karakter utama FF X, summon-summon Yuna, dan salah satu musuh utama FF X – Seymour Guado. Square juga membuat buku panduan serta gambar-gambar goresan tangan dari artis-artis FF X. Dan, kalung Tidus sempat dibuatkan juga bentuk aslinya.
Tentunya bagi fans FF yang sudah pernah bermain Final Fantasy X tidak akan pernah melupakan indahnya FMV sewaktu Yuna menari-nari diatas air untuk melakukan ritual pengiriman arwah atau juga bagaimana dahsyatnya kekuatan Sin yang memporak-porandakan sebuah pulau dengan gelombang Tsunaminya, dan jangan lupa bagaimana serunya opening pembuka yang memperlihatkan “sepakbola” dalam air yang bernama Blitzball dan dimainkan oleh karakter utama game ini, Tidus…
Final Fantasy X merupakan FF pertama yang dibuat untuk konsol game generasi ke-2 milik Sony yaitu Playstation 2. FF X juga merupakan FF pertama yang memiliki voice acting untuk setiap karakternya, peralihan dari lingkungan pre-rendered menjadi full 3D, dan juga seri FF dimana Nobuo Uematsu bukan menjadi komposer musik utama karena didampingi oleh komposer lain yaitu Masashi Hamazu dan Junya Nakano dalam memberikan nuansa baru pada musik FF X. Jadi secara garis besar, FF X adalah FF yang mempunyai lompatan sangat besar dibandingkan FF-FF sebelumnya.
Pengembangan FF X dimulai pada tahun 1999 dengan biaya $32 juta dan kru kurang lebih sebanyak 100 orang yang juga kebanyakan pernah bekerja pada seri FF sebelumnya. Hironobu Sakaguchi yang sedang sibuk mengerjakan movie FF Spirits Within menjabat sebagai executive producer, dan Yoshinari Kitase menjabat sebagai producer. Untuk posisi sutradara diserahkan pada 3 orang sekaligus, yaitu Motomu Toriyama, Toshiro Tsuchida, dan Takayoshi Nakazato. Sedangkan Tetsuya Nomura kembali menjabat sebagai desainer karakter utama setelah absen pada FF IX. Art Director pun kembali dijabat oleh Yusuke Naora yang kali ini banyak terinspirasi oleh suasana pulau Hawai dan memasukkannya pada lingkungan FF X. Kazushige Nojima menjabat sebagai scenario-writer, beliau mengatakan kalau ide memasukan voice-acting membuat kerjanya lebih mudah dan bisa membuat cerita yang simple namun emotional.
Sayangnya, fitur voice acting bukan tidak bermasalah. Karena pengerjaan yang dilakukan oleh orang jepang maka ketika ditranslasi ke bahasa inggris, lip-sync karakter pun harus disesuaikan dengan pengucapan bahasa inggris. Ini membuat specialist translator – Alexander O Smith - yang sering bekerja untuk game Square mengalami kesulitan. Beliau mengatakan translate ini seperti menulis empat atau lima skenario film penuh kedalam tulisan haiku. Dan tentu saja, Square menggunakan teknologi motion-capture untuk menambah kesan realistis pada mimik muka serta gerakan para karakter.
Ketika FF X dirilis tahun 2001, langsung mendapatkan penjualan sebanyak 1.4 juta kopi dari jepang dalam waktu 4 hari saja. Penjualan ini mengalahkan FF VII dan IX bila dibandingkan pada periode waktu yang sama. Sampai October 2007, FF X telah terjual sebanyak 6.6 juta kopi (baca: ori) di seluruh dunia. Pada tahun 2003, dalam Interactive Achievement Awards ke-6, FF X mendapatkan penghargaan “Outstanding Achievement in Animation" dan juga "Console Role-Playing Game of the Year”. Dari sisi media juga FF X mendapatkan sambutan yang sangat hangat, dimana rata-rata memberikan nilai hampir sempurna. Dan yang terpenting, FF X menyelamatkan keuangan Square yang hampir bangkrut karena kegagalan besar yang diterima oleh movie FF Spirits Within…
GAMEPLAY
FF X adalah FF pertama yang menggabungkan penjelajahan world map dengan kota atau dungeoun, sehingga player tidak perlu repot-repot keluar kota untuk bisa ke world map. Player bisa menjelajahi dunia Spira dengan berjalan kaki, menyewa chocobo, atau menggunakan pesawat terbang (memilih lokasi mana yang ingin dituju). Musuh tetap dijumpai dengan sistem random-encounters. Mini game dalam FF X tentunya adalah permainan khas Spira yaitu Blitzball yang merupakan gabungan antara sepakbola dan olahraga dalam air. Dalam Blitzball anda bisa mengikuti liga atau turnamen untuk menantang tim-tim dari belahan spira lainnya. Tentunya, bila anda bisa memenangi liga atau turnamen tersebut anda akan mendapat item-item yang bisa digunakan pada battle melawan musuh.
FF X memakai sebuah sistem yang bernama CTB, menggantikan ATB yang sudah dipakai sejak FF IV. CTB adalah Conditional Turn-Based Battle. Konsepnya bisa dibilang sama dengan sistem turn-based biasa dimana musuh dibolehkan “menunggu” ketika anda sedang mengambil keputusan. Sebuah list icon karakter termasuk musuh ditampilkan pada pojok kanan atas, sehingga memungkinkan player mengatur strategi dengan melihat siapa yang akan maju pada giliran berikutnya. Dengan magic seperti Haste, tentunya anda bisa mempercepat giliran anda dibanding musuh. Tapi jangan lupa, musuh pun bisa melakukan hal yang serupa bahkan memberikan efek Slow pada giliran anda. Dalam 1 party anda terdapat 3 karakter, namun anda bisa bebas menggantinya kapan saja dengan karakter lain dalam battle dengan menggunakan tombol L1. Sehingga karakter anda yang lain tidak ketinggalan mendapat experience points. Total ada 7 karakter utama dalam FF X.
Jika pada FF sebelumnya kita mengenal Materia atau Junction, pada FF X sistemnya bernama Sphere Grid. Sphere Grid bisa digambarkan sebagai pohon besar yang mempunyai ranting serta akar yang banyak. Di sini anda bisa mempelajari magic serta menaikkan status karakter. Setelah battle, karakter akan mendapatkan AP (Ability Point), dan ketika AP tersebut mencapai batas tertentu Sphere Level karakter tersebut akan naik. Sphere level inilah yang menentukan sejauh mana karakter anda bisa melangkah dalam Sphere Grid. Dan tentunya (mirip seperti sistem Materia dimana kita harus mempunyai Materia) kita harus mempunyai Sphere untuk mempelajari kemampuan atau magic tertentu yang ada didalam Sphere Grid ini. Ada Sphere-sphere tertentu yang memungkinkan anda untuk meloncat jauh bahkan mempelajari kemampuan yang sudah dipelajari oleh karakter lain. Yang tentunya membuat karakter satu dan yang lain sama persis kecuali special attack dan senjatanya…
Special attack untuk FF X dinamakan Overdrive. Cara kerjanya sama persis dengan special attack pada FF lainnya. Lalu Summon, pada FF X hanya Yuna seorang saja yang mampun men-summon mahluk-mahluk mistis tersebut kedalam battle. Ketika di-summon karakter lain akan menyingkir dari battle sehingga menyisakan Yuna dan Summon-nya saja. Yuna tidak bisa dilukai ketika masuk mode summon tapi summonnya lah yg bisa dilukai oleh musuh.
THE STORY
FF X mengambil setting pada dunia yang bernama Spira. Spira mengambil inspirasi dari asia tenggara, jepang, dan hawai. Pada dunia ini hidup bermacam-macam ras. Ada manusia, Al-bhed yang seperti manusia dengan bahasa unik namun mempunyai kepintaran lebih dalam hal teknologi, Guado yang mempunyai jari panjang namun agak mirip dengan manusia dan mempunyai kelebihan dalam soal magic, Ronso yang berbentuk singa namun mempunyai tanduk tapi berkaki dua dan mempunyai kekuatan fisik tinggi, dan terakhir Hypello yang mempunyai bentuk seperti katak.
Cerita bermula pada Zanarkand, kota yang mempunyai teknologi sangat canggih. Dimana penduduknya tidak perlu banyak bekerja dan banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang seperti menonton pertandingan Blitzball. Di kota itu hidup karakter utama FF X – Tidus - seorang pemuda yang merupakan anggota kunci Blitzball Zanarkand Abes yang sedang melakukan pertandingan final di sebuah stadium yang dipenuhi penonton. Tiba-tiba dikagetkan oleh serangan mendadak dari Sin, sebuah mahluk raksaksa yang mempunyai kekuatan sangat besar. Auron, yang merupakan teman ayah Tidus datang menolong dan memandu Tidus untuk keluar dari Zanarkand melalui sebuah lubang hitam yang ada di langit. Tetapi tidak disangka, Tidus malah terlempar 1000 tahun sesudah masanya. Di dunia yang disebut Spira tersebut nantinya Tidus akan bertemu banyak teman seperti Yuna, yang merupakan seorang summoner dan ternyata mengenal ayah Tidus. Tugas Tidus nantinya adalah menemani Yuna untuk mengalahkan Sin dan juga mencari jalan untuk pulang ke dunia asalnya. So the journey begins…
MERCHANDISE
Karena kepopuleran FF X tentunya Square tidak berhenti sampai disitu saja dalam mendapatkan keuntungan. Square membuat action figure dari masing-masing karakter utama FF X, summon-summon Yuna, dan salah satu musuh utama FF X – Seymour Guado. Square juga membuat buku panduan serta gambar-gambar goresan tangan dari artis-artis FF X. Dan, kalung Tidus sempat dibuatkan juga bentuk aslinya.
Diposting oleh real nightmare di 23.58 0 komentar
FINAL FANTASY VIII
Developer : Squaresoft
Platform : Playstation, PC-Windows
Release date : 11 February 1999
Genre : RPG
Media : CD-Rom (4)
Sutradara : Yoshinari Kitase
Scenario Writer : Kazushige Nojima
Char & Art Desainer : Tetsuya Nomura, Yusuke Naora
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
THE BEGINNING
FF VIII adalah seri FF yang pertama kali menggunakan ukuran “proporsional” pada karakternya, tidak “super deformed” seperti FF pendahulunya. FF VIII juga dikenal sebagai FF dengan tema cinta dilihat dari hubungan karakter utamanya maupun dari tanggal rilisnya (11 Feb) yang diluncurkan sebelum hari Valentine. Dan tentu saja, FF VIII adalah FF pertama yang memakai lagu penutup (sekaligus tema utamanya) yang berjudul “Eyes on Me” dinyanyikan oleh Faye Wong, penyanyi keturunan China.
Pengembangan FF VIII sendiri dilakukan sewaktu FF VII sedang ditranslasi kedalam bahasa inggris. Hironobu Sakaguchi menjadi executive producer dan menyerahkan jabaran sutradara pada Yoshinari Kitase karena ingin mengembangkan movie FF Spirits Within yang menjadi cikal bakal merger antara Square dan Enix karena kerugian besar yang diterima Square akibat kegagalan movie tersebut. Shinji Hashimoto menggantikan tempat Sakaguchi sebagai producer.
Sejak awal pengembangan, Kitase ingin FF VIII memakai campuran tema antara realistik dan fantasy. Oleh karena itu Kitase memakai Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter utama dan Yusuke Naora sebagai art director. Tentu saja, untuk mencapai realisme tersebut Square harus memakai teknologi motion-capture untuk mendapat gerakan yang realistis pada event-event FMV (contohnya dansa antara Squall dan Rinoa).
Lalu penulis skenario, Kazushige Nojima dipilih untuk menggambarkan hubungan setiap karakter yang dinamis terutama karakter utamanya, Squall.
Walaupun FF VIII menerima banyak respon positif dari berbagai media game, tidak halnya dengan fans FF sendiri yang terbagi menjadi 2 kubu untuk game ini. Satu ada yang menyukai gaya cerita cinta FF VIII satu lagi ada yang membencinya karena gameplay yang kurang menarik. Sampai akhir maret tahun 2003, FF VIII telah terjual 8.15 juta kopi di seluruh dunia dan memberikan keuntungan sebesar $50 juta pada Square.
GAMEPLAY
Seperti FF sebelumnya, FF VIII terbagi menjadi 4 mode yaitu world map, kota, dungeon, dan layar battle. Anda bisa menjelajahi dunia FF dengan berjalan kaki, menyewa mobil, pesawat terbang, sampai chocobo. Musuh tetap dijumpai dengan random encounter. Di dalam FF VIII juga anda menemui mini game bernama “Triple Triad” yaitu mengoleksi kartu dan mengadunya dengan karakter lain yang ada di dunia FF VIII. Sayangnya, mini-game berternak Chocobo seperti dalam FF VII dihilangkan. Gantinya anda bisa memelihara Chocobo lewat tambahan alat yang bernama Pocket Station yang penggunaannya mirip seperti Tamagotchi.
• Combat
FF VIII memakai sistem ATB seperti pada FF sebelumnya. Anda hanya bisa membawa 3 karakter dalam 1 party dengan total 6 karakter utama keseluruhan. Dalam FFVIII akan berpusat pada sistem yang bernama “Junction” dan “Guardian Forces” sebutan summon untuk FFVIII. Misalnya di awal game anda akan diberi hadiah 2 summon yaitu Shiva dan Quetzacolt. Shiva dan Quetzacolt. memiliki kemampuan dan status masing-masing. Pasang salah satu GF tersebut pada Squall lalu Squall akan memiliki command seperti memakai item, magic, dan draw yang berfungsi mengambil magic yang dipunyai musuh. Semakin sering anda memakai GF tersebut maka semakin banyak kemampuan yang bisa dimiliki dan dipakai oleh karakter yang memakai GF tersebut. Dan tentunya summon itu sendiri. Ketika anda mensummon salah satu GF, bar ATB karakter akan berganti menjadi warna biru yaitu milik summon. Summon disini juga memiliki HP, jadi hati-hati bila musuh menyerang anda ketika HP summon anda sedang kritis.
Mengenai special attack, pada FF VIII dikenal dengan sebutan Limit Breaks. Limit Break bisa dipakai ketika HP karakter sedang kritis atau setidaknya 32% dari HP normal. Setiap karakter mempunyai Limit Breaks yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Dan yang memberikan tantangan tersendiri bagi player FF 8 adalah ketika karakter naik level, otomatis level musuh pun naik. Jadi pada FF 8 musuh-musuh tidak akan mudah dihabisi sekalipun karakter anda memiliki level yang tinggi.
STORY
FF VIII mengambil setting pada dunia yang tidak bernama. Dunia tersebut mempunyai 1 bulan dan dibagi kedalam 5 kontinen besar. Esthar - kontinen yang paling besar dan mempunyai teknologi paling canggih, Galbadia – kontinen terbesar kedua yang terletak di barat dan mengambil setting sebagian besar dalam game, Trabia dan Arctic terletak pada daerah utara, Balamb yang terletak di tengah-tengah dan merupakan kontinen terkecil serta dimulainya cerita FF VIII. 2 kontinen terakhir merupakan kontinen terpencil, yang berupa pegunungan yang curam yang terjadi akibat “Lunar Cry”. Lalu kontinen terakhir adalah yang terletak paling selatan bernama Archipelago.
Game dibuka dengan pertarungan pedang antara dua anak muda, yaitu Squall Leonheart dan Seifer Almasy. Keduanya saling terluka lalu kemudian kembali ke Balamb Garden, yang merupakan sebuah sekolah yang besar dan melatih murid-murid calon organisasi SeeD, yang juga merupakan organisasi tentara bayaran. Sementara itu, pemerintahan Galbadia menginvasi sebuah negara / kota kecil bernama Dollet. Dollet yang tidak mempunyai kekuatan militer terpaksa menyewa jasa SeeD untuk menolong mereka. SeeD memakai misi ini sebagai tes final bagi para calon anggota SeeD. Squall, Quistis Trepe – instruktur Squall, Seifer, serta Zell Dincht tergabung kedalam satu grup. Di tengah misi, Seifer mengabaikan perintah dan bertindak sendiri serta mengabaikan Squall dan timnya. Salah satu anggota yang diabaikan oleh Seifer adalah Selphie Tilmitt yang akhirnya ikut bergabung bersama tim Squall dan Zell.
Setelah misi tersebut selesai, Squall, Selphie, dan Zell dinyatakan lulus menjadi anggota SeeD. Tetapi Seifer tidak lulus dan dihukum karena kecerobohannya mengabaikan perintah. Balamb Garden pun mengadakan pesta kelulusan bagi murid-murid yang lulus. Di pesta tersebut Squall kemudian bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai sifat sangat bertolak belakang dengannya dan bernama Rinoa Heartilly. Gadis tersebut lalu mengajak Squall berdansa, walaupun awalnya Squall menolak akhirnya Squall menuruti ajakan Rinoa untuk berdansa. Di tengah meletupnya kembang api, Rinoa tiba-tiba pergi tanpa mengatakan alasan yang jelas pada Squall.
Besoknya, kepala sekolah Balamb - Cid Kramer - memberikan tugas bagi Squall, Selphie, dan Zell untuk menolong pemberontak Galbadia yang ternyata Rinoa adalah pemimpinnya. Squall mempelajari bahwa dalang dibalik tindakan pemerintahan Galbadia adalah seorang penyihir wanita bernama Edea. Misi Squall bersama teman-temannya adalah membunuh Edea. So, the journey begins…
Platform : Playstation, PC-Windows
Release date : 11 February 1999
Genre : RPG
Media : CD-Rom (4)
Sutradara : Yoshinari Kitase
Scenario Writer : Kazushige Nojima
Char & Art Desainer : Tetsuya Nomura, Yusuke Naora
Logo Desainer : Yoshitaka Amano
THE BEGINNING
FF VIII adalah seri FF yang pertama kali menggunakan ukuran “proporsional” pada karakternya, tidak “super deformed” seperti FF pendahulunya. FF VIII juga dikenal sebagai FF dengan tema cinta dilihat dari hubungan karakter utamanya maupun dari tanggal rilisnya (11 Feb) yang diluncurkan sebelum hari Valentine. Dan tentu saja, FF VIII adalah FF pertama yang memakai lagu penutup (sekaligus tema utamanya) yang berjudul “Eyes on Me” dinyanyikan oleh Faye Wong, penyanyi keturunan China.
Pengembangan FF VIII sendiri dilakukan sewaktu FF VII sedang ditranslasi kedalam bahasa inggris. Hironobu Sakaguchi menjadi executive producer dan menyerahkan jabaran sutradara pada Yoshinari Kitase karena ingin mengembangkan movie FF Spirits Within yang menjadi cikal bakal merger antara Square dan Enix karena kerugian besar yang diterima Square akibat kegagalan movie tersebut. Shinji Hashimoto menggantikan tempat Sakaguchi sebagai producer.
Sejak awal pengembangan, Kitase ingin FF VIII memakai campuran tema antara realistik dan fantasy. Oleh karena itu Kitase memakai Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter utama dan Yusuke Naora sebagai art director. Tentu saja, untuk mencapai realisme tersebut Square harus memakai teknologi motion-capture untuk mendapat gerakan yang realistis pada event-event FMV (contohnya dansa antara Squall dan Rinoa).
Lalu penulis skenario, Kazushige Nojima dipilih untuk menggambarkan hubungan setiap karakter yang dinamis terutama karakter utamanya, Squall.
Walaupun FF VIII menerima banyak respon positif dari berbagai media game, tidak halnya dengan fans FF sendiri yang terbagi menjadi 2 kubu untuk game ini. Satu ada yang menyukai gaya cerita cinta FF VIII satu lagi ada yang membencinya karena gameplay yang kurang menarik. Sampai akhir maret tahun 2003, FF VIII telah terjual 8.15 juta kopi di seluruh dunia dan memberikan keuntungan sebesar $50 juta pada Square.
GAMEPLAY
Seperti FF sebelumnya, FF VIII terbagi menjadi 4 mode yaitu world map, kota, dungeon, dan layar battle. Anda bisa menjelajahi dunia FF dengan berjalan kaki, menyewa mobil, pesawat terbang, sampai chocobo. Musuh tetap dijumpai dengan random encounter. Di dalam FF VIII juga anda menemui mini game bernama “Triple Triad” yaitu mengoleksi kartu dan mengadunya dengan karakter lain yang ada di dunia FF VIII. Sayangnya, mini-game berternak Chocobo seperti dalam FF VII dihilangkan. Gantinya anda bisa memelihara Chocobo lewat tambahan alat yang bernama Pocket Station yang penggunaannya mirip seperti Tamagotchi.
• Combat
FF VIII memakai sistem ATB seperti pada FF sebelumnya. Anda hanya bisa membawa 3 karakter dalam 1 party dengan total 6 karakter utama keseluruhan. Dalam FFVIII akan berpusat pada sistem yang bernama “Junction” dan “Guardian Forces” sebutan summon untuk FFVIII. Misalnya di awal game anda akan diberi hadiah 2 summon yaitu Shiva dan Quetzacolt. Shiva dan Quetzacolt. memiliki kemampuan dan status masing-masing. Pasang salah satu GF tersebut pada Squall lalu Squall akan memiliki command seperti memakai item, magic, dan draw yang berfungsi mengambil magic yang dipunyai musuh. Semakin sering anda memakai GF tersebut maka semakin banyak kemampuan yang bisa dimiliki dan dipakai oleh karakter yang memakai GF tersebut. Dan tentunya summon itu sendiri. Ketika anda mensummon salah satu GF, bar ATB karakter akan berganti menjadi warna biru yaitu milik summon. Summon disini juga memiliki HP, jadi hati-hati bila musuh menyerang anda ketika HP summon anda sedang kritis.
Mengenai special attack, pada FF VIII dikenal dengan sebutan Limit Breaks. Limit Break bisa dipakai ketika HP karakter sedang kritis atau setidaknya 32% dari HP normal. Setiap karakter mempunyai Limit Breaks yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Dan yang memberikan tantangan tersendiri bagi player FF 8 adalah ketika karakter naik level, otomatis level musuh pun naik. Jadi pada FF 8 musuh-musuh tidak akan mudah dihabisi sekalipun karakter anda memiliki level yang tinggi.
STORY
FF VIII mengambil setting pada dunia yang tidak bernama. Dunia tersebut mempunyai 1 bulan dan dibagi kedalam 5 kontinen besar. Esthar - kontinen yang paling besar dan mempunyai teknologi paling canggih, Galbadia – kontinen terbesar kedua yang terletak di barat dan mengambil setting sebagian besar dalam game, Trabia dan Arctic terletak pada daerah utara, Balamb yang terletak di tengah-tengah dan merupakan kontinen terkecil serta dimulainya cerita FF VIII. 2 kontinen terakhir merupakan kontinen terpencil, yang berupa pegunungan yang curam yang terjadi akibat “Lunar Cry”. Lalu kontinen terakhir adalah yang terletak paling selatan bernama Archipelago.
Game dibuka dengan pertarungan pedang antara dua anak muda, yaitu Squall Leonheart dan Seifer Almasy. Keduanya saling terluka lalu kemudian kembali ke Balamb Garden, yang merupakan sebuah sekolah yang besar dan melatih murid-murid calon organisasi SeeD, yang juga merupakan organisasi tentara bayaran. Sementara itu, pemerintahan Galbadia menginvasi sebuah negara / kota kecil bernama Dollet. Dollet yang tidak mempunyai kekuatan militer terpaksa menyewa jasa SeeD untuk menolong mereka. SeeD memakai misi ini sebagai tes final bagi para calon anggota SeeD. Squall, Quistis Trepe – instruktur Squall, Seifer, serta Zell Dincht tergabung kedalam satu grup. Di tengah misi, Seifer mengabaikan perintah dan bertindak sendiri serta mengabaikan Squall dan timnya. Salah satu anggota yang diabaikan oleh Seifer adalah Selphie Tilmitt yang akhirnya ikut bergabung bersama tim Squall dan Zell.
Setelah misi tersebut selesai, Squall, Selphie, dan Zell dinyatakan lulus menjadi anggota SeeD. Tetapi Seifer tidak lulus dan dihukum karena kecerobohannya mengabaikan perintah. Balamb Garden pun mengadakan pesta kelulusan bagi murid-murid yang lulus. Di pesta tersebut Squall kemudian bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai sifat sangat bertolak belakang dengannya dan bernama Rinoa Heartilly. Gadis tersebut lalu mengajak Squall berdansa, walaupun awalnya Squall menolak akhirnya Squall menuruti ajakan Rinoa untuk berdansa. Di tengah meletupnya kembang api, Rinoa tiba-tiba pergi tanpa mengatakan alasan yang jelas pada Squall.
Besoknya, kepala sekolah Balamb - Cid Kramer - memberikan tugas bagi Squall, Selphie, dan Zell untuk menolong pemberontak Galbadia yang ternyata Rinoa adalah pemimpinnya. Squall mempelajari bahwa dalang dibalik tindakan pemerintahan Galbadia adalah seorang penyihir wanita bernama Edea. Misi Squall bersama teman-temannya adalah membunuh Edea. So, the journey begins…
Diposting oleh real nightmare di 23.55 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)